Dampak Akibat Bersin Terlalu Keras

Semua orang pasti pernah bersin, apalagi yang memiliki alergi debu atau rinitis. Mirip suara, kadangkala bersin bisa menjadi ciri khas seseorang. Ada yang suara bersinnya pelan, ada yang sangat keras menggelegar hingga mengagetkan orang sekitarnya.

Bersih adalah tentang kecepatan. Menurut Patti Wood, penulis buku Success Signals: Understanding Body Language, saat Kamu bersin, kecepatan semburannya bisa sekitar 100 mil per jam. Nah Kamu tahu enggak, sekali bersin ada sekitar 100.000 kuman yang dihamburkan ke udara. Bersin pun ada etikanya, seperti info grafis berikut:

Tetapi kali ini kita akan membahas tentang seberapa keras Kamu bersin dan adakah efek sampingnya?

Kondisi Fatal Akibat Bersin Terlalu Keras, Pecah Gendang Telinga Hingga Kematian

Seorang wanita asal Inggris, Lauren (28) seperti dikutip Dailymail, mengalami pergeseran bantalan cakram di ruas-ruas tulang belakangnya akibat bersin. Saat itu ia bersin saat tengah mandi. Seketika ia merasakan rasa sakit yang sangat menyiksa dan terjatuh ke lantai.

Bahkan untuk meminta bantuan pun Lauren tidak sanggung sampai ia diselamatkan petugas pemadam kebakaran setelah berjam-jam terperangkap di kamar mandi. Ia sama seperti sebagian besar orang yang tidak menyangka jika rasa geli di hidung dan kemudian bersin bisa melumpuhkan.

Ada lagi kisah ibu tiga anak berusia 53 tahu, warga Inggris juga, terpaksa berhenti bekerja karena rasa sakit yang terus-menerus di punggung. Penyebabnya, sarafnya terjepit setelah ia bersin terlalu keras. Kesengsaraannya baru berakhir pada awal tahun ini ketika ia menjalani operasi pada tulang belakangnya.

Beberapa kasus fatal lain akibat bersin terlalu keras juga pernah dilaporkan, di antaranya pecah gendang telinga, patah tulang rusuk hingga serangan jantung.

Baca juga: Ini yang Harus Dilakukan Kalau Kamu Sedang Batuk!

Dua Jenis Bersin yang Menyebabkan Cedera

Profesor Adam Carey, seorang spesialis cedera olahraga, menjelaskan, ada dua jenis bersin yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan tubuh. Yang pertama adalah ketika seseorang bersin dengan kasar dan kekuatannya membuat sebagian jaringan tubuh hancur.

Bersin yang sangat keras akan menghasilkan efek whiplash, yaitu gerakan kepala maju dan mundur dengan sangat cepat. Risiko yang dapat terjadi akibat efek whiplash dapat menyebabkan semua jenis ketegangan otot atau masalah tulang.

Jenis cedera kedua yang disebabkan bersih adalah ketika kita mencoba menahan bersin, sebelum akhirnya benar-benar menyemburkan bersin. Menahan bersin sama saja mengumpulkan tekanan besar di kepala kita, yang dapat menyebabkan cedera seperti gendang telinga pecah, robek pembuluh darah dan otot-otot di kepala, merusak sinus dan bahkan, dalam kasus yang jarang terjadi, pendarahan otak.

Baca juga: Jangan Menahan Bersin, karena Berbahaya bagi Kesehatan!

Bagaimana Sebaiknya Bersin dengan Aman?

Karena bersin adalah kejadian alamiah sehari-hari, bahkan rata-rata satu orang bisa bersin sekitar tiga kali sehari, maka tidak mungkin mencegahnya. Apalagi bersin adalah mekanisme tubuh mempertahankan diri dari serbuan benda asing yang masuk ke hidung.

Hanya saja mulai sekarang kita tahu bahwa ada risiko dan potensi bahaya tidak terduga akibat bersin. Ibarat mobil atau motor dengan kecepatan 100 mil per jam, atau 85 persen kecepatan suara, wajar kalo bersin rentan menyebabkan cedera.

Jadi bagaimana Kamu bisa melindungi diri dari cedera yang disebabkan oleh bersin? Fisioterapis yang berbasis di London, Sammy Margo, mengatakan, untuk bersin dengan aman, Kamu harus bersiap diri dan melakukan antisipasi.

Caranya, ketika Kamu merasakan bersin akan datang, gunakan otot perut untuk menahan efek whiplash. Otot perut berguna menahan kepala sehingga tidak ikut terdorong ke depan atau belakang dengan kencang.

Mengantisipasi datangnya bersin akan membuat Kamu lebih siaga dan risiko cedera otot, tulang, atau pembuluh arah bisa dihindari. (AY)