Kanamycin

Kanamycin Digunakan Untuk Apa?

Nama Paten :

kanabiotic, kanamycin, kanamycin meiji, kanamycin syrup meiji, Kanarco, Kanoxin.
(http://pionas.pom.go.id/monografi/kanamisin)

Penggunaan

Kanamycin adalah jenis obat yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri.

 

Baca juga: Hati-hati, Bakteri di Gusi Bisa Merembet ke Jantung!

Cara Kerja Obat

Kanamycin merupakan obat yang termasuk ke dalam antibiotik golongan aminoglikosida, yang bekerja dengan cara melawan bakteri dalam tubuh.

Efek Samping

Selain dapat mengobati infeksi bakteri, kanamycin juga dapat memberikan beberapa efek samping, seperti gelisah, feses berwarna gelap, urine berdarah atau keruh, bibir dan kulit berwarna biru, pandangan mata kabur, kesemutan, depresi, pening, sakit kepala, letargi (penurunan kesadaran dan pemusatan perhatian serta kesiagaan), kehilangan keseimbangan, otot berkedut, mual, kejang, dan tenggorokan terasa serak.

 

Baca juga: Begini Cara Bakteri Baik Melawan Bakteri Jahat di Tubuh Kita

Pemakaian Obat

Sebelum menggunakan kanamycin, pastikan untuk mengikuti anjuran dokter atau sesuai dengan yang tertera pada label obat. Jangan menggunakan kanamycin dengan dosis lebih besar atau dosis lebih kecil daripada yang sudah dianjurkan oleh dokter.
Konsultasikan dengan dokter jika sedang hamil atau diketahui hamil saat menggunakan pengobatan kanamycin, begitu pun dengan ibu menyusui. Simpan obat pada tempat yang aman dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Dosis

Kanamycin tersedia dalam bentuk injeksi dan inhalasi. Masing-masing sediaan memiliki anjuran dosis berbeda sebagai berikut:

Sediaan injeksi
1) Injeksi intramuskular atau intravena untuk mengobati infeksi yang sensitif terhadap kanamycin adalah 15 mg/kg dalam 2-4 dosis terbagi selama 7-10 hari. Dosis maksimal adalah 1,5 g/hari.
2) Injeksi intraperitoneal untuk mengobati radang pada rongga perut atau kontaminasi pada rongga perut saat operasi yaitu masukkan 500 mg obat yang sudah direkonstitusi (dicampur dengan pelarutnya) ke dalam rongga perut. Maksimal penggunaan 1,5 g/hari.
3)Irigasi untuk mencuci rongga tubuh adalah memasukkan larutan dengan kadar 0,25% ke dalam rongga tubuh. Dosis maksimal yakni 1,5 g/hari.

Sediaan inhalasi untuk mengobati infeksi yang sensitif terhadap kanamycin dosisnya 250 mg 2-4 kali/hari dengan menggunakan alat nebulisasi. Maksimal penggunaan adalah 1,5 g/hari.

 

Baca juga: Infeksi Apa Saja yang Menyebabkan Kanker?

Interaksi

Pehatikan beberapa interaksi yang mungkin terjadi jika kanamycin digunakan bersamaan dengan jenis obat lain. Beberapa interaksi tersebut antara lain:
1) Kanamycin dapat menambah efek nefrtoksik (merusak ginjal) dan neurotoksik (merusak sistem saraf) dari obat polimiksin B, bacitracin, colistin, amphotericin B, cisplatin, vancomycin, dan aminoglycoside lain (contoh: paromomycin).
2) Kanamycin meningkatkan efek keracunan jika digunakan bersamaan dengan diuretik poten (ethacrynic acid, furosemide, meralluride Na, Na mercaptomerin, atau mannitol).
3) Kanamycin meningkatkan risiko merusak ginjal jika diberikan bersamaan dengan obat cephalosporin.
4) Kanamycin dapat menguatkan efek dari obat succinylcholine dan non depolarisasi pelumpuh otot (contoh: rocuronium)
5) NSAID dapat meningkatkan kadar kanamycin dalam darah.

 

Sumber:

pionas.pom.go.id kanamisin

drugs.com kanamycin

mims.com kanamycin

Rekomendasi Artikel

Infeksi Berbahaya bagi Ibu Hamil, Ini Langkah Pencegahannya!

Infeksi Berbahaya bagi Ibu Hamil, Ini Langkah Pencegahannya!

Penting bagi kita semua untuk mengetahui apa saja infeksi berbahaya bagi ibu hamil dan menerapkan langkah-langkah pencegahan supaya tidak terkena infeksi!

Eka Amira

17 June 2022

Sudah Terdeteksi di Indonesia, Ini Fakta Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5

Sudah Terdeteksi di Indonesia, Ini Fakta Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5

Tdak perlu panik dengan temuan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. Vaksinasi dikatakan bisa melindungi jika pun terinfeksi. Inilah fakta subvarian Omicron BA.4 dan BA.5

Ana Yuliastanti

12 June 2022

Mengenal Bakteremia, Kondisi Saat Aliran Darah Terinfeksi Bakteri

Mengenal Bakteremia, Kondisi Saat Aliran Darah Terinfeksi Bakteri

  Bakteremia merupakan kondisi di mana terdapat bakteri di aliran darah. Istilah lain yang mungkin yang digunakan untuk menyebut bakteremia adalah sepsis.

Eka Amira

14 May 2022

Vaksin untuk Mencegah Demam Tifoid Bagi yang Suka Jajan Makanan

Vaksin untuk Mencegah Demam Tifoid Bagi yang Suka Jajan Makanan

Makanan yang tercemar dan tidak bersih adalah salah satu sumber penularan penyakit. Bagi yang suka jajan, sebaiknya segera vaksin untuk mencegah demam tifoid.

Ana Yuliastanti

15 November 2021

Jangan Lupakan 3 Vitamin Penting Selama Isoman

Jangan Lupakan 3 Vitamin Penting Selama Isoman

Banyak hoax yang beredar seputar pengobatan Covid-19, yang belum terbukti kebenarannya. Tidak perlu berlebihan, kamu cukup mengonsumsi 3 vitamin ini selama isoman

Ana Yuliastanti

08 August 2021

Penjelasan Mengapa Saturasi Oksigen Pasien COVID-19 Turun

Penjelasan Mengapa Saturasi Oksigen Pasien COVID-19 Turun

Saturasi oksigen turun atau hiposia menjadi sangat menakutkan pada pasien Covid-19. Penelitian berhasil menemukan penyebab saturasi oksigen turun dan pengobatannya!

Ana Yuliastanti

10 July 2021

Taat Prokes, Hindari 7 Kesalahan Ini dalam Menggunakan Masker

Taat Prokes, Hindari 7 Kesalahan Ini dalam Menggunakan Masker

Kasus Covid-19 sedang naik tajam, jangan sampai Kamu membuat kesalahan dalam menggunakan masker. Masker akan melindungi Kamu dan keluarga dari penularan.

Riani Hapsari

30 June 2021

Kasus Meningkat, Gunakan Masker Lebih Disiplin. Perlukah Masker N95?

Kasus Meningkat, Gunakan Masker Lebih Disiplin. Perlukah Masker N95?

Tidak semua jenis masker N95 bisa memberikan perlindungan. Bahkan, ada jenis masker N95 yang malah bisa meningkatkan penularan virus corona.

Uliya Helmi Ali

17 June 2021

Direktori

    Pusat Kesehatan

      Selengkapnya
      Proses...