Penyandang diabetes pasti tahu arti dari kadar gula darah normal. Bagi mereka, ini adalah target yang harus dicapai setiap harinya. Maka penyandang diabetes disarankan melakukan tes gula darah rutin untuk memantau apakah kadar gula darah mereka normal, terlalu rendah, atau terlalu tinggi. 

 

Kadar gula darah pada semua orang selalu mengalami fluktuasi terutama di saat-saat sebelum dan sesudah makan. Orang tanpa diabetes tidak terlalu peduli dengan fluktuasi ini. Namun mengetahui kadar gula darah setiap saat penting untuk penyandang diabetes, dan bagaimana caranya agar kadar gula darah normal bisa dicapai.

 

Dokter menggunakan grafik perubahan kadar gula darah untuk menetapkan goal dan merencanakan pengobatan untuk pasien diabetes. Nah, dalam artikel ini, dilihat berapa kadar gula darah normal dan ideal untuk orang yang memiliki ataupun tidak memiliki diabetes!

 

Baca juga: Kenali Komplikasi Diabetes Sejak Dini

 

Menentukan Kadar Gula Darah Normal

Untuk memudahkan memantau kadar gula darah normal dan ideal, bisa dibantu dengan grafik gula darah. Grafik ini umumnya menjadi panduan atau referensi untuk hasil tes kadar gula darah. Grafik gula darah ini sangat penting dalam manajemen diabetes.

 

Grafik kadar gula darah juga disertai dengan kadar rata-rata gula darah dalam 3 bulan terakhir, atau sering disebut A1c (HbA1c). Ini juga penting bagi penyandang diabetes untuk selalu memiliki HbA1c di bawah 6%. 

 

Untuk membantu Diabestfriends membaca hasil tes gula darah, grafik gula darah di bawah ini memberikan informasi tentang kadar gula darah normal dan tidak normal pada penderita diabetes ataupun orang yang tidak memiliki diabetes.

 

Waktu pengecekan Target kadar gula darah untuk orang yang tidak memiliki diabetes Target kadar gula darah untuk orang yang memiliki diabetes
Sebelum makan Kurang dari 100 mg/dl 80 - 130 mg/dl
1-2 jam setelah mulai makan Kurang dari 140 mg/dl Kurang dari 180 mg/gl
Setelah 3 bulan (tes A1C) Kurang dari 5.7% Kurang dari 7%, kurang dari 180 mg/dl

 

 

Panduan Kadar Gula Darah Normal

Kadar gula darah normal beragam tegantung aktivitas, waktu, jenis makanan yang dikonsumi, yang tentu saja berbeda-beda pada setiap orang. Kadar gula darah biasanya berada pada titik terendah sebelum sarapan dan berada pada titik tertinggi setelah makan.

 

Penyandang diabetes harus mencapai target kadar gula darah normal dengan lebih ketat ketimbang orang yang tidak memiliki diabetes. Targetnya beragam, sesuai dengan beberapa faktor, termasuk:

  • Usia dan harapan hidup
  • Adanya masalah kesehatan lain
  • Berapa lama sudah menderita diabetes
  • Apakah ada riwayat penyakit jantung
  • Masalah pada arteri kecil di dalam tubuh
  • Mengalami kerusakan pada mata, ginjal, pembuluh darah, otak, atau jantung
  • Kebiasaan pribadi dan faktor gaya hidup
  • Tidak menyadari  memiliki kadar gula darah rendah
  • Mengalami stres
  • Memiliki penyakit lain

 

Membaca Hasil Tes Gula Darah

Bagaimana kita membaca hasil tes gula darah dipengaruhi dengan target masing-masing. Biasanya, hal tersebut sudah ditentukan oleh dokter di awal memulai pengobatan diabetes. Beberapa jenis diabetes lain, seperti diabetes gestasional, juga memiliki rekomendasi gula darah yang terpisah.

Waktu pengecekan Kadar gula darah
Berpuasa atau sebelum sarapan 60 - 90 mg/dl
Sebelum makan 60 - 90 mg/dl
1 jam setelah makan 100 - 120 mg/gl

 

Orang yang memiliki kadar gula darah puasa sangat tinggi atau sangat rendah harus melakukan langkah ini:

Kadar gula darah puasa Tingkat risiko dan tindakan yang perlu dilakukan
50 mg/dl atau lebih rendah Sangat rendah dan berbahaya: segera minta pertolongan medis
70 - 90 mg/dl Bisa jadi terlalu rendah: konsumsi gula ketika mengalami gejala kadar gula darah rendah atau minta pertolongan medis
90 - 120 mg/dl Normal
120- 160 mg/dl Sedang: minta pertolongan medis
160-240 mg/dl Terlalu tinggi: cari cara untuk menurunkan gula darah
240-300 mg/dl Jauh terlalu tinggi:ini bisa menjadi pertanda manajemen gula darah yang tidak efektif, periksa ke dokter
300 mg/dl atau lebih Sangat tinggi dan berbahaya: segera cari pertolongan medis

 

Selama kadar gula darah tidak mencapai tingkat bahaya yang kritis, ada sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk mengembalikannya ke angka normal. Inilah beberapa cara untuk menurunkan kadar gula darah:

  • Membatasi asupan karbohidrat namun jangan berpuasa
  • Meningkatkan asupan air putih untuk menjaga agar tetap terhidrasi dan mengurangi gula darah yang berlebihan
  • Melakukan aktivitas fisik, seperti berjalan kaki setelah makan, untuk membakar gula darah berleihan
  • Konsumsi lebih banyak serat

 

Metode di atas tidak boleh menggantikan pengobatan medis yang sudah direkomendasikan dokter, namun bisa dilakukan sebagai tambahan dalam pengobatan diabetes.

 

Kalau hasil tes gula darah berbeda dari biasanya, konsultasikan dengan dokter. Namun, ada banyak faktor berkaitan dengan alat pemantau gula darah dan cara menggunakannya yang memengaruhi hasil tes gula darah.

 

Baca juga: Khasiat Pete untuk Penderita Diabetes

 

Frekuensi Pemantauan Gula Darah

Memantau kadar gula darah adalah hal penting dalam manajemen diabetes. Jadi, selain tahu kadar gula darah normal, Diabestfriends juga harus tahu berapa kali kadar gula darah perlu dicek. Pemantauan yang paling baik biasanya dengan melakukan pengecekan gula darah sendiri di rumah, serta rutin melakukan tes HbA1c di dokter.

 

Ada banyak jenis alat pantau gula darah yang dijual di pasaran. Alat pemantau gula darah yang modern biasanya mengasilkan jumlah gula darah plasma ketimbang jumlah gula darah keseluruhan. Ini cenderung lebih akurat untuk mengukur kadar gula darah harian. 

 

Mengecek perubahan gula darah setiap hari bisa membantu dokter untuk memahami tingkat keberhasilan pengobatan diabetes. Hal ini juga bisa membantu menentukan kapan harus mengubah pengobatan atau tagert gula darah.

 

Frekuensi pengecekan gula darah juga berbeda pada setiap penderita diabetes. Berikut rekomendasinya:

 

Diabetes tipe 1, dewasa: cek setidaknya dua kali sehari, hingga 10 kali. Diabestfriends harus melakukan pengecekan sebelum sarapan, saat berpuasa atau sedang tidak makan, sebelum makan besar, terkadang 2 jam setelah makan besar, sebelum dan sesudah melakukan aktivitas fisik, dan sebelum tidur.

 

Diabetes tipe 1,  anak: cek setidaknya empat kali sehari. Diabestfriends perlu melakukan tes sebelum makan besar dan sebelum tidur. Tesnya juga kemungkinan harus dilakukan 1 - 2 jam sebelum setelah makan besar, sebelum dan sesudah olahraga.

 

Diabetes tipe 2, bagi yang menjalani terapi insulin atau obat lain: rekomendasi frekuensi pengecekannya beragam tergantung dari dosis insulin dan penggunakan obat tambahan.

Kalau Diabestfriends menjalani pengobatan insulin yang intensif, maka pengecekan dilakukan saat berpuasa, sebelum makan, sebelum tidur, dan semalam. Kalau Diabestfriends menjalani pengobatan insulin dan tambahan pengobatan lain, maka pengecekan dilakukan setidaknya saat berpuasa dan sebelum tidur. 

Kalau Diabestfriends tidak menjalani pengobatan oral noninsulin atau hanya melakukan kontrol diabetes lewat penyesuaian makanan, maka frekuensi pengecekan yang dilakukan lebih sedikit.

 

Diabetes tipe 2, ketika memiliki risiko kadar gula darah rendah: biasanya pengecekan gula darah harian tidak diharuskan. Namun, melakukan pengecekan di waktu makan dan sebelum tidur bisa memberikan informasi terkait dampak dari perubahan gaya hidup yang dilakukan. Kalau Diabestfriends tidak mencapai target gula darah atau A1C, maka frekuensi pengecekan harus ditingkatkan hingga kadarnya kembali ke normal.

 

Gestasional: kalau Diabestfriends menjalain pengobatan insulin, maka tes gula darah harus dilakukan saat berpuasa, sebelum makan besar, dan satu jam setelah makan besar. (UH)

 

Baca juga: Penyebab dan Gejala Diabetes Melitus, Cara Mencegah dan Mengobatinya

 

 

Sumber:

Medical News Today. What are the ideal blood sugar levels?. Mei 2017.

American Diabetes Association. The Big Picture: Checking Your Blood Glucose.