Berita duka datang dari Ustaz Arifin Ilham yang meninggal dunia malam ini di Penang, Malaysia, pada Rabu (22/5) malam tadi. Kabar duka tersebut pertama kali disampaikan oleh putra Ustaz Arifin Ilham sendiri, Alvin Faiz, di akun instagram pribadinya. Ustaz berusia 49 tahun tersebut meninggal dunia setelah berjuang melawan kanker getah bening.

 

Dilansir oleh portal Detik.com, Ustaz Arifin Ilham tidak hanya mengalami penyakit kanker getah bening, melainkan juga kanker nasofaring dan infeksi paru. Kemungkinan besar, Ustaz Arifin Ilham meninggal dunia akibat komplikasi penyakit-penyakit tersebut. 

 

Lalu, apa saja gejala kanker getah bening, penyebab serta faktor risikonya, dan bagaimana gejala dari penyakit kronis ini? Apa pula penyebab infeksi paru seperti yang sempat dialami Ustaz Arifin Ilham? Supaya Geng Sehat tahu lebih dalam, berikut penjelasan lengkap tentang kanker getah bening.

 

Baca juga: Mengenal Kelenjar Getah Bening dan Fungsinya bagi Tubuh

 

Gejala Kanker Getah Bening, Kanker di Sistem Limfatik 

Kanker getah bening atau limfoma adalah kanker pada sel-sel limfatik yaitu sel sistem imun utama tubuh. Limfosit berfungsi melawan infeksi. Sel-sel tersebut berada di beberapa bagian tubuh, salah satunya getah bening. Kanker limfoma menyebabkan perubahan pada limfosit yang membahayakan.

 

Ada dua jenis utama limfoma, yaitu:

  • Non-Hodgkin: Kebanyakan kasus limfoma merupakan jenis ini.
  • Hodgkin

 

Limfoma Non-Hodgkin dan Hodgkin memiliki sejumlah perbedaan, seperti jenis sel limfosit yang terkena kanker, waktu perkembangannya, dan responnya terhadap pengobatan. Secara umum, limfoma sebenarnya termasuk jenis kanker yang bisa dikendalikan, namun angka harapan hidup penderitanya sangat tergantung dengan jenis limfoma dan stadium penyakitnya ketika ditemukan.

 

Masih banyak orang yang mengira limfoma sama dengan leukemia, padahal keduanya berbeda. Kedua kanker ini menyerang sel yang berbeda. Kalau limfoma menyerang limfosit, leukemia menyerang sel-sel pembentuk darah di dalam sum-sum tulang belakang.

 

Kamu Berisiko Kena Kanker Getah Bening, Jika..

Sampai saat ini belum ditemukan penyebab limfoma. Namun, risikonya meningkat pada orang-orang seperti ini:

  • Orang berusia 60 tahun ke atas lebih berisiko mengalami limfoma non-Hodgkin
  • Orang berusia 15 - 40 tahun atau di atas 55 tahun berisiko mengalami limfoma Hodgkin
  • Pria lebih berisiko, meskipun beberapa subtipe tertentu lebih banyak menyerang wanita
  • Memiliki sistem kekebalan tubuh lemah misalnya penderita HIV/AIDS, pernah menjalani transplantasi organ, atau memiliki penyakit imun sejak lahir, seperti rheumatoid arthritis, sindrom Sjögren, lupus, atau penyakit celiac
  • Pernah terinfeksi virus Epstein-Barr, hepatitis C, atau human T-cell leukemia/lymphoma (HTLV-1)
  • Punya riwayat keluarga dengan limfoma
  • Pernah terpapar  bensol  atau zat kimia yang biasa digunakan untuk membunuh serangga
  • Pernah melakukan pengobatan radiasi untuk kanker

 

Baca juga: Ayo, Tingkatkan Kesadaran Kamu Tentang Kanker Kepala dan Leher!

 

Gejala Kanker Getah Bening

Beberapa gejala kanker limfoma yang perlu diwaspadai, diantaranya:

  • Pembengkakan kelenjar getah bening, umumnya di leher, ketiak, atau pangkal paha
  • Batuk
  • Sulit bernapas
  • Demam
  • Keringat malam
  • Kelelahan
  • Berat badan turun
  • Gatal-gatal

Gejala-gejala di atas juga merupakan gejala banyak penyakit. Oleh sebab itu, sebaiknya periksakan ke dokter untuk menerima diagnosis tepat. 

 

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Kamu mengalami gejala di atas, jangan tunda ya! Segera ke dokter untuk memastikan penyebabnya. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, termasuk memastikan apa penyebab pembengkakan pada kelenjar getah bening. Jangan panik, karena tidak semua pembengkakan kelenjar getah bening itu kanker. Infeksi, juga bisa menyebabkan kelenjar getah bening bengkak.

 

Untuk memastikannya, dokter mungkin akan melakukan biopsi untuk memeriksa lebih contoh jaringan di sel-sel kelenjar getah bening. Jika memang kanker, biopsi ini sekaligus menentukan stadium dan jenis limfomanya. Selain biopsi, dokter mungkin membutuhkan pemeriksaan MRI atau PET scan untuk mendeteksi letak sel kankernya dan apakah sudah menyebar ke organ lain. 

 

Hubungan Kanker Getah Bening dengan Infeksi Paru

Tidak ada kaitan antara kanker getah bening dengan infeksi paru. Lalu, bagaimana penderita kanker getah bening bisa terkena infeksi paru, seperti yang sempat dialami oleh almarhum Ustadz Arifin Ilham? Infeksi paru yang dialami penderita kanker getah bening berasal dari efek samping pengobatan.

 

Pengobatan kanker, seperti kemoterapi, menyebabkan daya tahan tubuh penderita kanker menurun sehingga mudah terkena infeksi. Kemoterapi bertujuan untuk membunuh sel-sel kanker, namun dalam prosesnya, sel-sel yang sehat juga terdampak, sehingga menurunkan daya tahan tubuh penderitanya.

 

Saat hari ke 7-14 setelah pengobatan, ketika kadar sel darah putih berada pada titik terendah, orang yang menjalani kemoterapi memiliki risiko tinggi terkena infeksi, salah satunya infeksi paru.

 

Beberapa penderita limfoma Hodgkin mengalami kerusakan pada paru akibat infeksi yang dialaminya. Hal tersebut merupakan efek samping dari pengobatan kanker yang menurunkan daya tahan tubuh.

 

Baca juga: 7 Gejala Kanker Lambung yang Perlu Kamu Waspadai

 

Kanker getah bening termasuk jenis kanker yang bisa disembuhkan, apalagi jika ditemukan sejak dini. Oleh sebab itu, kalau Kamu mengalami gejala-gejala seperti yang disebutkan di atas, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Pengobatan kanker kelenjar getah bening meliputi kemoterapi, radiasi, imunoterapi, atau terapi target. Dokter akan merekomendasikan pengobatan yang tepat sesuai kondisi pasien. (UH/AY)

gejala kanker getah bening

Sumber:

Healthtalk. Lymphoma.