Obat Penawar Racun Gagal Ginjal Diberikan Gratis untuk Pasien
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebutkan bahwa obat gagal ginjal akut telah didatangkan dari Singapura dan Australia.
Nama Paten :
Dopamin Giulini, Indop.
(MIMS petunjuk konsultasi Ed. 17)
Dopamine digunakan untuk mengobati kondisi tertentu yang terjadi ketika pasien syok, yang disebabkan oleh serangan jantung, trauma, operasi , gagal jantung, gagal ginjal, dan kondisi medis serius lainnya.
Dopamine bekerja dengan cara meningkatkan kekuatan pemompaan jantung dan meningkatkan aliran darah ke ginjal.
Selain memiliki efek yang diinginkan, dopamine juga memiliki beberapa efek samping, seperti kelainan konduksi jantung (contoh: aritmia ventrikular, atrial fibrilasi, detak jantung ektopik), takikardi (denyut jantung meningkat), angina (nyeri dada), palpitasi (jantung berdebar-debar), bradikardi (denyut jantung menurun), vasokonstriksi (penyempitan pembuluh darah), hipotensi, dispnea (sesak napas), mual, muntah, sakit kepala, kecemasan, azotemia (kelainan biokimia yaitu peningkatan kadar kreatinin dan nitrogen urea darah, yang berkaitan dengan penurunan laju filtrasi glomerular), piloereksi (bulu berdiri/merinding), serta gangrene (luka) pada ujung-ujung jari.
1) Dopamine diberikan secara injeksi melalui intravena dan diberikan oleh tenaga medis.
2) Dalam keadaan darurat, tidak mungkin untuk memberitahukan petugas medis jika pasien sedang hamil atau sedang menyusui. Pastikan dokter menindaklanjuti pasien yang sedang hamil atau bayi dari ibu menyusui yang menerima injeksi dopamine.
Sediaan injeksi:
1) Dosis awal adalah 2-5 mcg/kg/menit. Dapat ditingkatkan secara bertahap menjadi 5-10 mcg/kg/menit.
2) Untuk pasien yang sakit kritis, dosis dapat diberikan sampai 20-50 mcg/kg/menit.
(https://www.mims.com/indonesia/drug/info/dopamine/?type=brief&mtype=generic)
1) Obat Cyclopropane dan anestesi hidrokarbon yang terhalogenasi dapat meningkatkan efek aritmogenik dari dopamine.
2) Efek kardiak dari dopamine dapat dihilangkan oleh obat β-adrenergic, contohnya propanolol dan metoprolol.
3) Obat penghambat α-adrenergic dapat menghilangkan efek vasokonstriksi dari obat dopamine dosis tinggi.
4) Dopamine dapat memperpanjang dan meningkatkan efek dari obat MAOI.
5) Dopamine dapat meningkatkan hipotensi dan bradikardi (denyut jantung menurun) jika digunakan bersamaan dengan fenitoin.
6) Dopamine dapat menguatkan efek diuretik dari obat hydrochlorothiazide atau furosemide.
7) Dopamine dapat meningkatkan efek vasopresor (menekan pembuluh darah) dari obat golongan TCA dan guanethidine.
8) Dopamine meningkatkan risiko penyempitan pembuluh darah yang berlebihan jika digunakan bersamaan dengan obat ergot alkaloid.
(https://www.mims.com/indonesia/drug/info/dopamine/?type=brief&mtype=generic)
Direktori