Mums, si kecil mengalami speech delaySpeech delay atau keterlambatan bicara pada anak pasti menjadi kekhawatiran yang besar bagi orang tua. Memasuki usia 1-3 tahun Mums sering merasa khawatir jika anak belum lancar berbicara atau belum banyak kosa kata yang keluar dari mulutnya.

 

Anak dikatakan terlambat bicara apabila tingkat perkembangan bicara anak di bawah normal yang ditandai dengan ketepatan menggunakan kosa kata. Tapi Mums, perlu diingat ya kalau perkembangan ini juga bersifat bertahap. Tidak semua anak mengalami tahapan yang sama dalam perkembangannya. Keberhasilan anak agar dapat lancar berbicara tidak didapat dengan begitu saja, Mums. Di sini lah stimulasi dibutukan.

 

Banyak faktor untuk mendukung kemampuan bicara anak, antara lain faktor kondisi fisik dan faktor pengaruh dari lingkungan. Faktor kondisi fisik bersifat medis, sedangkan faktor lingkungan merupakan upaya orang tua untuk menstimulasi anak. Salah satunya adalah dengan pemberian MPASI yang tepat.

 

Saat anak belajar berbicara artinya anak mulai belajar menyampaikan apa yang dirasakannya. Sayang sekali jika orang tua tidak memberikan stimulasi yang tepat untuk mendukung kemampuan bicara anak. Padahal saat itu anak sedang butuh sekali untuk didengar dan dimengerti keinginnya, hanya saja tidak tahu bagaimana caranya. Sehingga membuat anak mudah menangis, orang di sekitarnya tidak tahu apa yang anak inginkan, akhirnya Mums merasa stress.

 

Cegah Speech Delay dengan MPASI yang Tepat 

Mums, karena proses berbicara itu menggunakan rongga mulut, maka kita perlu memberikan stimulasi pada rongga mulutnya. Buat Mums yang anaknya masih di tahap pemberian MPASI, coba lakukan stimulasi gerakan rongga mulut dengan memberikan MPASI yang tepat. Gunanya untuk mencegah terjadinya speech delay pada anak. Mungkin banyak Mums yang masih belum tau mengenai manfaat MPASI yang satu ini, ya? Mari kita bahas.

 

Sebelumnya Mums perlu mengingat kembali aturan pemberian MPASI, antara lain :

 

Usia 6-8 bulan

  • Diberikan bubur dengan tekstur kental, jika diambil meggunakan sendok tidak mudah tumpah. Ini berfungsi untuk memastikan bubur yang ibu berikan padat gizi
  • Porsi yang diberikan sebanyak 2-3 sdm orang dewasa
  • Otot pada rongga mulut mulai bisa menggigit, mengunyah, dan menggerakan rahan. Pada usia tersebut, anak sudah mulai bisa mengunyah makanan dengan mulut tertutup dan menempatkan makanan pada rahang atas dan bawah

 

Usia 9-11 bulan

  • Diberikan makanan dengan tekstur lebih kasar. Contoh makanan yang dicincang halus atau disaring kasar, nasi tim (sesuaikan teksturnya)
  • Porsi yang diberikan sebanyak 125 ml
  • Otot rongga mulut mulai bisa menggerakan lidah ke samping dan memutar. Selain itu anak mulai bisa mencakupkan bibir pada pinggir cangkir

 

Usia 12

  • Diberikan makanan keluarga dengan penyesuaian tekstur
  • Porsi yang diberikan sebanyak 250 ml
  • Otot rongga mulut sudah bisa mengunyah makanan dengan cara berputar dengan Gerakan rahang yang stabil.

 

MPASI sangat dianjurkan untuk diberikan secara bertahap sesuai aturan di atas. Hal ini dikarenakan gerakan otot rongga mulut pada anak perlu diberikan stimulasi. Jika keterampilan gerakan rongga mulut tidak dilatih, fungsi bicara pada anak akan terhambat di kemudian hari. Contohnya saja, anak usia 10 bulan masih diberikan bubur bayi dengan tekstur kental. Alasannya supaya cepat habis dan mudah ditelan anak. Padahal pada usia 10 bulan, anak butuh makanan yang teksturnya lebih keras untuk menstimulasi gerakan otot di dalam rongga mulut. Semakin bagus stimulasi yang diberikan, maka gerakan otot akan semakin bagus untuk meningkatkan kemampuan bicara pada anak.

 

Sumber :

  • Hanindita, M. cet.11 2021. Mommyclopedia 567 Fakta tentang MPASI. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
  • Hurlock, Elizabeth. 2013. Perkembangan Anak Jilid 1. Jakarta: Erlangga