Pada beberapa kasus melahirkan normal, Mums kemungkinan bisa dijahit akibat dokter menggunting daerah antara vagina dan anus (perineum). Hal tersebut dilakukan agar jalan keluar bayi lebih besar. Kondisi ini disebut juga dengan episiotomi.

 

Sayatan episiotomi biasanya dibuat jika bayi terlalu besar atau perineum Mums kurang elastis. Selain itu, episiotomi dilakukan pada persalinan normal dengan beberapa kondisi, seperti:

  • Gawat janin (fetal distress), yaitu kondisi bayi mengalami kekurangan oksigen. Biasanya, ini itandai dengan peningkatan atau penurunan detak jantung bayi secara drastis. Episiotomi dilakukan demi menghindarkan bayi lahir dalam kondisi meninggal atau cacat. 
  • Jika operasi caesar tidak dapat dijalani karena kepala bayi sudah turun ke jalan lahir.
  • Perlu menggunakan instrumen lain, seperti vakum atau foreceps.

 

Jika bayi sudah berhasil dikeluarkan oleh dokter, langkah selanjutnya adalah menjahit area perineum Mums.

 

Bagaimana Cara Merawat Luka Perineum?

Untuk tahapan awal, luka perineum akan terasa nyeri hingga beberapa minggu pasca persalinan, terutama saat berjalan, duduk, dan buang air kecil. Dokter biasanya akan menyarankan Mums tidak banyak beraktivitas untuk mempercepat  pemulihan.

 

Terdapat beberapa hal yang bisa Mums lakukan untuk meredakan nyeri pada luka perineum, di antaranya:

  • Sesekali, kompres bagian perineum dengan es yang dibungkus kain.
  • Gunakan bantal berbentuk donat supaya tetap nyaman saat duduk.
 
Baca juga: Mengenal Anestesi saat Persalinan

 

Bagaimana Cara agar Luka Perineum Cepat Pulih?

Inilah beberapa cara yang dapat dilakukan agar luka perineum cepat pulih:

  • Bergerak, duduk, dan berjalan lah secara perlahan bila kondisi Mums sudh mulai stabil dan tidak mengalami komplikasi. 
  • Jangan takut untuk buang air kecil maupun buang air besar. Di awal-awal, ketika buang air kecil dan buang air besar, Mums akan merasa sangat nyeri pada bagian perineum. Namun seiring waktu, nyerinya akan berangsur-angsur menghilang
  • Setelah selesai buang air kecil, basuh vagina dengan air hangat dan bersihkan dari depan ke belakang. Ini berguna untuk mencegah bakteri pada anus menginfeksi jahitan.
  • Sebisa mungkin hindari penggunaan toilet jongkok karena akan terasa nyeri.
  • Keringkan area perineum dan vagina dengan handuk yang lembut. Caranya itu dengan ditepuk-tepuk secara perlahan. 
  • Ganti pembalut dan celana dalam setiap habis mandi atau 3 kali dalam sehari.
  • Bersihkan bagian luka dengan air biasa, lalu usap lembut dengan lap kain yang telah dibasahi oleh air dan sabun.  
  • Bilas dengan air dingin dan ulang kembali hingga jahitan benar-benar bersih.
  • Konsumsi makanan yang mengandung protein tinggi agar luka cepat sembuh, seperti telur, ikan, ayam, tahu, tempe dan daging.
  • Konsumsi makanan berserat untuk melunakkan feses. Jadi, Mums terhindar dari konstipasi yang menyulitkan buang air besar.

 

Luka jahitan akan mengering dan membaik dalam waktu kurang dari seminggu. Waspada dan segera berkonsultasi ke dokter bila keluar darah, muncul bau busuk dari jalan lahir, badan Mums demam, atau luka jahitan bengkak, kemerahan, terasa sangat nyeri, maupun bernanah.

 

Terdapat beberapa catatan yang perlu diketahui:

  • Semakin banyak Mums mengangkat barang berat dan kelelahan, maka luka menjadi sulit sembuh.
  • Jika luka tidak kunjung sembuh dalam waktu lebih dari 6 minggu, periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. (AD/AS)