Hari-hari kehamilan tidak selalu mudah dilewati selama 9 bulan. Fase transformasi yang banyak menyita energi dan emosi dari seorang ibu. Mendekati usia kandungan 39 minggu, lelah, dan penat akhirnya terasa seperti akan usai, karena tidak lama lagi persalinan Mums segera dimulai. Namun, membayangkan perjuangan untuk bertemu Si Kecil, perasaan antusias pasti bercampur aduk dengan cemas.

 

Rasa takut bisa datang dari dalam diri Mums sendiri, namun tak jarang, sugesti tersebut dipengaruhi oleh teman yang tak sengaja berbagi pengalaman. Resah akan gambaran rasa sakit saat melahirkan Si Kecil, merupakan respons lumrah dan manusiawi. Namun, tetap harus segera diantisipasi sebelum kekhawatiran tersebut berlarut-larut mengonsumsi pikiran.

 

Kepala Divisi Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Universitas Helsinki di Finlandia, Terhi Saisto, MD, PhD, memaparkan bahwa konseling semestinya diberikan sejak awal kehamilan. Pengarahan ini dapat mengurangi fenomena ibu hamil yang sengaja menginginkan persalinan Caesar berkat dalih rasa was-was akan nyeri persalinan.

 

“Operasi Caesar layak dilakukan, hanya jika metode tersebut jauh lebih aman bagi kondisi ibu dan bayi. Rasa takut menghadapi persalinan dapat dicegah melalui pemberian informasi yang baik tentang proses persalinan,” jelas Terhi Saiso sebagaimana dilansir oleh webmd.com.

 

Biasanya, rasa takut akan apa saja ya yang banyak menyita pikiran ibu hamil? Ada beberapa bentuk ketakutan ibu hamil, kenali dan singkirkan ketakutan tersebut, yuk. 

Baca Juga : 4 Tips Menjaga Kehamilan yang harus Diperhatikan Selama Hamil

 

Takut Sakit

Nyeri merupakan bagian tak terpisahkan dari persalinan. Kekhawatiran ini terasa semakin wajar jika Mums awam terhadap proses melahirkan dan tidak terbiasa dengan suasana rumah sakit.

Tips: Tidak ada yang dapat memprediksi rasa sakit yang menghampiri semua ibu hamil dengan takaran berbeda ini. Semuanya tergantung pada seberapa cepat kemajuan persalinan, respon Mums terhadap nyeri, dan kemampuan Mums menahan nyeri. Jika Mums tidak ingin merasakan nyeri saat melahirkan, bicarakanlah dengan dokter. Setelah berkomunikasi dengan dokter mengenai keuntungan dan kerugiannya, maka Mums dapat mempertimbangkan kembali tentang penting atau tidaknya pemberian obat-obatan pengurang rasa nyeri. Penting diingat bahwa nyeri yang terjadi akibat kontraksi rahim saat melahirkan adalah suatu proses alami. Percayalah, tubuh Mums mampu menahan proses alami itu.

 

Takut Tidak Mampu Bertahan

Perasaan ini hinggap karena stigma pertaruhan hidup dan mati kerap mewarnai persalinan. Keyakinan Mums sangat dibutuhkan untuk mengusir pikiran semacam ini. Jika Mums ketakutan menjelang persalinan, pikirkanlah beberapa hal yang logis dan positif. Percayakan kesempurnaan yang sudah didesain oleh Tuhan terhadap tubuh seorang ibu untuk melahirkan. Jika pun terjadi komplikasi, dokter akan segera menggunakan metode teraman dan peralatan medis modern untuk mencegah hal yang tidak diinginkan.

Tips:

Beri afirmasi positif pada diri sendiri, bahwa Yang Maha Kuasa akan melindungi  Mums untuk melewati proses melahirkan dengan selamat. Dalam sebuah acara talk show, dr. Mehmet Oz penulis buku Sehat Tanpa Dokter pernah mengemukakan, bahwa menyalurkan  pikiran menjadi doa merupakan cara relaksasi terbaik untuk mengurangi rasa panik.

Tingkatkan rasa percaya Mums pada tim medis. Ingatlah kembali bahwa dengan segala keterbatasan fasilitas jaman dulu, begitu banyak ibu hamil dari generasi sebelumnya yang berhasil melahirkan dengan selamat. Apalagi dengan segala akses canggih dan teknologi kedokteran masa kini.

Baca Juga : Tanda-tanda Pada Tubuh Ketika Terkena Serangan Panik

 

Takut Bayi Meninggal atau Cacat

Setiap orang tua pasti ingin Si Kecil terlahir selamat, sehat, dan sempurna. Kecemasan akan melahirkan bayi dalam keadaan meninggal atau cacat, dapat dimengerti. Namun kegelisahan tersebut dapat mempengaruhi kesehatan dan kondisi psikologis Mums.

Tips:

Penting bagi Mums untuk menjadikan hasil pemeriksaan janin sebagai pegangan. Jika bayi berkembang dengan baik, yakinlah dia juga akan lahir dengan sehat dan ideal. Pasrah dan tawakal  pada Sang Pencipta karena segala sesuatu termasuk anugrah anak yang dititipkan-Nya.

 

Takut Persalinan Lama

Proses persalinan pada umumnya memang memerlukan waktu cukup lama. Hal ini dikarenakan harus melalui fase kontraksi, pembukaan, mengejan, dan kelahiran. Sikapi tahap-tahap ini sebagai proses normal dari persalinan. Waktu bersalin yang dibutuhkan oleh ibu hamil pun berbeda.

Tips:

Persiapkan diri dan mental dengan tenang untuk persalinan. Tempuh upaya mempercepat proses persalinan dengan rajin berolahraga, rutin melakukan senam hamil, banyak berjalan kaki, mencoba tetap aktif selama masa pembukaan awal agar bayi cepat turun ke jalan lahir, dan sebagainya.

Bagilah perasaan risau dengan pasangan atau keluarga, agar mereka menyimak dan menanggapi. Mungkin, ada kalanya Mums tidak ingin tak mau orang lain tahu kelemahan atau ketakutan diri, sehingga Mums menutupinya dan mengalihkan pada aktivitas lain. Memendam ketakutan, tidak pernah disarankan. Kemukakan uneg-uneg tersebut pada orang yang membuat Mums merasa nyaman. Bayangkan pula wajah mungil Si Kecil sebagai motivasi. Suatu hari, pasti ia akan mengucapkan terima kasih karena Mums pernah taklukkan takut demi  melahirkan buah hati. (AR/OCH)

Baca Juga: Ini Faktor Yang Dapat Memengaruhi Kehamilan