Irbesartan

Untuk Apa Obat Irbesartan?

Nama Paten :

Aprovel, Arbiten-I, Betavein, Cardiocom, Co-Aprovel, Co-Irvebal, Co-Irvell, Dovapro, Elzar, Fritens, Irbedox, Irbewin, Iretensa, Irtan, Irtan Plus, Irvask, Irvell, Irverbal, Nortens, Opisar, Sobestan, Tensira.
(http://pionas.pom.go.id/monografi/irbesartan)

Penggunaan

Irbesartan digunakan untuk mengobati hipertensi atau tekanan darah yang tinggi. Selain itu, irbesartan juga dapat digunakan untuk mengatasi gangguan ginjal yang disebabkan oleh diabetes tipe 2.

 

Baca juga: Manfaat Puasa untuk Penderita Hipertensi

Cara Kerja Obat

Irbesartan merupakan obat antihipertensi golongan antagonis reseptor angiotensin II yang bekerja dengan cara menjaga agar pembuluh darah tetap melebar sehingga tekanan darah dapat menurun dan aliran darah menjadi lancar.

Efek Samping

Selain dapat mengatasi kondisi tekanan darah tinggi, irbesartan juga memiliki beberapa efek samping yang perlu diperhatikan, seperti:
1. Efek samping yang umum terjadi: menggigil, keringat dingin, kebingungan, pening.
2. Efek samping yang agak jarang terjadi: nyeri pada kandung kemih, urin mengandung darah atau keruh, kesulitan berkemih, detak jantung tak beraturan, sering berkemih, nyeri punggung.
3. Efek samping yang jarang terjadi: mual, muntah, demam, nafas pendek-pendek.
4. Efek sampin yang kejadiannya tidak terduga: nyeri perut, feses berwarna hitam, gusi berdarah, sakit kepala, kesemutan, peningkatan berat badan, muntah darah, kulit kemerahan.

 

Baca juga: Kebiasaan Pencetus Darah Tinggi yang Kerap Diabaikan

Pemakaian Obat

Untuk menggunakan obat irbesartan, pastikan sesuai dengan petunjuk pemakaian obat sesuai dengan yang tertera pada label obat. Jangan menggunakan obat ini dengan dosis lebih besar atau lebih kecil daripada yang direkomendasikan dokter. Saat menggunakan obat penurun tekanan darah, tetap minum obat secara teratur walaupun gejala hipertensi tidak berasa. Tekanan darah yang tinggi umumnya tidak memiliki gejala. Obat antihipertensi umumnya digunakan seumur hidup.
- Irbesartan dapat diminum sebelum atau sesudah makan.
- Jangan gunakan irbesartan saat sedang hamil atau sedang menyusui.
- Setelah digunakan, simpan irbesartan pada suhu kamar dan jauhkan dari tempat yang panas dan lembap.

Dosis

Irbesartan tersedia dalam bentuk oral yang dapat digunakan dengan anjuran dosis sebagai berikut:
1. Untuk mengobati hipertensi, dosisnya 150 mg sekali sehari, dapat ditingkatkan menjadi 300 mg sekali sehari jika dibutuhkan. Pada pasien yang menderita penurunan cairan intravaskular: dosis awal: 75 mg sekali sehari.
2. Untuk mengatasi diabetik nefropati pada diabetes melitus tipe 2, dosisnya 150 mg sekali sehari, dapat ditingkatkan menjadi 300 mg sekali sehari jika dibutuhkan.

 

Baca juga: 14 Hal yang Tidak Disangka Bisa Meningkatkan Tekanan Darah

Interaksi

Sebisa mungkin hindari penggunaan obat irbesartan bersamaan dengan jenis obat-obatan berikut karena dapat menimbulkan interaksi dalam tubuh.
1. Efek hipotensi dari irbesartan akan berubah dan meningkatkan resiko kerusakan ginjal jika diberikan bersamaan dengan NSAID.
2. Irbesartan dapat meningkatkan kadar lithium dalam darah sehingga menimbulkan keracunan.
3. Irbesartan meningkatkan resiko hiperkalemia jika digunakan bersamaan dengan diuretik hemat kalium (contoh: amilorid, triamterene, spironolactone), suplemen Kalium atau garam yang mengandung kalium.

Ada pula interaksi yang berpotensi fatal: Irbesartan dapat meningkatkan resiko kerusakan ginjal, hiperkalemia dan hipotensi saat digunakan bersamaan dengan aliskiren pada pasien yang menderita gangguan ginjal dan diabetes.

 

 

Sumber:

pionas.pom.go.id irbesartan

drugs.com irbesartan

mims.com irbesartan

 

Rekomendasi Artikel

Selain Diabetes, Obesitas Juga Meningkatkan Risiko Hipertensi

Selain Diabetes, Obesitas Juga Meningkatkan Risiko Hipertensi

Pasti banyak dari kalian yang menemukan kejadian hipertensi. Obesitas meningkatkan risiko hipertensi dan juga penyakit lain seperti diabetes bahkan kanker.

Vira Annisa Rahmadani

16 February 2023

Cegah Penyakit Ginjal Kronis dengan CERDIK!

Cegah Penyakit Ginjal Kronis dengan CERDIK!

  Penyakit Ginjal Kronis merupakan salah satu dari 10 penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Bagaimana cara mencegah penyakit ginjal kronis?

Anisa Ifah

06 September 2022

Penyebab Urine Berbusa, Bisa Jadi Tanda Kerusakan Ginjal

Penyebab Urine Berbusa, Bisa Jadi Tanda Kerusakan Ginjal

Urine yang normal itu jernih, warna kekuningan dan tidak ada darah atau busa. Penyebab urine berbusa bisa akibat protein dalam urine (proteinuria) yang umum pada diabetesi.

Ana Yuliastanti

06 June 2022

Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Rokok Elektrik Memperburuk Penyakit Kronis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Rokok Elektrik Memperburuk Penyakit Kronis

Rokok elektrik tidak kalah bahaya. Seperti rokok konvensional dan produk tembakau yang dipanaskan walau tidak mengandung asap, pada prinsipnya tetap memiliki unsur tembakau.

Ana Yuliastanti

30 May 2022

Proteksi untuk Jantung dan Ginjal Pada Pasien Diabetes Melitus

Proteksi untuk Jantung dan Ginjal Pada Pasien Diabetes Melitus

Dua jenis komplikasi yang paling ditakuti oleh pasien diabetes, yaitu penyakit jantung dan penyakit ginjal kronik. Bagaimana melindungi jantung dan ginjal penderita diabetes?

Marina Epriliawati

18 April 2022

Pria yang Sering Stres Di Masa Muda, Berisiko Hipertensi Saat Tua!

Pria yang Sering Stres Di Masa Muda, Berisiko Hipertensi Saat Tua!

Penelitian menunjukkan ada risiko sering stres di masa muda yaitu mengalami hipertensi di masa tua. Bagaimana hubungan antara stres di masa muda dengan hipertensi?

Ana Yuliastanti

29 March 2022

Masih Muda Kok Darah Tinggi? Ini Penyebab Hipertensi Usia Muda!

Masih Muda Kok Darah Tinggi? Ini Penyebab Hipertensi Usia Muda!

Kasus hipertensi tidak hanya didominasi usia dewasa atau tua, tetapi dapat ditemui pada usia muda. Apa penyebab dan cara mengatasi hipertensi di usia muda?

Ai sifa Afiah

02 February 2022

Mengenal Golongan Obat Hipertensi dan Cara Kerjanya

Mengenal Golongan Obat Hipertensi dan Cara Kerjanya

Ada banyak golongan obat hipertensi, biasanya dokter akan menyesuaikan dengan kondisi masing-masing pasien. Apa saja golongan obat hipertensi dan bagaimana cara kerjanya?

Ana Yuliastanti

12 January 2022

Direktori

    Pusat Kesehatan

      Selengkapnya
      Proses...