Sudah menjadi pengetahuan umum jika seorang ibu yang sedang hamil tentu akan memiliki perhatian lebih terhadap makanan dan minuman yang dikonsumsi. Karena selain harus memperhatikan kecukupan gizi untuk diri sendiri, Mums juga harus memperhatikan asupan gizi yang baik bagi perkembangan janin yang sedang bertumbuh di dalam rahim.

 

Demikian pula dengan saya. Saat hamil dahulu, saya memperbanyak asupan makanan bergizi, seperti brokoli, ikan, dan alpukat, karena bahan makanan ini mengandung asam folat yang diperlukan untuk perkembangan janin. Saya juga rajin mengonsumsi susu untuk kehamilan serta menghentikan konsumsi makanan mentah atau setengah matang.

 

Namun, di antara semua perubahan diet yang saya lakukan ketika hamil, ada satu kebiasaan yang sulit sekali saya hilangkan. Hal tersebut adalah konsumsi rutin kopi setiap hari! Yup, saya sangat membutuhkan kafein setiap harinya.

 

Baca juga: Nutrisi dan Multivitamin yang Dibutuhkan Ibu Hamil: Pentingnya Micronutrient

 

Zat psikoaktif yang banyak terdapat dalam kopi, kafein, cokelat, dan minuman berenergi ini layaknya ‘obat’ bagi saya agar senantiasa terjaga dan mampu berkonsentrasi, terutama saat jam kerja. Jika tidak mengonsumsi kafein, rasanya tubuh ini lemas, tidak bertenaga, serta tidak bersemangat menghadapi hari!

 

Namun, kepercayaan yang beredar di masyarakat luas menganggap konsumsi kafein tabu bagi ibu hamil. Sebenarnya bolehkah ibu hamil minum kopi ataupun minuman berkafein lainnya?

 

Kafein, zat psikoaktif dalam kopi

Sebelum membahas lebih jauh, mari kita berkenalan dahulu dengan kafein, salah satu zat kimia dengan efek fisiologis yang ada di dalam kopi. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kafein memiliki sifat psikoaktif yang dapat merangsang sistem saraf. Hal inilah yang membuat seseorang merasa lebih terjaga, segar, dan meningkatkan konsentrasi setelah mengonsumsi kafein.

 

Selain dalam kopi, kafein juga terkandung dalam teh, cokelat, serta minuman berenergi dan soft drink. Kandungan kafein dalam kopi dan teh sendiri bervariasi, tergantung lokasi tumbuh tanaman kopi dan teh, cara pengolahan, serta cara penyeduhan yang dilakukan.

 

Baca juga: Nutrisi Apa yang Dibutuhkan untuk Persiapan Kehamilan?

 

Misalnya, satu cangkir kopi instan biasanya mengandung sekitar 70 hingga 80 mg kafein. Sedangkan fresh brewed coffee mengandung hingga 130 mg kafein per cangkirnya. Untuk teh, satu cangkir teh celup mengandung sekitar 36 mg kafein. Sementara teh yang diseduh dari daun teh yang dikeringkan mengandung kafein sekitar 40 mg per cangkirnya. Mau tahu apa saja fakta seputar kopi yang mungkin belum diketahui oleh Mums? Yuk, cek di bawah ini!

 

 

Efek konsumsi kafein selama hamil

Kafein yang dikonsumsi oleh seorang ibu hamil memang dapat menembus plasenta. Dalam beberapa penelitian skala kecil, hal ini diasosiasikan dengan bobot badan janin yang cenderung rendah serta adanya risikokeguguran janin (miscarriage).

 

Namun, menurut committee opinion yang dikeluarkan oleh American College of Obstetricians and Gynecology, konsumsi kafein dalam jumlah moderat (kurang dari 200 mg) per hari tidak menimbulkan efek buruk tersebut.

 

Jadi, ini adalah kabar gembira bagi para ibu hamil yang masih ingin mengonsumsi kopi atau teh karena masih diperbolehkan asalkan kurang dari 200 mg kafein per harinya. Ini setara dengan kurang lebih satu cangkir (230 mL) kopi dan satu cangkir teh.

 

Jangan lupa ya Mums bahwa selain kopi dan teh, ada minuman lain yang juga mengandung kafein. Misalnya, hot chocolate (sekitar 12 mg per cangkir), dan soft drink(sekitar 37 mg kafein per 350 mL sajian).

 

Baca juga: Pernah Ngidam Aneh saat Hamil? Seleb Ini Juga Pernah Mengalaminya, Lho!

 

Mengatasi craving for caffeine saat hamil

Karena kebanyakan orang mengonsumsi kopi untuk mendapatkan efek ‘menyegarkan”, maka ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh ibu hamil agar tubuh tetap terasa segar meskipun tanpa mengonsumsi kafein.

 

Biasanya, badan lemas dan rasa kantuk timbul setelah makan siang. Karenanya, saya memilih mengurangi konsumsi karbohidrat kompleks dalam porsi makan siang saya. Metabolisme karbohidrat kompleks akan menghasilkan hormon serotonin, yang menyebabkan rasa kantuk datang menyerang. Saya juga memperbanyak konsumsi air putih dan sari buah setiap harinya.

 

Memang awalnya sulit sekali untuk melepaskan kebiasaan konsumsi dan ‘ngidam’ kafein ini. Namun, lama-kelamaan jadi mudah dilakukan. Tentunya ini dibarengi dengan tekad kuat bahwa sebagai ibu saya ingin melindungi janin di kandungan dari segala sesuatu yang membahayakan dirinya. Membatasi konsumsi kafein pun menjadi lebih mudah dilakukan.

 

Mums, itu dia jawaban dari pertanyaan ‘bolehkah ibu hami mengonsumsi kopi?’. Ibu hamil boleh mengonsumsi kopi dan minuman lain yang mengandung kafein asalkan konsumsinya dibatasi hanya 200 mg dalam sehari.

 

Jadi, ada baiknya Mums yang biasanya minum kopi lebih dari secangkir per harinya untuk mulai mengurangi konsumsinya. Semua demi si Buah Hati dalam kandungan Mums. Salam sehat!

 

Baca juga: 10 Makanan Ibu Hamil Muda agar Anak Cerdas

 

Ibu Hamil Makan Mie Instan - GueSehat.com

 

Referensi:

Moderate caffeine consumption during pregnancy. Committee Opinion No. 462. American College of Obstetricians and Gynecologists. Obstet Gynecol 2010;116:467–8.