Saat si kecil lahir, mungkin semua terlihat normal. Penglihatan, pendengaran, dan organ tubuhnya lengkap, namun, kadang orang tua perlu cek lebih seksama, terutama pada mata si kecil. Teliti sejak awal dengan mengandalkan naluri ibu, akan sangat membantu ketika terjadi kelainan mata pada si kecil, salah satunya mata juling.

 

Kejadian mata juling atau strabismus tidak sedikit lho Mums. Secara global memang diperkirakan hanya mencapai 1,93 persen, namun angkanya lebih dari 148 juta individu! Bagaimana mengenali dan cara mengatasi mata juling?

 

Dampak Mata Juling

Strabismus atau mata juling adalah kondisi di mana salah satu atau kedua mata menghadap ke dalam atau ke luar. Kondisi ini bisa berpotensi memicu gangguan penglihatan lanjutan, yaitu ambliopia atau mata malas. Berdasarkan studi terbaru, prevalensi ambliopia global dilaporkan sekitar 1,75 persen. Ambliopia atau mata malas merupakan kondisi penurunan penglihatan pada salah satu mata akibat gangguan perkembangan fungsi penglihatan pada masa pertumbuhan.

 

Ambliopia yang dipicu oleh strabismus menyebabkansatu mata yang lebih lemah dibandingkan mata lainnya sehingga terjadi ketidakmampuan mata untuk bekerja sama secara sejajar. Kondisi ini mengarah pada perbedaan dalam penglihatan mata kiri dan kanan. Dampaknya, ambliopia yang dipicu oleh strabismus dapat memengaruhi produktivitas penderitanya. 

 

Sekitar 90 persen penderita ambliopia disebabkan oleh strabismus.  Kurangnya pemahaman tentang ambliopia menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kondisi ini tidak tepat tertangani. Ini berisiko gangguan fungsi penglihatan dengan berbagai derajat keparahan dan tingkat risiko mencapai 50-73 persen.

 

Tak hanya berdampak secara fisik, menurut Dr. Gusti G. Suardana, SpM(K) selaku Dokter Subspesialis Konsultan Strabismus JEC Eye Hospitals & Clinics, sekaligus Ketua Servis Pediatric Ophthalmology and Strabismus JEC Eye Hospitals & Clinics, masyarakat masih melihat penyandang mata juling sebagai kelompok yang ‘berbeda’.

 

“Prasangka, kesalahpahaman, dan perlakuan negatif akibat stigma yang keliru turut meningkatkan tekanan psikologis yang mau tak mau sering penyandang strabismus hadapi,” jelasnya.

 

Cek Kesehatan Mata Sejak Dini 

Ketika Mums menemukan masalah pada mata si Kecil, berikut hal yang bisa Mums lakukan:

 

1. Jangan menunggu sampai si kecil sekolah

Deteksi sejak dini akan memberikan hasil terapi terbaik. Jadi, membawa si Kecil ke dokter mata sedini mungkin akan bermanfaat.

 

Kebanyakan anak-anak menjalani tes penglihatan sebelum mereka mulai masuk sekolah dasar. Namun menurut ahli,  sebaiknya mata anak diuji sebelum mereka masuk taman kanak-kanak atau prasekolah.

 

2. Pertimbangkan riwayat keluarga

Meskipun pemeriksaan mata merupakan hal yang ideal bagi semua anak, hal yang lebih penting lagi adalah jika saudara laki-laki atau perempuan seorang anak memiliki masalah penglihatan.

 

Seperti banyak kondisi terkait kesehatan lainnya, anak Mums lebih mungkin mengalami masalah penglihatan jika penyakit ini diturunkan dari keluarga. Jadi sebaiknya mulai memantaunya sejak dini.

 

3. Segera temui dokter spesialis mata

Seperti yang Mums ketahui, dokter anak memiliki pelatihan khusus untuk merawat anak. Demikian pula, dokter spesialis mata anak-anak memiliki spesialisasi dalam mendeteksi dan mengobati masalah mata anak-anak.

 

4 Ikuti naluri ibu

Sangat penting bagi orang tua untuk memercayai naluri mereka. Bagaimanapun, Mums lah yang paling mengenal anak Mums.

 

Faktanya, orang tua sering kali menjadi orang pertama yang menyadari tanda-tanda adanya masalah. Jika seorang ibu mengatakan ada yang salah dengan mata atau penglihatan anaknya dan dokter menyatakan tidak menemukan apa pun pada pemeriksaan awal, Mums bisa membawanya kembali beberapa bulan kemudian.

 

Dokter bisa jadi tidak menemukan masalah pada awalnya. Namun jika Mums masih memiliki kekhawatiran, teruslah berupaya untuk menemukan masalahnya.

 

Operasi Mata Juling Gratis di JEC

Jika terbukti si kecil mengalami mata juling dan mata malas, jangan khawatir Mums. JEC Eye Hospitals and Clinics sedang mengadakan “Bakti Sosial Operasi Mata Juling JEC” dengan memberikan edukasi serta tindakan operasi mata juling gratis. Tahun ini, bakti sosial dipusatkan di RS Mata JEC @ Menteng, sekaligus untuk memperingati World Sight Day 2023 yang jatuh setiap 12 Oktober.

 

"Inisiatif seperti ini tidak hanya menunjukkan kepedulian terhadap pasien strabismus, tetapi juga membangkitkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan mata. Strabismus bukan hanya soal estetika, tetapi juga kualitas hidup dan produktivitas seseorang. Kami berharap semakin banyak dokter mata, rumah sakit atau faskes mata  yang menjalankan aksi sosial untuk mengatasi gangguan fungsi penglihatan. Tidak menyasar penderita katarak saja, tetapi juga diperluas untuk masalah mata lainnya, termasuk penanganan strabismus, yang tentunya akan membawa manfaat besar bagi masyarakat,” ujar Dr. Julie Dewi Barliana, SpM(K), M. Biomed, selaku Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) DKI Jakarta Raya

 

Bakti Sosial Operasi Mata Juling JEC akan dilangsungkan selama 1 bulan, mulai 1-31 Oktober 2023 dengan menyasar 30 pasien. Pelaksanaan tindakan operasi penanganan mata juling memerlukan persiapan secara ekstensif melibatkan para ahli medis yang mumpuni. Di samping tim spesialis mata strabismus JEC (untuk proses bedah mata), tindakan operasi juga melibatkan tim dokter anestesi JEC  bersama tim perawat yang kompeten lantaran pasien harus mendapatkan bius umum.