Masa kehamilan selama 9 bulan lebih adalah masa di mana Mums istirahat dari tamu bulanan atau menstruasi. Tetapi bukan tidak mungkin di masa kehamilan Mums mengalami flek atau spot seperti menstruasi. Jika ini yang terjadi, tentu tidak bisa diabaikan begitu saja. Apa penyebab flek di trimester tiga, apakah selalu tanda bahaya?

 

Flek, memang tidak selalu tanda bahaya kehamilan, tetapi jika terjadi selama masa kehamilan baik itu di trimester awal atau akhir kehamilan, maka perlu diwaspadai. Terlebih saat flek terjadi di trimester tiga awal, di mana waktu persalinan masih jauh.

 

Menurut American Academy of Family Physicians, sekitar 25 persen wanita mengalami flek di trimester pertama, namun lebih dari setengahnya bukan masalah serius. Mereka bisa melanjutkan kehamilan dan melahirkan bayi yang sehat.

 

Dari fakta ini, maka jika Mums sudah memasuki kehamilan trimester 3 dan mengalami flek, jangan langsung panik. Mums perlu membedakan antara bercak darah atau flek dengan perdarahan yang mengarah pada tanda persalinan prematur.

 

Membedakan Flek dan Perdarahan

Hal pertama yang bisa Mums periksa saat mengalami flek adalah mengamati warna darah dan volumenya. Flek seringkali berwarna kecoklatan atau merah muda, mirip dengan darah di akhir menstruasi. Volume darahnya juga sedikit, sehingga Mums hanya perlu menggunakan pantyliner, tidak perlu pembalut tebal.

 

Sedangkan perdarahan umumnya berwarna merah segar dan volumenya cukup banyak. Kadang darah yang keluar sampai mengalir bahkan deras. Perdarahan vagina pada akhir kehamilan dialami 1 dari 10 wanita. Sebagian kasus merupakan masalah yang serius.

 

Flek maupun perdarahan di trimester tiga kehamilan sebaiknya ditindaklanjuti ke dokter atau petugas kesehatan. Dokter akan mencari penyebab flek di trimesteri 3.

 

Berikut ini beberapa penyebab tersering flek di trimesteri 3:

- Berhubungan seks. Jika ini penyebabnya, umumnya darah yang keluar hanya berupa bercak, tidak sampai perdarahan.

- Mums habis melakukan cek organ dalam oleh pertugas kesehatan.

- Adanya penyakit atau infeksi pada vagina atau leher rahim

- Fibroid rahim atau pertumbuhan massa (polip) di serviks.

 

Sedangkan penyebab perdarahan di trimester 3 atau selama masa kehamilan yang lebih serius kemungkinan adaalah plasenta previa di mana plasenta tumbuh di bagian terendah rahim dan menutupi seluruh atau sebagian pembukaan serviks.

 

Masih terkait kelainan plasenta, perdarahan juga bisa disebabkan solusio plasenta (abrupsi) yaitu kondisi ketika plasenta terlepas dari dinding bagian dalam rahim, sebelum bayi lahir. Kondisi ini sangat serius dan ibu hamil harus segera mendapatkan pertolongan tenaga medis. 

 

Kenali Tanda Bahaya!

Meskipun tidak selalu menjadi tanda serius, Mums tetap harus waspada jika mengalami flek apalagi perdarahan di trimester tiga kehamilan. Perhatikan tanda bahaya berikut yang mengharuskan Mums segera ke dokter:

- Flek disertai kram, nyeri, atau kontraksi

- Sebelumnya juga ada riwayat perdarahan selama hamil

- Darah yang keluar konstan, atauterus menerus

- Volume darah yang keluar dari vagina banyakdan deras

- Warna darah merah terang.

- Flek disertai bau

- Mums sampai pingsan, merasa pusing atau mual, muntah, atau mengalami diare atau demam

- Mums baru saja mengalami cedera atau jatuh

- Mums memiliki komplikasi lain selama kehamilan

 

Jika mengalami atau atau lebih gejala tersebut, jangan tunda pergi ke dokter kandungan. Dokter akan mengambil tindakan sesuai penyebab, dengan mepertimbangkan usia kehamilan dan kondisi janin. 

 

Referensi:

Whattoexpect.com. Vaginal-spotting

Medlineplus.gov. Vaginal bleeding in late pregnancy