Sembelit atau konstipasi adalah masalah kesehatan yang cukup umum dialami. Seumur hidup, orang umumnya pernah mengalami sembelit meskipun hanya sekali. Sembelit ditandai dengan buang air besar (BAB) tidak lancar dan feses yang keras. Nah, beberapa orang mengklaim bahwa pisang untuk mengatasi sembelit sudah dilakukan oleh sebagian masyarakat kita. Benarkah?

 

Kamu perlu tahu bahwa konstipasi bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari diet atau makanan yang dikonsumsi, kurang aktivitas, kurang minum, hingga kelainan pada usus. Lalu, bagaimana dengan pengobatannya? Apa benar konsumsi pisang untuk mengatasi konstipasi itu baik? Cari tahu lewat artikel ini, ya!

 

Baca juga: Penyebab Feses Keras dan Cara Mengatasinya!

 

Kandungan Serat pada Pisang untuk  Mengatasi Sembelit

Pisang adalah salah satu buah yang paling terkenal di dunia. Pasalnya, pisang mudah diperoleh, enak untuk dikonsumsi, namun juga sehat. Pisang kaya akan beberapa jenis vitamin dan mineral.

 

Kebaikan pisang lainnya juga kaya akan serat. Satu pisang berukuran sedang mengandung 3,1 gram serat. Inilah mengapa konsumsi pisang untuk mengatasi sembelit itu masuk akal Geng. Beberapa bukti menunjukkan bahwa serat bisa membantu mencegah dan meredakan sembelit. Hal ini karena serat yang larut menyerap air, serta membantu feses tetap lembut sehingga membantu pergerakan feses di saluran pencernaan.

 

Namun, bukti yang mendukung bahwa serat membantu meredakan gejala sembelit atau konstipasi cukup bertentangan dan buktinya lemah, meskipun banyak ahli kesehatan yang merekomendasikan konsumsi serat tinggi untuk pasien yang mengalami konstipasi.

 

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa serat yang larut bisa meredakan konstipasi, Namun, penelitian lain menunjukkan bahwa mengurangi asupan serat bisa membantu meredakan konstipasi pada beberapa kasus.

 

Jadi, terkait bagaimana asupan serat membantu meredakan konstipasi cukup beragam pada setiap orang. Jenis serat yang dikonsumsi juga merupakan faktor yang penting.

 

Pisang Hijau Kaya Zat Tepung Kompleks

Pisang adalah buah yang mengandung tepung. Nah salah satunya pisang hijau yang mengandung zat tepung atau pati resisten, yaitu karbohidrat kompleks yang memiliki senyawa yang menyerupai serat. Pati resisten tidak mudah dicerna, sehingga bisa masuk ke usus halus sebelum kemudian mencapai usus besar. Di dalam usus besar, pati resisten menjadi makanan untuk bakteri yang baik.

 

Jadi, dengan menjadi makanan untuk bakteri baik, pati resisten secara tidak langsung baik untuk pencernaan. Pasalnya, bakteri baik memproduksi lemak berantai pendek yang baik untuk kesehatan pencernaan dan metabolisme tubuh.

 

Sebelum matang, hampir seluruh dari pisang mengandung pati, yaitu mencapai 70 - 80 persen dari kandungannya. Sebagian besar dari pati tersebut memiliki jenis resisten. Ketika pisang sudah matang, jumlah pati dan pati resisten menurun serta diubah menjadi gula. 

 

Satu penelitian menemukan bahwa memberi makan pati resisten dari pisang kepada tikus yang konstipasi mempercepat pergerakan feses melalui ususnya. Selain itu, Kamu juga perlu tahu bahwa sejak dahulu, pisang hijau sudah digunakan untuk mengobati diare pada orang dewasa dan anak-anak.

 

Baca juga: Tips Mencegah dan Mengatasi Sembelit selama Hamil

 

Beberapa Pisang Justru Menyebabkan Konstipasi

Agak bertolak belakang, banyak pula yang menyatakan bahwa pisang justru menyebabkan konstipasi. Penelitian belum mengonfirmasi hal tersebut. Namun, beberapa pihak percaya bahwa pisang bisa menjadi faktor risiko orang susah buah air besar.

 

Dalam satu penelitian di Jerman, dilakukan investigasi terhadap efek dari beragam makanan terhadap konsistensi feses. Penelitian tersebut melakukan survei terhadap tiga kelompok responden yang masing-masing memiliki kondisi:

  • Sindrom iritasi usus besar (IBS): 766 pasien, di mana konstipasi menjadi gejala utamanya.
  • Konstipasi: 122 pasien konstipasi.
  • Kelompok kontrol: 200 orang sehat yang dikelompokkan menjadi kelompok kontrol.

 

Ketika ketiga kelompok tersebut ditanyakan makanan atau minuman apa yang menyebabkan konstipasi, 29 - 48 persen dari seluruh pasien menjawab pisang. Bahkan, hanya ada dua yang memperoleh lebih banyak suara, yaitu cokelat dan roti putih. Jadi, asupan pisang untuk konstipasi sebenarnya cenderung beragam pada setiap orang. 

 

Namun pisang tidak lantas perlu dijauhi. Selama dikonsumsi pisang dengan benar dan dalam batasan yang wajar, pisang mampu meningkatkan kesehatan pencernaan. Pisang bermanfaat sebagai prebiotik, yang berarti buah ini memberi makan bakteri baik di usus.

 

Satu penelitian melibatkan 34 wanita obesitas mencoba melihat bagaimana pisang memengaruhi bakteri usus. Setelah semua wanita tersebut mengonsumsi dua pisang per hari selama dua bulan, peneliti melihat adanya peningkatan bakteri baik di usus mereka. 

 

Baca juga: Teh untuk Sembelit, Amankah untuk Dikonsumsi?

 

Jadi, dari seluruh bukti di atas, diketahui bahwa mengonsumsi pisang untuk mengatasi sembelit ada benarnya. Pisang cenderung mengurangi gejala sembelit daripada menyebabkan sembelit. Namun, tidak menutup kemungkinan makan pisang pada beberpa orang malah mengeraskan feses. 

 

Jadi kembalii lagi pada kebiasaan ya! Kalau Kamu merasa pisang membuatmu mengalami kesusahan buang aor besar, sebaiknya batasi mengonsumsi pisang. Kalau jumlah tersebut tetap menyebabkan Kamu konstipasi, lebih baik hindari sama sekali. (UH)

 

 

Sumber:

Healthline. Do Bananas Cause or Relieve Constipation?. Oktober 2019.
Pediatric Gastroenterology, Hepatology, & Nutrition. Diets for constipation. Desember 2013.a