Sesudah melahirkan bayi tercinta ke dunia, tentu rahim Mums tidak serta-merta kembali seperti semula. Salah satunya adalah karena masih ada darah di dalam rahim, yang biasa disebut dengan nifas. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sendiri mendefinisikan nifas sebagai darah yang keluar dari rahim wanita sesudah melahirkan, sampai organ produksi dan anggota badan kembali pulih, yaitu kira-kira 40-60 hari.

 

Nah, perawatan selama masa nifas ini menjadi sangat krusial. Berikut beberapa hal yang perlu Mums perhatikan dan sebaiknya dilakukan selama masa nifas.

 

Menjaga Higienitas Daerah Vagina

Poin ini sangat penting, terutama bagi Mums yang melahirkan per vaginam alias melalui persalinan normal tanpa operasi. Pada persalinan normal, biasanya dilakukan episiotomi atau sayatan untuk memperlebar jalan lahir, yang sengaja dilakukan guna mencegah robekan vagina sepanjang persalinan. Setelahnya, sayatan akan dijahit dan otomatis perlu waktu untuk menyembuhkan luka. Tergores pisau selagi mengiris bawang saja butuh recovery, apalagi habis episiotomi!

 

Oleh karena itu, menjaga higienitas daerah vagina menjadi hal yang krusial selama masa nifas. Kurang higienisnya daerah vagina dapat memperlama penyembuhan, bahkan bisa menyebabkan infeksi pada luka jahitan. Terlebih selama masa nifas, darah akan terus keluar.

Baca juga: Tidak Hanya untuk Bayi, ASI Juga Bermanfaat untuk Ibu, Lho!

 

Untuk menjaga kebersihan daerah vagina, gantilah pembalut setiap 2-3 jam sekali. Jangan lupa membasuh vagina dari arah depan ke belakang (dari arah vagina menuju anus) setelah buang air kecil maupun buang air besar, guna menghindari perpindahan kuman dari anus ke vagina. Satu lagi yang harus Mums perhatikan adalah saat membasuh vagina, jangan hanya disiram air saja, namun luka yang ada juga perlu dibilas.

 

Beberapa dokter kandungan menyarankan agar selama beberapa hari pertama pada masa nifas dilakukan sitz bath alias berendam di larutan antiseptik selama 15 menit. Ada pula yang menyarankan dikompres dengan kain kasa yang dicelupkan ke larutan antiseptik.

 

Breast Care

Hal ini kadang-kadang dilupakan oleh Mums, saking sibuknya mengurus bayi. Breast care adalah upaya melakukan pijatan pada payudara, untuk mencegah mastitis atau pengerasan akibat pasokan ASI tidak dikeluarkan. Breast care juga dapat melancarkan ataupun merangsang produksi ASI, dan bisa dilakukan oleh suami. Bukan apa-apa, kalau payudara sudah mengeras rasanya sangat sakit. 

 

Banyak Makanan Berserat untuk Mencegah Wasir

Wasir merupakan salah satu komplikasi dalam persalinan per vaginam yang banyak terjadi. Mengejan selama persalinan menjadi penyebabnya, karena proses mengejan merangsang pelebaran pembuluh darah vena yang ada di anus. Hal ini dapat berujung pada rasa nyeri saat buang air besar, bahkan kadang-kadang sampai berdarah.

 

Nyeri yang muncul terkadang mengganggu aktivitas. Padahal, Mums akan disibukkan dengan urusan bayi dan lain-lain. Salah satu cara menghindari wasir adalah dengan makan makanan berserat, seperti buah dan sayur, serta banyak mengonsumsi air. Plus, sebisa mungkin tidak mengejan saat buang air besar. Baca di sini untuk mengetahui tiga buah yang dapat menjadi pilihan untuk mengatasi susah buang air besar!

 

Jaga Asupan Gizi Seimbang

Ibu baru pastinya banyak begadang untuk menyusui, mengganti popok, dan lain-lain. Untuk itu, gizi nan seimbang antara karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral sangat penting untuk menjaga kesehatan ibu dalam menghadapi sleepless night. Makanan bergizi juga akan membuat ASI yang diproduksi menjadi berkualitas.

Baca juga: Pengalaman Pertama Menghadapi Bayi Batuk Pilek

 

Tetap Jaga Kesehatan Mental

Banyak ibu baru yang mengalami baby blues pasca-melahirkan. Banyak faktor yang menjadi pemicunya, misalnya harus menahan rasa sakit selama masa pemulihan, tapi juga harus mengurus bayi dan urusan-urusan lain. Untuk itu, kesehatan mental tidak boleh diabaikan.

 

Istirahatlah sejenak jika Mums sudah merasa penat dan lelah. Mintalah bantuan suami atau orang terdekat untuk menjaga bayi selama Mums beristirahat. Ingat, kondisi mental juga akan berpengaruh pada produksi ASI maupun cepatnya pemulihan masa nifas. Jadi hindari stres berlebihan, ya!

 

Lakukan Senam Nifas

Senam nifas diperlukan untuk menurunkan darah kotor yang mungkin masih tertinggal di dalam rahim. Selain itu, senam nifas diperlukan agar otot-otot yang bekerja selama persalinan akan membaik. Senam nifas dapat dilakukan dengan posisi telentang.

 

Memeriksakan Diri ke Dokter atau Bidan

Tujuh sampai 40 hari pasca-melahirkan adalah waktu yang tepat untuk check up ke dokter atau bidan. Ini jangan diabaikan lho Mums, mentang-mentang bayi sudah lahir. Pada pemeriksaan pasca-melahirkan, akan dilihat kondisi perbaikan luka, baik itu luka karena persalinan per vaginam maupun luka Caesar. Mums masih akan USG lagi, untuk melihat apakah masih ada gumpalan darah di rahim (hematom). Ukuran rahim juga akan dilihat, dengan harapan telah mengecil hingga 6-7 cm pada akhir masa nifas.

 

Itulah 7 hal penting yang sebaiknya tidak terlewat untuk dilakukan selama masa nifas. Tentunya Mums ingin pulih dengan cepat dan lancar, tanpa komplikasi yang berarti, bukan? Salam sehat!

Baca juga: Tips Berlibur Membawa Bayi