Sebagian besar dari kita tentu tahu bahwa tidur nyenyak dengan waktu yang cukup merupakan kunci untuk menjaga tubuh tetap sehat. Sayangnya, tak banyak yang menjadikan 7-9 jam waktu tidur tersebut sebagai prioritas. Padahal, efek begadang bagi wanita maupun pria tidak main-main!

 

Penelitian telah menunjukkan bahwa tidur dengan waktu yang terlalu sedikit mengakibatkan kantuk di siang hari, peningkatan risiko kecelakaan, penurunan konsentrasi, kinerja yang buruk dalam bekerja dan di sekolah, serta meningkatnya risiko terkena penyakit dan mengalami kenaikan berat badan.

 

Perubahan Hormon, Penyebab Wanita Sulit Tidur

Meski kebanyakan orang membutuhkan waktu sekitar 7-9 jam untuk tidur setiap malam, National Sleep Foundation (NSF) 1998 Women and Sleep Poll menemukan bahwa rata-rata wanita berusia 30-60 tahun tidur hanya 4 jam 41 menit setiap harinya.

 

Poling yang dilakukan selanjutnya oleh NSF tahun 2005 mengungkapkan bahwa wanita lebih mungkin mengalami kesulitan tidur daripada pria. Perubahan hormon yang dialami wanita dan kondisi biologis unik, seperti menstruasi, kehamilan, atau menopause, merupakan faktor utama yang memengaruhi.

 

Baca juga: Jangan Kaget, Ini yang Terjadi pada Tubuh Saat Tidur

 

Efek Begadang bagi Wanita

Salah satu masalah tidur yang kerap dialami oleh para wanita adalah insomnia. Berdasarkan hasil poling NSF di America tahun 2002, wanita lebih banyak mengalami insomnia dibanding pria, setidaknya beberapa malam dalam seminggu.

 

Insomnia tentu memaksa wanita untuk begadang setiap malamnya. Efek begadang bagi wanita tidak bisa dikatakan sepele, lho. Berikut ini beberapa efek begadang bagi wanita yang terkait dengan kesehatan.

 

1. Menurun kinerja memori

Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa efek begadang bagi wanita dapat menurunkan kinerja memorinya. Parahnya lagi, efek ini ternyata lebih buruk dialami oleh para wanita dibanding pria.

 

Penelitian yang melibatkan 24 orang dewasa muda, terdiri dari 12 pria dan 12 wanita, dilakukan dengan cara menyelesaikan sebuah tes memori terpisah. Tes pertama dilakukan pada pagi hari setelah peserta tidur dengan waktu yang cukup. Sedangkan, tes kedua dilakukan pada pagi hari tetapi dengan kondisi peserta tidak tidur secara cukup.

 

Tes memori ini mengharuskan para peserta untuk mengingat urutan angka 8 digit. Setiap peserta harus mengulang tes 16 kali dan peneliti akan menggunakan skor rata-rata untuk memperkirakan kinerja memori mereka.

 

Hasil yang diperoleh setelah peserta menjalankan tes cukup mengejutkan. Pasalnya, waktu tidur yang kurang di malam hari ternyata tidak berdampak pada kinerja memori para pria. Sementara itu, hasil menunjukkan sebaliknya pada wanita.

 

Wanita yang tidak tidur cukup menunjukkan penurunan kinerja memori ketika menjalani tes. Padahal, kinerja memori memegang peranan penting dalam fungsi kognitif dan kunci dari akademik, profesional, dan sosial mereka.

 

2. Menurunkan peluang kehamilan

Sebuah studi tahun 2014 menemukan bahwa suasana gelap di malam hari sangat penting untuk mendukung kesehatan janin yang sedang berkembang. Kondisi ini juga baik untuk mendukung kesehatan reproduksi wanita yang sedang menjalani program kehamilan.

 

Paparan cahaya di malam hari akan menekan produksi melatonin pada tubuh wanita. Akibatnya, otak janin akan kekurangan hormon yang dibutuhkan untuk mengatur jam biologisnya. Melatonin yang disekresikan oleh otak sebagai respons terhadap suasana gelap juga berfungsi melindungi sel telur dari kerusakan akibat radikal bebas.

 

Peneliti studi, Russel J. Reiter, profesor biologi di University of Texas Health Science Center, merekomendasikan agar wanita yang ingin hamil sebaiknya memiliki waktu tidur setidaknya selama 8 jam setiap malam.

 

Baca juga: Percaya atau Tidak, 6 Cara Ini Terbukti Bikin Cepat Hamil!

 

3. Meningkatnya kadar gula darah

Sebuah studi tahun 2015 menemukan masalah kesehatan seperti gula darah tinggi, yang dikaitkan dengan orang-orang yang senang begadang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta perempuan yang begadang cenderung memiliki kadar gula darah yang lebih tinggi. Hiperglikemia atau kondisi gula darah tinggi sering dikaitkan dengan kondisi kesehatan lainnya, seperti mudah lelah, sakit kepala, penyakit kardiovaskular, dan kerusakan ginjal.

 

4. Meningkatkan risiko sindrom metabolik

Penelitian dari Korea Selatan mengungkapkan bahwa wanita yang memiliki masalah tidur atau sering begadang cenderung menyimpan lemak perut lebih banyak dan berisiko lebih tinggi mengalami sindrom metabolik.

 

Sindrom metabolik sendiri merupakan sekelompok kondisi yang terjadi secara bersamaan dan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes. Gejala-gejala sindrom metabolik antara lain:

- Tekanan darah meningkat.

- Kadar gula darah tinggi.

- Lingkar pinggang yang melebihi batas normal, yaitu di atas 80 cm untuk wanita.

- Kadar kolesterol yang abnormal.

 

5. Mudah berpikir negatif dan menjadi cemas

Jacob Nota dan Meredith Coles dari Binghamton University menerbitkan sebuah penelitian pada bulan Desember 2014. Mereka mencatat bahwa orang yang tidur dalam waktu lebih singkat dan larut malam sering kali sering berpikiran negatif daripada mereka yang memiliki jam tidur lebih teratur. 

 

Baca juga: Gangguan Kecemasan Dapat Berdampak ke Masalah Fisik Juga!

 

6. Memicu timbulnya jerawat

Semakin sedikit waktu tidur, maka tubuh akan memberikan respons seperti dalam keadaan darurat. Kondisi ini pada akhirnya akan memicu produksi hormon stres, seperti kortisol dan adrenalin. Meningkatnya hormon stres ini akan menimbulkan respons kelenjar minyak. Komposisi minyak menjadi meningkat dan akhirnya menyumbat pori-pori, sehingga terbentuklah jerawat.

 

7. Mudah terserang penyakit

Penelitian tahun 2017 membuktikan bahwa seseorang jadi lebih rentan sakit akibat kelelahan dan kurang tidur. Ini ternyata benar adanya. Kekurangan tidur dalam jangka panjang sama saja membuat sistem kekebalan tubuh menurun. Akibatnya, tubuh tidak lagi memiliki sistem pertahanan untuk melindungi diri dari serangan virus ataupun bakteri penyebab penyakit.

 

8. Berat badan naik

Menurut sebuah penelitian tahun 2013, orang dewasa yang begadang lebih rentan mengalami penambahan berat badan. Penelitian ini menunjukkan peserta yang waktu tidurnya antara pukul 04.00-08.00 mengonsumsi lebih banyak kalori dibanding peserta yang tidur dari pukul 22.00 hingga 08.00.

 

Ritme sirkadian tubuh manusia untuk tidur dan metabolisme dipengaruhi oleh rotasi harian bumi. Jadi ketika matahari terbenam, tubuh seharusnya tidur, bukan makan. Ketika tidur dan makan sudah tidak selaras lagi dengan jam internal tubuh dapat menyebabkan perubahan dalam nafsu makan dan metabolisme, yang berujung pada kenaikan berat badan.

 

Tidur merupakan cara tubuh untuk kembali memulihkan staminanya. Tidur yang cukup juga dapat menghindarkanmu dari sejumlah masalah kesehatan, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, ataupun infertilitas.

 

Efek begadang bagi wanita tidak bisa dianggap sepele dan dibiarkan begitu saja. Maka dari itu, pastikan Kamu tidur dengan waktu yang cukup setiap harinya ya, Gengs! Geng Sehat pernah punya pengalaman menyebalkan akibat kurang tidur atau begadang? Yuk, share pengalaman tersebut dan cara mengatasinya melalui Fitur Tulis Artikel di Website atau Aplikasi GueSehat.com! (AS)

 

Baca juga: 7 Kebiasaan Sehat Sebelum Tidur


Ancaman Tidur -GueSehat.com

 

Referensi

Bustle. "What Happens To Your Body When You Stay Up Late? After A Month, Watch Out For These Changes".

Bustle. "7 Ways Staying Up Late Could Be Harmful To Your Health".

Medical News Today. "Staying up all night harms women's working memory".

Money Talks News. "5 Ways That Being a Night Owl Can Harm Your Health".

Teen Vogue. "7 Ways Not Sleeping Affects Your Health and Appearance".

National Sleep Foundation. "Women and Sleep".