Tradisi minum teh sulit dipisahkan dari keseharian orang Indonesia. Kebiasaan orang Indonesia dalam meramu teh umumnya kental, panas dan manis. Bagi penderita diabetes, tentu penambahan gula dalam teh harus dibatasi, kecuali saat mengalami hipoglikemia. Lantas, apakah penderita diabetes harus menguranhi kebiasaan minum teh setiap hari?

 

Tentu tidak perlu ya! Teh adalah salah satu tanaman dengan manfaat kesehatan yang sudah diakui. Kandungan polifenol dalam daun teh dapat menstabilkan metabolisme gula darah dan meningkatkan sensitivitas insulin bagi penderita diabetes. Selama penderita diabetes tidak terlalu banyak menambahkan gula ke dalam teh, maka menikmati teh bisa menjadi salah satu kebiasaan yang sangat sehat. 

 

Baca juga: Meski Pahit, Pare Sangat Baik untuk Penderita Diabetes

 

Teh dan Diabetes

Dilansir dari everydayhealth.com, teh mengandung zat yang disebut polifenol, sejenis antioksidan yang membantu mengurangi stres oksidatif dalam tubuh. Polifenol terlibat dalam menyebabkan vasodilatasi  atau pembuluh darah arteri sehingga berdampak langsung pada penurunan tekanan darah. Polifenol juga dapat mencegah penggumpalan darah, dan mengurangi kolesterol.

 

Polifenol dalam teh hijau juga dapat membantu mengatur glukosa dalam tubuh sehingga dapat mengendalikan penyakit diabetes. Melalui reaksi biokimia yang kompleks, teh, terutama teh hijau, akan meningkatkan sel dalam proses metabolisme termasuk memetabolisme glukosa. 

 

Baca juga: 28 Tahun Hidup tanpa Gula, Ini yang Terjadi pada Tubuh Carolyn Hartz

 

Tips minum teh sehat bagi penderita diabetes

Dilansir dari thediabetescouncil.com, beberapa penelitian yang dilakukan dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa  minum varian teh tertentu dalam jumlah yang tidak berlebihan, dapat memberi dampak positif bagi kesehatan setiap orang, baik untuk penderita diabetes maupun orang tanpa diabetes. Perbedaanya, bagi mereka yang hidup dengan diabetes, dibutuhkan sedikit penyesuaian saat membuat teh.

 

1. Jangan berlebihan minum teh 

Penderita diabetes harus memantau kadar gula darah setiap hari. Oleh karena itu, pilihlah varian dan cara penyajian teh yang berkhasiat untuk mengurangi risiko kesehatan lainnya. Teh hijau, teh hitam, dan teh oolong merupakan jenis teh yang bisa dikonsumsi. Ketiganya mengandung kafein. Namun, karena teh hijau lebih kaya akan kafein berkualitas tinggi dibandingkan teh hitam yang paling sedikit mengandung kafein, pakar diabetes paling banyak merekomendasikan teh hijau. Agar manfaatnya terserap secara optimal, para peneliti menyarankan penderita diabetes sebaiknya mengkonsumsi sebanyak 2 hingga 3 cangkit teh hijau setiap hari.

 

2. Lebih baik tanpa gula

Tentunya penting bagi penderita diabetes untuk menghindari teh manis, baik saat dikonsumsi sebagai teh hangat ataupun es teh. Sebaiknya, jangan menambahkan juga susu ke dalam minuman teh. Jika ingin menambahkan gula, gunakanlah pemanis yang rendah kalori.

 

3. Pilihlah teh tubruk dibandingkan teh celup.

Jika memungkinkan, pilihlah teh tubruk yang jauh lebih alami daripada teh celup. Semua jenis teh, pada umumnya bagus. Namun jika dibandingkan mana tekstur teh yang lebih berkualitas, jawabannya tetap teh tubruk.

 

Baca juga: Minum Obat dengan Kopi atau Teh, Boleh atau Tidak?

 

4. Jauhi minuman teh dalam botol kemasan.

Minuman teh dalam botol kemasan yang dijual di pasaran banyak diberikan pemanis buatan . Pemanis tambahan ini memiliki kandungan guIa yang jauh lebih tinggi daripada gula murni. Inilah alasan utama mengapa penderita diabetes tidak dianjurkan untuk tidak lagi mengonsumsi minuman teh kemasan.

 

Mengapa Teh Hijau Lebih Dianjurkan?

Sebenarnya, teh hijau, teh hitam, dan teh oolong merupakan tiga jenis teh yang boleh dikonsumsi oleh penderita diabetes. Namun, teh hijau lebih dianjurkan karena memiliki kandungan polifenol paling tinggi dibandingkan dengan teh lainnya. Tingginya kadar polifenol dalam teh hijau terkait dengan proses pembuatannya.

 

Untuk menghasilkan tek hijau, daun teh segar tidak melalui proses fermentasi. Berbeda dengan teh hitam atau teh jenis lain. Semakin tinggi kandungan polifenol dalam teh hijau, semakin baik manfaatnya. Khusus untuk penderita diabetes, polifenol dapat menghambat enzim amilase, yaitu enzim yang mengubah karbohidrat menjadi gula sederhana (glukosa). Teh hijau juga telah terbukti menghambat lemak untuk disimpan dalam tubuh. 

 

Baca juga: Selain Hits, Matcha Juga Punya Banyak Manfaat bagi Kesehatan!

 

Kedua faktor tersebut dapat membantu penderita diabetes terhindar dari kenaikan berat badan. Sebuah penelitian tahun 2013 yang dipublikasikan di Jurnal Diabetes dan Metabolisme juga pernah menjelaskan manfaat teh hijau bagi penderita diabetes dan orang dengan masalah obesitas. Riset ini menyoroti budaya sehat orang Jepang yang terbiasa yang minum 6 atau lebih cangkir teh hijau sehari.

 

Kebiasaan ini membuat orang Jepan memiliki risiko 33% lebih rendah terkena diabetes tipe 2, dibandingkan orang-orang yang hanya minum secangkir teh hijau dalam seminggu. Kebiasaan ini juga dilakoni oleh orang Taiwan yang minum teh secara teratur selama satu dekade terakhir. Dampak positifnya, mereka memiliki pinggang lebih kecil dan komposisi lemak tubuh lebih rendah daripada orang yang tidak rajin minum teh hijau.

 

Teh bisa membantu penderita diabetes, khususnya tipe 2, untuk mengelola gula darah. Tetapi konsultasikan dengan dokter ya, jika gula darah tetap tinggi. Ingat bahwa mengelola gula darah juga ditentukan oleh diet tepat, minum obat teratur, dan olahraga rutin. (TA/AY)

Baca juga: 23 Makanan Super Sehat untuk Penderita Diabetes