Mengenal Penyakit Moyamoya: Kelainan Pembuluh Darah Otak Penyebab Stroke
Penyakit Moyamoya adalah kondisi langka di mana arteri besar di otak menyempit dan tersumbat, yang menyebabkan berkurangnya aliran darah dan menyebabkan stroke.
Nama Paten :
Campto, Pradaxa (http://pionas.pom.go.id/monografi/dabigatran-eteksilat)
Dabigatran digunakan untuk mengatasi penggumpalan darah dan mengurangi risiko stroke pada beberapa penderita gangguan ritme jantung. (https://www.drugs.com/mtm/dabigatran.html)
Dabigatran merupakan antikoagulan yang bekerja dengan menghambat penggumpalan darah. (https://www.drugs.com/mtm/dabigatran.html)
Pasien yang memiliki risiko tinggi perdarahan, memiliki patofisiologi aktif perdarahan, memiliki katup jantung buatan (prostesis), gangguan ginjal, menggunakan antiplatelet, obat antikoagulan, trombolitik, dronedaron, induktor P-glikoprotein (carbamazepin, rifampicin, fenitoin dan wort St John), dan inhibitor kuat P-glikoprotein (siklosproin, itraconazole, ketokonazol sistemik, tacrolimus) sebaiknya jangan menggunakan dabigatran.
(https://www.mims.com/indonesia/drug/info/dabigatran/?mtype=generic)
1) Ikuti semua aturan sesuai anjuran dokter atau pakai sesuai yang tertera pada label.
2) Gunakan dabigatran dengan segelas air putih.
3) Obat ini dapat membuat Kamu mudah mengalami perdarahan. Hubungi tenaga kesehatan jika perdarahan tidak berhenti.
4) Jangan berhenti menggunakan obat ini tanpa persetujuan dokter.
5) Wanita hamil dan menyusui harus berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat ini.
6) Simpan dalam suhu kamar, serta hindari lembap dan panas.
(https://www.drugs.com/mtm/dabigatran.html)
Sediaan oral:
1) Pencegahan tromboemboli vena pascaoperasi, permulaan 110 mg diberikan selama 1-4 jam setelah operasi. Kemudian diikuti 220 mg 1 kali sehari untuk 10 hari setelah operasi lutut atau 28-35 hari setelah operasi pergantian pinggul.
2) Atrial fibrilasi (kondisi jantung berdenyut tidak beraturan atau lebih cepat sehingga meningkatkan risiko stroke dan lainnya), dosisnya 150 mg 2 kali sehari.
(https://www.mims.com/indonesia/drug/info/dabigatran/?mtype=generic)
1) Dabigatran meningkatkan risiko perdarahan dengan adanya obat NSAID.
2) Claritromisin meningkatkan jumlah serum dari dabigatran.
Interaksi yang fatal:
1) Obat penginduksi P-glycoprotein (contoh: carbamazepine, rifampicin, dan phenytoin) dapat menurunkan paparan obat dabigatran dalam tubuh.
2) Obat penghambat P-glycoprotein kuat (contoh: ciclosporin, systemic ketoconazole, itraconazole, dan tacrolimus) dan dronedarone dapat meningkatkan paparan dabigatran dalam tubuh.
3) Meningkatnya risiko perdarahan jika dabigatran digunakan bersamaan dengan antiplatelet, antikoagulan lain, dan obat trombolitik.
(https://www.mims.com/indonesia/drug/info/dabigatran/?type=brief&mtype=generic)
Direktori