Batuk pilek merupakan gejala-gejala umum yang dapat menyerang semua orang. Hal ini tidak terlepas dari ibu-ibu hamil. Gejala batuk pilek pada ibu hamil biasanya sangat mengganggu, karena sering kali memberikan tekanan ke perut dan memberikan rasa yang tidak nyaman.

 

Sebagian besar batuk pilek disebabkan oleh infeksi virus, yang sebenarnya bersifat self limiting, yaitu akan sembuh dalam 5-7 hari dan tidak berbahaya. Namun, sayangnya infeksi batuk pilek pada ibu hamil biasanya memiliki gejala yang cukup berat dan memiliki masa penyembuhan yang lebih lama. 

 

Baca juga: Kamu Terkena Batuk Alergi atau Batuk Pilek Biasa?

 

Pengobatan batuk pilek pada ibu hamil sayangnya tidak semudah pasien-pasien lainnya. Obat-obatan, khususnya obat pilek, menjadi sangat terbatas. Hal ini disebabkan cara kerja obat pilek yang dapat mengganggu tumbuh kembang si Kecil, terutama pada awal kehamilan ketika pembentukkan organ-organ janin terbentuk. 

 

Sebelum mencari tahu apa yang bisa dilakukan untuk meredakan batuk pilek, ini dia yang bisa menyebabkan batuk kering pada ibu hamil!

 

Penyebab Batuk Kering pada Ibu Hamil - GueSehat.com

 


Apa yang bisa dilakukan ibu hamil ketika mengalami batuk pilek?


1. Sirkulasi udara di rumah harus baik

Ketika mengalami batuk pilek, hal yang bisa dilakukan adalah memperbaiki sirkulasi udara di dalam rumah. Pastikan semua ruangan mendapatkan sinar matahari dan memiliki ventilasi udara.

 

Jika perlu, Mums bisa menggunakan air humidifier di dalam ruangan, untuk membantu menghilangkan berbagai debu dan kotoran yang dapat memperberat gejala batuk pilek. Saya sendiri sangat terbantu dengan adanya air humidifier di dalam rumah, karena dapat meringankan gejala alergi dan pilek, meskipun tidak sedang dalam keadaan hamil.

 

2. Mandi air hangat

Mandi air hangat dapat membantu tubuh menjadi lebih nyaman dan mendukung proses istirahat. Hal ini secara tidak langsung dapat membantu penyembuhan batuk pilek, terutama infeksi yang disebabkan oleh virus. 

 

Baca juga: Mums, Jangan Sepelekan Batuk Pilek pada Bayi!

 

3. Minum air putih

Minum air putih dapat membantu proses penyembuhan. Kecukupan cairan di dalam tubuh berperan penting dalam memerangi infeksi yang ada. Minum air hangat akan lebih memberikan rasa lega dan nyaman dibandingkan dengan air dingin. Jika perlu, Mums bisa menambahkan madu dalam air hangat untuk membantu meredakan peradangan yang ada.

 

4. Makan teratur

Selain cairan, nutrisi adalah hal yang penting bagi tubuh. Pilihlah jenis makanan yang memberikan rasa nyaman dan lega pada tenggorokan, seperti bubur dan sup hangat. Hindari makan gorengan atau bahan makanan yang terlalu manis karena dapat mencetuskan rasa gatal pada tenggorokan. 

 

5. Konsultasikan kepada dokter

Jika gejala tidak membaik, konsultasikan keluhan Mums kepada dokter umum maupun dokter kandungan. Tenaga medis akan membantu memberikan pilihan obat yang aman untuk ibu hamil.

 

Pastikan Mums memberikan informasi yang tepat mengenai perjalanan penyakit dan kondisi kehamilan, untuk membantu diagnosis dan pengobatan oleh dokter. Hindari konsultasi yang berasal dari situs online tanpa sumber yang jelas. 

 

Baca juga: Pengalaman Pertama Menghadapi Bayi Batuk Pilek

 

6. Penggunaan antibiotik

Pada beberapa keadaan, khususnya infeksi bakteri, penggunaan antibiotik memiliki peran yang penting. Sebagian besar ibu hamil memiliki ketakutan tersendiri untuk mengonsumsi antibiotik.

 

Namun jika digunakan secara tepat, justru penggunaan antibiotik dapat menghindarkan bayi dari kemungkinan infeksi yang terjadi. Hindari membeli antibiotik secara bebas untuk keamanan Mums. Pasalnya, tidak semua jenis antibiotik aman untuk ibu hamil.

 

7. Warning sign

Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah pola demam (jika ada), kecukupan nutrisi, serta janin yang aktif (jika sudah bisa merasakannya). Jika Mums tidak yakin, silahkan periksakan diri ke dokter untuk mengevaluasi keadaan Mums dan janin. Semoga cepat sembuh!

 

Baca juga: Memilih Obat Batuk, Kenali Dulu Jenis Batuknya!