Banyak mitos tentang seks yang belum absah kebenarannya, bahkan jauh dari fakta sebenarnya. Dan, terkadang kita justru sering percaya tentang mitos tersebut.

 

Tidak dapat dipungkiri, terkadang hal tersebut sangat berpengaruh hingga mengganggu kegiatan bercinta Kamu. Berdasarkan beberapa sumber, berikut beberapa mitos yang sepertinya sudah harus mulai Kamu tinggalkan, selamanya.

Baca juga: 7 Penyakit Ini Bisa Menurunkan Gairah Seksual

 

Ukuran besar

Pada umumnya kita meyakini bahwa ukuran alat vital yang besar berarti lebih baik dan bisa lebih memuaskan. Namun, apakah intensitas kenikmatan seseorang bergantung pada ukuran? Tidak, karena hanya sekitar empat sentimeter atau sepertiga bagian saja dari saluran vagina yang memiliki saraf sensorik untuk memicu gairah dan orgasme. Seolah Kamu hanya akan membuang waktu saja dengan mencoba merangsang dua pertiga bagian saluran vagina yang ‘mati rasa’ tersebut. Ada baiknya Kamu curahkan energi pada bagian tertentu yang jelas dapat memicu kepuasan seksual Kamu dan pasangan.

 

Makanan afrodisiak

Jika Kamu mengharapkan kehidupan seks yang meningkat dengan melahap tiram, cokelat, atau stroberi, maka itu adalah sesuatu yang sia-sia. Hal tersebut hanya merupakan efek plasebo. Penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa makanan afrosidiak tersebut tidak dapat meningkatkan libido. Sugesti memang dapat dimunculkan dari berbagai macam hal, namun dengan makanan, pertimbangkan juga berat badan Kamu yang akan naik jika terlalu banyak mengkonsumsi cokelat sebelum bercinta

 

Perempuan tak suka hal porno

Tak semua perempuan mengidamkan pendekatan yang romantis ketika di atas ranjang. Seperti bunga mawar atau lilin temaram yang seolah membangkitkan gairah bercinta perempuan. Hal tersebut tak selalu benar-benar membuat gairah perempuan meningkat. Diam-diam perempuan banyak yang menikmati pornografi, memang mereka tak mengungkapkannya sevulgar pria. Namun, gairah dari menikmati sajian porno memiliki takaran yang sama, antara pria dan perempuan.

Baca juga: Ternyata Begini Cara Pornografi Pengaruhi Otak Pecandunya!
 

Jika tak mendesah, dia tak menikmati seks

Anggapan ini tidak benar, beberapa perempuan memang sangat vokal saat menikmati adegan ranjang, namun ada juga yang sangat pendiam. Jangan berharap tipe pendiam akan meneriakkan kenikmatan sepanjang waktu bercinta. Terkadang diam adalah emas.

 

Pria berpikir tentang seks lebih banyak daripada perempuan

Ternyata kaum hawa pun memiliki porsi yang sama dengan pria soal memikirkan seks. Jika Kamu berusia 18 tahun ke atas dengan hormon normal, maka ada kemungkinan Kamu akan tidur dan bermimpi soal seks. Norma tertentu mungkin menjadi pembatas yang menunjukkan bahwa perempuan harus lebih sopan dan tak boleh mengungkapkan pikirannya soal seks, walaupun tak bisa dipungkiri seks juga setiap saat hadir dalam pikiran perempuan dewasa. Di usia tertentu pikiran atau dorongan seks dari pria dan perempuan pun nantinya juga akan menurun setara.

 

Letak g-spot sama pada setiap perempuan

G-spot sendiri sebenarnya masih menjadi misteri hingga saat ini. Memang benar setiap perempuan memiliki g-spot, namun tak semua g-spot berada di area sensitif seksual. Komunikasi adalah kunci utama untuk mencari letak g-spot pasangan Kamu. Kepuasan seksual dapat Kamu capai bersama dengan pasangan jika komunikasi berjalan lancar dan terbuka, khususnya soal g-spot.

 

Jika tak orgasme maka perempuan tak normal

Beberapa perempuan mengalami orgasme namun tak menyadarinya. Otot panggul tidak mengalami kontraksi saat orgasme ialah salah satu penyebabnya. Ciri dari perempuan yang telah mencapai orgasme ialah dia akan lebih santai setelah beberapa saat bercinta, tak terlalu menggebu-gebu. Namun jika memang tak mencapai orgasme, Kamu jangan panik. Perempuan tak selalu mencapai orgasme setiap kali bercinta dan hal tersebut normal.

Baca juga: 10 Fakta Orgasme Pada Wanita yang Kamu Perlu Tahu

 

Setelah mengetahui beberapa mitos tentang seks, Kamu sudah semestinya harus lebih cermat dalam menanggapinya. Seks yang baik tentu kuncinya adalah komunikasi. (WK)