Menjadi seorang ibu memang melelahkan dan sangat sulit. Namun, siapa bilang jika menjadi seorang ayah adalah hal yang lebih baik dan lebih mudah?

 

Tak hanya sebagai kepala keluarga yang tegas, seorang ayah juga harus bisa menunjukkan sikap lembut dan penuh kasih sayang pada keluarga, terutama anak-anaknya. Menurut National Fatherhood Initiative, ayah yang memiliki keterlibatan besar dalam keluarga memberikan banyak dampak positif pada kehidupan sang anak.

 

Penelitian juga membuktikan bahwa kontak antara ayah dan anak dalam 10 tahun pertama dapat membentuk pribadi anak yang lebih jarang terlibat dalam masalah perilaku. Bahkan, dalam tes prestasi, anak-anak ini juga terbukti memiliki nilai pencapaian yang lebih tinggi.

 

Nah, supaya Kamu semakin menghargai kehadiran ayah dalam hidupmu, yuk ketahui beberapa fakta menarik berikut ini mengenai ayah menurut ilmu pengetahuan. Dijamin setelah mengetahuinya, Kamu jadi ingin memeluk ayahmu deh!

 

Baca juga: Tidak Hanya Mencari Nafkah, Inilah Peran Penting Ayah dalam Keluarga!

 

Fakta Ayah Menurut Ilmu Pengetahuan

 

1. Secara genetik, Kamu sebenarnya lebih mirip dengan ayahmu

Sebuah penelitian yang dilakukan di University of North Carolina menemukan bahwa dalam hal susunan genetik, mamalia terbilang lebih mirip pada sang ayah dibanding ibunya. Meskipun setiap orang memperoleh jumlah materi genetik yang sama dari orang tua, namun seorang anak sebenarnya memperoleh lebih banyak DNA dari sang ayah.

 

Dengan fakta ini, maka setiap orang sebenarnya dapat lebih mempelajari risiko penyakit yang mungkin dialami. Misalnya, tingkat keparahan penyakit yang bisa berbeda jika diturunkan dari ibu atau ayah.

 

2. Tak hanya ibu, ayah juga mengalami perubahan hormon

Tampak jelas jika wanita mengalami perubahan hormon selama hidupnya, tetapi dalam sebuah penelitian yang dilakukan pertama kali oleh para peneliti di University of Michigan terhadap 29 orang tua, ditemukan fakta bahwa saat seorang pria memiliki istri yang sedang hamil, ia akan mengalami penurunan hormon testosteron dan estradiol. Hormon estradiol sendiri mirip dengan hormon esterogen pada wanita.

 

Perubahan hormon ini terjadi pada tahap awal kehamilan. Para peneliti percaya jika perubahan ini timbul karena proses yang terjadi dalam diri seorang pria yang berusaha mempersiapkan diri menjadi seorang ayah.

 

Studi lebih lanjut menemukan bahwa pria dengan penurunan hormon testosteron yang lebih besar ternyata lebih dekat dengan bayi mereka, bahkan lebih mendukung pasangan mereka.

 

3. Seorang ayah membutuhkan usaha lebih keras ketika harus berbicara dengan anak mereka

Para ibu dikenal memiliki suara-suara yang menenangkan yang dapat membuat anak mereka merasa nyaman. Para ilmuwan bahkan telah menyatakan bahwa para ibu telah menguasai sebuah seni yang dikenal sebagai seni ‘keibuan’ yang dapat mengubah nada dan kecepatan tertentu saat mereka berbicara dengan anaknya.

 

Kemampuan ini yang dirasa cukup sulit untuk dilakukan oleh seorang ayah. Sebuah studi baru-baru ini yang dilakukan oleh para peneliti di Washington State University mengamati 11 anak prasekolah berusia sekitar 30 bulan dan merekam lebih dari 150 jam audio untuk menemukan hasilnya.

 

Studi ini menemukan bahwa suara ayah cenderung tetap stabil ketika mereka berbicara dengan anak-anak mereka layaknya sedang berbicara dengan orang dewasa. Tetapi, Mark Vandam, ilmuwan dan juga penulis dari penelitian ini, mengungkapkan bahwa hal ini tidak sepenuhnya buruk. Justru dengan caranya sendiri ini, seorang ayah sudah membantu anak mereka untuk lebih mengenal dunia luar.

 

4. Ayah juga merasa bersalah ketika harus meninggalkan anak-anaknya

Jika Kamu berpikir hanya seorang ibu yang kerap merasa bersalah ketika harus meninggalkan anaknya, walau hanya sebentar, maka Kamu salah, Gengs. Dalam sebuah studi tahun 2014 yang dilakukan oleh para peneliti di Kansas State University mengenai ibu dan ayah yang bekerja, ditemukan bahwa pria harus bergumul dengan perasaan mereka ketika harus membagi waktu antara keluarga dan olahraganya.

 

Emily Mailey, asisten profesor kinesiologi di College of Human Ecology mengungkapkan bahwa kurangnya waktu olahraga di kalangan orang tua yang bekerja sebagian besar telah menjadi masalah para wanita. Hal ini disebabkan karena naluri wanita yang ingin memenuhi kebutuhan orang lain terlebih dahulu, baru dirinya sendiri sehingga membuatnya merasa bersalah saat harus mengambil waktu berolahraga.

 

Meskipun perasaan yang sama belum diteliti pada para ayah, namun kemungkinan besar hal ini hampir serupa. Rasa bersalah yang dirasakan oleh orang tua timbul karena mereka menganggap bahwa melakukan olahraga adalah suatu perilaku yang egois.

 

Menurut penelitian Mailey, para ayah dilaporkan lebih memilih untuk meluangkan waktu  saat makan siang untuk berolahraga atau berolahraga di siang hari agar dapat meluangkan waktu dengan keluarga dan anak-anak mereka setelah bekerja.

 

Baca juga: Ayah Lebih Sayang pada Anak Perempuan, Benarkah?

 

5. Dalam pekerjaan rumah tangga, ayah harus mengerjakan tugasnya secara jelas dan adil

Sebuah penelitian di Ohio menemukan bahwa sebelum memiliki bayi, ayah dan ibu pekerja biasanya berbagi pekerjaan rumah secara merata dan adil. Tetapi, ketika anak pertama mereka lahir, ayah cenderung mengambil jarak mundur dari pekerjaan-pekerjaan rumah.

 

Menurut penelitian terhadap 182 pasangan yang bekerja dan menjadi orang tua pertama, para wanita menghabiskan waktu sekitar 1 jam lebih di rumah setiap hari daripada suami mereka. Selama minggu-minggu pertama menjadi orang tua, pria sebenarnya mengurangi tugas rumah tangga mereka hingga 5 jam per minggu.

 

6. Ayah yang melakukan lebih banyak tugas memiliki anak perempuan dengan sifat aspirasi tinggi

Dalam sebuah studi tahun 2014 yang diterbitkan dalam Psychological Science, ditemukan bahwa kebanyakan orang tua lebih banyak melakukan tindakan dibanding kata-kata.

 

Jadi, jika seorang ayah banyak berbicara mengenai feminisme namun ia meninggalkan semua tugas rumah tangga seperti kebanyakan orang tua, maka anak perempuannya akan mengingat hal tersebut dan cenderung membayangkan diri mereka dalam pekerjaan yang secara tradisional didominasi oleh wanita.

 

Para peneliti mengamati 326 anak berusia 7 hingga 13 tahun dan salah satu dari orang tua mereka terlibat. Ditemukan bahwa ayah yang sering membantu pekerjaan rumah tangga memiliki anak perempuan yang bercita-cita untuk memiliki karier yang lebih modern dan gaji lebih tinggi.

 

7. Pria juga berjuang keras ketika harus menjadi seorang ayah baru

Sebuah studi yang dilakukan oleh badan amal Inggris untuk orang tua, NCT, menemukan bahwa sepertiga ayah berjuang dengan tekanan mental saat menjadi seorang ayah baru. Kondisi inilah yang akhirnya mengarahkan para peneliti untuk mengenali bahwa depresi pascanatal dan masalah kesehatan mental perinatal dapat terjadi tidak hanya pada wanita tetapi juga pria. Bahkan ditemukan bahwa pria yang mendukung wanita dengan kondisi depresi postpartum juga cenderung mengalaminya sendiri. 

 

 

Baca juga: Peran Suami dan Ayah dalam Keluarga

 

8. Bagi sebagian pria, membina keluarga dapat meningkatkan pendapatan, produktivitas, dan loyalitas terhadap perusahaannya

Sebuah studi tahun 2008 yang dilakukan di University of New Hampshire menemukan bahwa untuk pria berkulit putih dan Latin, kelahiran seorang anak dapat membawa peningkatan pendapatan tahunan dan waktu yang dihabiskan di tempat kerja.

 

Bahkan ditemukan bahwa mereka memperolehnya lebih banyak jika sang istri memilih untuk mengambil pekerjaan yang lebih sedikit. Namun, untuk pria berkulit hitam yang sudah menikah, kelahiran seorang anak dikaitkan dengan kenaikan upah per jam dan pendapatan tahunan yang lebih kecil. 

 

 

9. Ayah yang terlibat aktif dalam pengasuhan, menjadikan anak-anak lebih pandai dan berperilaku lebih baik

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Canadian Journal of Behavioral Science, ayah memiliki pengaruh yang positif pada anak-anaknya melalui pengasuhan langsung.

 

Ayah yang selalu hadir dalam kehidupan sang anak memiliki pengaruh yang baik pada kemampuan memecahkan masalah anak dan penurunan masalah emosional seperti kesedihan, penarikan sosial, dan kecemasan.

 

Sementara itu, ayah yang jarang terlibat ternyata memiliki dampak yang lebih buruk pada anak perempuannya. Ditemukan bahwa gadis-gadis sekolah menengah dengan ayah yang jarang terlibat di kehidupannya, memiliki tingkat emosional yang lebih tinggi di sekolah dibanding gadis-gadis yang ayahnya selalu hadir dalam kehidupan mereka.

 

10. Ayah yang bermain dengan anak mereka membantu sang anak berkembang lebih baik

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Kathryn Kerns, seorang profesor ilmu psikologi di Kent State University di Ohio, ditemukan bahwa seorang anak membentuk ikatan yang erat dan saling percaya dengan orang tua mereka sejak dini dalam kehidupan dapat memprediksi kualitas masa depan sosial anak tersebut di masa mendatang, terutama dalam hal pertemanan dan percintaan.

 

Ditemukan bahwa para ayah yang bermain dengan anak-anak mereka dengan cara yang konyol dapat membantu memperkuat ikatan mereka dengan anak-anak mereka, yang pada akhirnya juga dapat membantu sang anak untuk berkembang. Selain itu, ditemukan juga bahwa gerakan-gerakan kecil selama pengasuhan, seperti membungkuk atau menggoda anak menggunakan dagunya dapat menghindarkan anak dari frustasi.

 

11. Ayah yang menghabiskan lebih banyak waktu dengan anak-anak mereka cenderung lebih bahagia

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di awal tahun di Academy of Management Perspectives, para peneliti mengambil tanggapan dari 31 ayah dengan anak-anak muda untuk menjawab serangkaian pertanyaan tentang pemikiran mereka tentang karier dan menjadi ayah.

 

Ditemukan bahwa para ayah yang bekerja dan menghabiskan lebih banyak waktu dengan anak-anak mereka lebih puas dengan pekerjaan mereka dan lebih sedikit mengalami konflik di rumah. Ini artinya, para ayah telah menemukan keseimbangan antara kehidupan dan pekerjaan yang baik.

 

Nah, itulah beberapa fakta menarik mengenai ayah. Walaupun terkadang ayah terlihat cukup dingin dan tegas, nyatanya ada banyak hal positif lho dari dirinya. Jadi, sudahkah Kamu mengungkapkan rasa sayangmu pada ayah hari ini? (BAG)

 

Baca juga: Kehamilan Simpatik pada Calon Ayah

 

 

Sumber

15 Fascinating Facts About Fathers, According To Science, Because You May Be More Like Your Dad Than You Thought” - Bustle