Hidup sehat sudah melekat pada gaya hidup kaum urban saat ini. Bukan tanpa bukti, hal ini terlihat ketika minggu kemarin saya lari pagi di area car free day, Senayan. Tidak hanya orang muda saja, anak-anak hingga orang yang sudah lanjut usia pun tampak memanfaatkan area tersebut untuk mengeluarkan keringat! Yap, car free day atau hari bebas kendaraan ini sebenarnya sudah digelar oleh pemerintah sejak 2002 lalu. Awalnya kegiatan ini hanya berlangsung di minggu terakhir setiap bulan, namun melihat antusias warga yang semakin meningkat, kegiatan ini pun kini diadakan setiap minggu. Dalam artikel ini sebenarnya saya tidak ingin terlalu membahas soal car free day, tapi lebih kepada tujuan orang dalam berolahraga. Apakah untuk sehat? Jelas! Siapa yang tak mau sehat. Tapi permasalahannya, apakah setiap orang sudah mengetahui cara hidup sehat yang tepat? Setiap hari, manusia selalu beraktivitas dengan kegiatan yang bermacam-macam. Setiap kegiatan tersebut membutuhkan energi yang juga berbeda, tergantung pada aktivitasnya.. Nah, untuk meningkatkan energi dalam tubuh tentu cara yang paling umum adalah dengan berolahraga teratur dan juga mengonsumsi makanan yang bergizi. Tapi apakah Anda tahu secara jelas, makanan seperti apa yang tepat untuk dikonsumsi dan olahraga seperti apa yang sebaiknya dilakukan? Karena saya cukup penasaran, akhirnya saya mencoba membaca banyak artikel yang berkaitan dengan ini. Salah satu artikel yang menarik adalah artikel yang ditulis oleh dokter Michael Triangto, SpKO, ahli ilmu olahraga di salah satu rumah sakit di Jakarta. Dituliskan bahwa setiap harinya, tubuh bisa menghabiskan energi secara terus menerus. Terdapat tiga cara bagaimana energi dikeluarkan oleh tubuh.  

  • Energi akan terbakar ketika tubuh sedang dalam kondisi beristirahat. Hal ini disebut tingkat metabolisme basal (BMR). Energi ini dibutuhkan untuk fungsi basal organ tubuh, seperti jantung, paru-paru, dan otak, yaitu sebesar 60-70 persen energi.
  • Sejumlah energi yang digunakan untuk mencerna, menyerap, dan menyimpan makanan (diet-induced-thermogenesis). Proses ini membutuhkan sekitar 10 persen total energi setiap hari.
  • Energi yang diperlukan untuk gerak, tindakan, dan sikap (Physical Activity). Total energi untuk aktivitas fisik ini biasanya menyumbang 20-30 persen dari pengeluaran energi setiap harinya dan bervariasi sesuai dengan tingkat aktivitas fisik yang dilakukan.

Energi yang dibutuhkan ini berasal dari asupan makanan. Sehingga, Anda harus menjaga keseimbangan antara energi yang masuk serta energi yang keluar. Inilah yang disebut sebagai prinsip dasar keseimbangan energi.

Dapat disimpulkan,

Total pengeluaran energi dalam sehari: Basal Metabolic Rate + Diet-induce Thermogenesis + Physical Activity Prinsip inilah yang harus Anda gunakan untuk mengatur energi yang masuk dalam tubuh Anda. Berikut cara meningkatkan energi dalam tubuh yang perlu Anda perhatikan:

Asupan Makanan

Makanan merupakan sumber energi yang paling dibutuhkan oleh tubuh. Yang perlu Anda tahu adalah, setiap makanan memiliki jumlah energi yang berbeda-beda, tergantung pada komposisi kandungan di dalamnya. Energi disediakan oleh macronutrients, yaitu zat yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, metabolisme, serta fungsi tubuh lainnya. Terdapat tiga macronutrients yaitu karbohidrat, protein, dan lemak. Kalori dan protein menyediakan sekitar 4 kalori tiap gramnya, sedangkan lemak mengandung 9 kalori per gram. Anda juga perlu memerhatikan jenis makanan apa yang bisa menghasilkan energi yang cukup, dan tentunya baik bagi kesehatan. Mungkin Anda berpikir bahwa hal yang paling baik adalah mengonsumsi sayur dan buah dalam jumlah yang banyak. Namun, dr. Michael mengatakan bahwa, terlalu banyak mengonsumsi buah dan sayur adalah hal yang kurang tepat. “Sebab, apapun yang kita makan, baik karbohidrat, protein, dan lemak, akan diubah menjadi gula. Sama saja dengan banyak makan buah dan sayur, berarti gulanya pun akan semakin tinggi. Gula yang tinggi ini tidak hanya diubah menjadi energi tapi juga lemak,” jelasnya. Untuk itu, Anda butuh suatu pengertian dan pemahaman mengenai batasan dalam mengonsumsi makanan. Anda juga perlu mengonsultasikan hal ini ke ahli nutrisi, karena setiap orang memiliki kebutuhan energi yang berbeda-beda.

Olahraga

Tak cukup dengan mengatur asupan makanan saja, keseimbangan energi yang dibutuhkan tubuh, tentu baik jika diimbangi dengan olahraga teratur. Menurut dr. Michael, olahraga minimal dilakukan 3-5 kali setiap minggunya. Apakah Anda termasuk orang yang sibuk sehingga memiliki keterbatasan waktu dalam berolahraga? Tunggu dulu, jangan sampai kesibukan  mengurangi kegiatan olahraga yang Anda lakukan. Mmanfaatkan perangkat yang ada di sekitar, seperti memilih tangga dari pada lift untuk mencapai lantai kantor Anda. Tidak perlu terlalu ekstrim seperti menaiki tangga dari lantai 1 hingga lantai 12, Anda bisa menggunakan tangga dari lantai 1 hingga lantai 3, dan selebihnya bisa dilanjutkan dengan menggunakan lift. Namun ini tergantung sampai mana tingkat kemampuan Anda menaiki tangga. “Anda juga bisa memarkir mobil lebih jauh dari tempat kerja. Namun, prinsip yang bisa digunakan adalah dengan tetap menggabungkan olahraga aerobik dengan anaerobik,” tambah dr. Michael. Jadi bisa disimpulkan, untuk meningkatkan energi pada tubuh, sebaiknya juga diimbangi dengan pemenuhan kebutuhan lain, seperti pemilihan olahraga yang tepat, konsumsi makanan yang sehat, serta suplemen tambahan yang diperlukan.

Suplemen Herbal

Meskipun Anda sudah berupaya meningkatkan energi melalui asupan makan dan olahraga, terkadang masih terasa kurang karena faktor eksternal seperti kondisi cuaca yang selalu berubah-ubah. Oleh karena itu, suplemen tubuh dirasa menjadi satu solusi yang cukup tepat. Dokter Michael pun menyarankan pemilihan suplemen tidak boleh sembarangan. Anda sebaiknya memilih suplemen yang terbuat dari bahan herbal. “Dengan bahan dasar herbal berarti memiliki dosis yang lebih kecil, sehingga efek sampingnya pun lebih kecil. Penggunaan suplemen herbal juga bisa dihentikan kapan saja sesuai dengan kebutuhan Anda.” papar dr. Michael. Jadi bisa disimpulkan, cara meningkatkan energi dalam tubuh juga memerlukan keseimbangan dari faktor lain, seperti pemelihan olahraga yang sesuai, asupan makanan yang sehat, serta suplemen tambahan yang diperlukan.