Pasca melahirkan, Mums akan mengalami fase pendarahan yang berlangsung sekitar enam minggu, sebagian tubuh masih membengkak dan rasa nyeri di sekitar area vagina. Ditambah dengan kewajiban untuk menyusui, mengganti popok, merawat dan membesarkan bayi, membuat waktu yang dimiliki Mums sangat terbatas dan terfokus pada bayi hingga sulit untuk merawat diri sendiri bahkan melakukan hubungan seks.

 

Wajar saja bila Mums merasa kurang bergairah untuk berhubungan seks pasca melahirkan, apalagi melahirkan anak pertama. Namun Mums jangan khawatir, tidak hanya Mums yang merasakan hal seperti ini, banyak Ibu dengan kelahiran kedua dan seterusnya merasakan hal yang sama kok. Semua perhatian berpusat pada buah hati. Kelelahan fisik dan tuntutan menjadi seorang Ibu adalah hal utama yang menjadi perhatian ibu yang baru melahirkan. Ditambah Mums harus memberikan ASI yang dapat berpengaruh pada penurunan hormon prolaktin. Salah satu fungsi hormon prolaktin adalah menambah gairah seksual.

 Baca Juga : Bolehkah Bercinta Saat Sedang Sakit?

 

Kapan boleh berhubungan seks?

Setelah melahirkan, Mums pasti masih merasakan nyeri pada daerah vagina, atau di rongga perut jika melahirkan dengan bedah caesar. Saat melahirkan normal, vagina harus melalui proses meregang, mengendur, robek, bahkan dipotong. Itu sebabnya beberapa dokter menyarankan bagi Mums untuk tidak melakukan hubungan seksual selama enam minggu sembari menunggu masa pemulihan vagina.

 

Selain itu melahirkan normal juga melibatkan perubahan hormon yang sangat besar serta tekanan emosi. Sekitar enam minggu pasca melahirkan, wanita mengalami masa nifas yaitu keluarnya darah dari vagina secara bertahap. Warna darah nifas ini juga dapat menjadi penentu apakah keadaan vagina Mums sudah kembali pulih atau belum.

 

Secara umum, wanita harus mempertimbangkan dulu apakah setelah enam minggu masa nifas selesai dapat langsung berhubungan seks atau tidak dengan melakukan pemeriksaan pasca melahirkan (postnatal check up). Pada dasarnya setiap wanita mengalami kesiapan yang berbeda untuk melakukan hubungan seks pasca melahirkan. Tidak ada waktu pasti untuk melakukan hubungan seks karena berkaitan dengan kesiapan fisik, mental, dan hormon yang dimiliki tiap wanita.

 

  • Seks pasca kelahiran normal

Seks dapat dilakukan enam minggu setelah melahirkan atau setelah masa nifas benar-benar selesai. Tidak ada darah lagi yang keluar serta sudah tidak merasa nyeri pada area vagina. Namun, hal ini juga berkaitan dengan kesiapan mental Mums. Jika Mums sudah merasa yakin untuk berhubungan seks maka Mums dapat melakukannya, tapi jika masih terasa sakit lebih baik tunda dulu untuk beberapa hari.

 

  • Seks pasca kelahiran dengan caesar atau episiotomi 

Jika melalui proses melahirkan caesar, atau normal namun dengan episiotomi yaitu dibuat sayatan pada bagian di antara jalan lahir bayi dan anus atau disebut perineum, Mums dapat melakukan seks setelah luka jahitan pulih total. Jika dalam enam minggu, luka jahitan masih terasa sakit ada baiknya untuk tidak melakukan hubungan seksual walaupun masa nifas telah selesai. Karena jika luka jahitan belum pulih dan terluka lagi akibat hubungan seksual, maka proses penyembuhannya menjadi lebih lama dengan peningkatan rasa nyeri.

 

  • Kestabilan Hormon

Selain bergantung pada jenis persalinan apa yang dilakukan oleh Mums, hormon juga menjadi salah satu penentu apakah hubungan seks dapat dilakukan setelah persalinan. Biasanya hormon akan kembali normal setelah melalui masa haid pasca melahirkan. Haid akan dialami Mums sekitar 8-12 minggu setelah melahirkan. Namun jika tidak terjadi masalah pada hormon, Mums dapat melakukan hubungan seksual setelah vagina maupun luka terasa sudah pulih.

 Baca Juga : Catat 5 Waktu yang Tepat Untuk Bercinta

 

Bagimana agar hubungan seks berjalan dengan lancar?

Menunggu sampai suami dan istri siap sepenuhnya untuk kembali berhubungan seksual adalah salah satu hal terpenting agar hubungan seks dapat berjalan dengan baik. Dalam hal ini, suami seharusnya dapat menunggu pemulihan istri, dan itu merupakan bnetuk kasih sayang dalam rumah tangga. Mums juga dapat melakukan senam kegel untuk membantu mengencangkan otot-otot vagina dalam waktu yang lumayan cepat dibanding dengan tidak melakukan apa-apa.

 

Selain itu, Mums juga dapat melakukan senam nifas saat sedang dalam masa nifas dengan gerakan-gerakan yang tidak terlalu berat. Mums juga harus mengkonsumsi makanan bernutrisi tinggi menggantikan cairan tubuh yang banyak keluar saat melahirkan.

 

Ketika ingin melakukan hubungan seksual dengan suami, pertimbangkan untuk menggunakan alat kontrasepsi guna untuk mecegah kehamilan yang terjadi berikutnya. Selain olahraga dan makan makanan bergizi yang Mums lakukan, perlu beberapa hal yang diperhatikan pasangan suami istri agar seks pasca melahirkan dapat berjalan baik.

 

  1. Menerima kondisi tubuh Mums

Kehamilan dan melahirkan menyebabkan perubahan bentuk pada anggota-anggota tubuh. Pasca melahirkan, payudara Mums akan terasa lebih besar dan seksi, namun Mums tidak perlu malu jika melakukan aktivitas seks pada payudara, kemudian keluar ASI. Itu hal yang wajar karena Mums sedang dalam masa menyusui. Mums bisa mengantisipasinya dengan mengeluarkan semua cairan ASI sebelum melakukan hubungan seks.

 

  1. Hindari seks oral pada istri

Setelah persalinan, kondisi vagina pun tidak sama lagi. Luka akibat proses melahirkan sebaiknya tidak ditambah dengan masalah akibat seks oral. Seks oral sebaiknya dihindari karena dapat menyebabkan infeksi pada vagina dan rahim. Ketika suami melakukan rangsangan melalui oral pada vagina, udara akan dengan mudah masuk melalui vagina yang dapat masuk kedalam rahim sehingga menimbulkan kondisi yang fatal untuk vagina.

 

  1. Gunakan pelumas

Jika suami ingin melakukan penetrasi saat hubungan seks, ada baiknya jika menggunakan pelumas sebelum berhubungan. Kondisi ini karena vagina Mums akan terasa kering akibat menyusui. Gunakan pelumas berbahan air atau gel yang dirasa aman untuk vagina yang masih nyeri pasca melahirkan. Jika dalam melakukan aktivitas seks, Mums masih merasakan nyeri atau sakit walaupun sudah tidak dipaksakan, ada baiknya untuk coba dikonsultasikan dengan dokter untuk tahap lebih lanjut. (UH/AY)

 Baca Juga : Tetap Aman Melakukan Hubungan Intim Setelah Melahirkan