Kekerasan dalam pacaran terjadi ketika salah satu pihak dalam hubungan percintaan melakukan kekerasan terhadap pasangannya. Jenis kekerasan yang dimaksud bisa berupa fisik, emosional, dan seksual. Dampak kekerasan dalam pacaran bisa beragam dan bahkan berbahaya.

 

Dampak kekerasan dalam pacaran remaja juga merupakan hubungan percintaan tidak sehat pada remaja yang dampaknya bisa bertahan hingga mereka dewasa. Maka itu, Geng Sehat perlu tahu dampak kekerasan dalam pacaran.

 

Berikut penjelasan lengkap tentang dampak kekerasan dalam pacaran menurut ahli!

 

Baca juga: Putuskan Hubungan Jika Temukan Sifat Buruk Pacar Berikut Ini!

 

Dampak Kekerasan dalam Pacaran

Kasus kekerasan dalam pacaran umumnya terjadi pada remaja yang bisa berdampak serius. Pekembangan remaja sangat dipengaruhi oleh kondisi emosionalnya. Oleh sebab itu, mereka sangat dipengaruhi oleh pengalaman dalam berhubungan.

 

Perilaku berhubungan atau pacaran yang sehat bisa memiliki efek positif terhadap perkembangan emosional remaja. Namun, pacaran yang tidak sehat dan dipenuhi kekerasan bisa menimbulkan dampak negatif.

 

Penelitian terhadap dampak kekerasan dalam pacaran belum banyak dilakukan, sehingga sulit untuk mengetahui dampak dari kondisi pacaran tidak sehat terhadap masa depan remaja.

 

Namun meskipun masih terbatas, penelitian yang sudah dilakukan menunjukkan sejumlah dampak kekerasan dalam pacaran. Berikut beberapa diantaranya:

  • Performa belajar di sekolah menurun atau sering bolos karena merasa tidak aman
  • Melakukan gaya hidup tidak sehat, seperti konsumsi alkohol berlebihan, merokok, menggunakan narkoba, menjalani diet tidak sehat, termasuk mengonsumsi obat diet atau laksatif dan memuntahkan makanan yang sudah dikonsumsi untuk menurunkan berat badan
  • Hamil secara tidak sengaja atau tidak direncanakan, ataupun terkena penyakit menular seksual
  • Tidak percaya diri terhadap penampilan dan seksualitas sendiri
  • Mencoba bunuh diri serta merasa kesedihan dan putus asa berkepanjangan
  • Menjadi terlalu ketergantungan dengan orang lain
  • Saat menjalani hubungan di usia dewasa memiliki perilaku kasar

 

Korban yang pernah mengalami dampak kekerasan dalam pacaran juga mengalami sejumlah kesulitan, seperti:

  • Melakukan intimasi dengan pasangan
  • Berpikir positif
  • Menghargai diri sendiri
  • Menemukan identitas diri ketika sudah memasuki usia dewasa

 

Orang yang melakukan kekerasan dalam berpacaran juga memiliki dampak terhadap pola perilakunya sendiri. Dampak tersebut bersifat negatif dan memiliki risiko merusak hubungannya di masa depan.

 

Selain itu, orang yang melakukan kekerasan dalam berpacaran juga memiliki kecenderungan melakukan bullying atau kekerasan terhadap teman-teman seumurannya.

 

Baca juga: Sering Bertengkar dengan Pasangan, Picu Gangguan Pencernaan!

 

Pertanda Kekerasan dalam Pacaran

Tidak hanya mengetahui dampak kekerasan dalam pacaran, Kamu juga perlu tahu pertanda kekerasan dalam pacaran. Pasalnya, banyak orang yang sudah terkena dampak kekerasan dalam pacaran tidak menyadari bahwa hal tersebut merupakan efek dari hubungan romantis tidak sehat yang pernah dijalani di masa lalu.

 

Menurut Centers for Diseases Control and Prevention (CDC), kekerasan dalam pacaran memiliki empat jenis, yaitu:

  • Kekerasan fisik: ketika seseorang mencoba melukai pacarnya dengan cara memukul, menendang, atau menggunakan kekerasan fisik lainnya.
  • Kekerasan seksual: memaksa pacara untuk melakukan aktivitas seksual, menyentuh secara seksual, atau melakukan perilaku seksual non-fisik, contohnya seperti sexting. Semua hal itu dilakukan meskipun pacaranya tidak mau dan tidak nyaman melakukannya.
  • Agresi psikologis: penggunaan komunikasi verbal dan non-verbal dengan niat melukai pacara secara mental atau emosional.
  • Menguntit: hal ini dilakukan untuk menakut-nakuti pacar sehingga ia seringkali tidak merasa aman.

 

Kekerasan dalam pacaran juga bisa dilakukan di dunia internet. Sebagai contoh, ketika seseorang mengunggah foto seksual pacarnya tanpa izin. Dampak kekerasan dalam pacaran bisa bertahan hingga bertahun-tahun meskipun kekerasan yang dilakukan hanya sesaat. Oleh sebab itu, kekerasan dalam pacaran perlu dicegah. Apalagi, kebanyakan remaja seringkali berpikit bahwa perilaku yang sudah termasuk kekerasan dalam pacaran sebagai hal yang normal.

 

Berikut beberapa pertanda lain yang cukup umum terkait kekerasan dalam pacaran:

  • Terjadi pemaksaan untuk berhubungan seksual meskipun Kamu tidak mau melakukannya.
  • Pacar berkata bahwa Kamu memiliki hutang berhubungan seksual sebagai balasan setelah mengajak Kamu kencan.
  • Pacar bersikap terlalu posesif, mudah cemburu, dan selalu menuduh Kamu berselingkuh.
  • Pacar terlalu mengontrol, misalnya mengatur pakaian yang Kamu kenakan, melarang Kamu untuk bertemu teman dan bahkan keluarga, atau terlalu sering meminta untuk mengecek telepon, email, dan media sosial Kamu
  • Terlalu sering menelpon dan menanyakan keberadaan Kamu serta apa yang sedang Kamu lakukan. Dia akan marah jika Kamu tidak melakukan hal yang sama terhadap Kamu.
  • Mengeluarkan komentar negatif tentang diri Kamu, termasuk terkait penampilanmu (pakaian, makeup, rambut, berat badan), tingkat kecerdasan, dan aktivitasmu.
  • Mencoba mengisolasi Kamu dari orang lain, termasuk dengan cara menghina orang-orangyang dekat denganmu.
  • Menyalahkan Kamu untuk kekerasan yang dia lakukan dan mengatakan bahwa Kamulah yang menyebabkan dia melakukan hal tersebut.
  • Menolak untuk mengambil tanggung jawab terhadap perilakunya.
  • Berulang kali meminta maaf akan kekerasan yang dilakukan dan selalu berjanji akan berubah, namun tidak pernah melakukannya.
  • Mudah marah, jadi Kamu tidak pernah tahu jika hal yang akan Kamu katakan atau lakukan bisa membuatnya marah atau tidak.
  • Tidak memperbolehkan Kamu untuk mengakhiri hubungan kalian atau membuat Kamu merasa bersalah karena meninggalkannya.
  • Mengancam akan menelpon pihak berwajib sebagai cara untuk mengontrol perilaku Kamu.
  • Melakukan kekerasan fisik, seperti memukul, mendorong, atau menampar Kamu.

 

Semua perilaku yang disebutkan di atas adalah hal yang tidak pernah boleh dilakukan oleh orang lain terhadap Kamu. Meskipun pacar Kamu hanya melakukan salah satu atau beberapa dari deretan perilaku di atas, tetap saja hal tersebut termasuk kekerasan dalam pancaran.

 

Cara Mencegah Kekerasan dalam Pacaran

Remaja memang perlu diberikan pendampingan termasuk saat ia mulai menunjukkan ketertarikan dengan lawan jenis. Orang tua bisa berperan dalam mencegah dampak kekerasan dalam pacaran.

 

Ada banyak hal yang bisa dilakukan orang tua untuk mencegah kekerasan dalam pacaran anak-anak remajanya, berikut beberapa cara mencegah kekerasan dalam pacaran:

  • Mengajarkan kemampuan dalam menjalani hubungan yang aman dan sehat
  • Meningkatkan kedekatan antara orang tua dengan anak-anaknya
  • Mengajarkan atau memberi informasi sejak dini tentang apa saja yang termasuk dalam perilaku kekerasan
  • Menciptakan dan mengajarkan lingkungan keluarga dan pertemanan yang sehat
  • Memastikan anak berada dalam lingkungan belajar yang sehat dan nyaman.

 

Kasus kekerasan dalam pacaran sebenarnya cukup sering ditemukan. Bahkan, seringkali seseorang tidak menyadari bahwa ia sedang menjadi korban kekerasan dalam pacaran. Oleh sebab itu, kesadaran tentang kekerasan dalam pacaran masih perlu ditingkatkan. (UH)

 
Baca juga: Baru Jadian? Kamu Perlu Membuat Batasan dengan Pacar!

 

 

Sumber:

Women's Health. Dating violence and abuse. 13 September 2018.
Centers for Diseases Control and Prevention. Preventing Teen Dating Violence. 27 Januari 2020.
Youth. Consequences. 2008.
Chicago Health Online. Teen Dating Violence Victims Suffer Long-Term Health Effects. 13 Mei 2014.