Kaolin

Penggunaan

Diare merupakan kondisi yang menyebabkan seseorang ingin buang air besar secara terus-menerus. Diare bisa dialami oleh orang dewasa maupun anak-anak. Diare yang berlangsung dalam waktu lama tanpa ditangani dapat menjadi pertanda gangguan serius, seperti Inflammatory Bowel Disease (penyakit radang usus) atau Irritable Bowel Syndrome (IBS), atau sindrom iritasi usus. Maka dari itu, dibutuhkan jenis obat seperti kaolin yang dapat digunakan untuk mengatasi diare.

Baca juga: Jangan Anggap Enteng Diare!

Cara Kerja Obat

Kaolin merupakan jenis obat antidiare adsorbent yang bekerja dengan cara mengikat dan memerangkap bakteri beserta racunnya di dalam perut. Kaolin juga dapat mengikat air di dalam perut sehingga membuat feses menjadi lebih keras.

Efek Samping

Selain dapat mengatasi diare, kaolin juga memiliki beberapa efek samping jika dikonsumsi, seperti gangguan elektolit akibat meningkatnya jumlah natrium dan kalium dalam feses. Kondisi ini umum terjadi pada pasien yang berusia tua, anak-anak, dan pada pasien yang menderita diare berat.

Baca juga: Pentingnya Suplementasi Zinc pada Kondisi Diare

Pemakaian Obat

Perhatikan aturan pemakaian obat kaolin sebagai berikut:
1) Gunakan obat secara tepat sesuai dengan anjuran dokter atau sesuai dengan label obat. Jangan menggunakan obat dengan dosis lebih rendah atau lebih tinggi daripada yang sudah dianjurkan.
2) Konsultasikan dahulu dengan dokter sebelum ibu hamil dan ibu menyusui menggunakan obat ini.
3) Simpan obat pada suhu kamar serta jauhkan dari tempat yang lembap dan terkena sinar matahari langsung.

Dosis

Kaolin tersedia dalam bentuk oral yang dapat digunakan dengan anjuran dosis sampai 24 g/hari dalam dosis terbagi.

Baca juga: Sering Diare atau Konstipasi? Bisa Jadi Sindroma Iritasi Usus Besar

Interaksi

Kaolin dapat menurunkan penyerapan dari beberapa obat, seperti tetracycline, lincomycin, digoxin, aspirin, chloroquine, hydroxychloroquine, dan phenothiazine.

Sumber:

pionas.pom.go.id kaolin-ringan

drugs.com kaolin

mims.com kaolin