Para ahli mengatakan pujian adalah bentuk komunikasi yang sangat penting di antara orang tua dan anak. Pujian juga bisa menjadi bentuk koreksi orang tua kepada anak, yang disampaikan dengan cara menyenangkan.

 

 

Walau sama-sama pujian, tahukah Mums bahwa sebenarnya ada 10 jenis pujian yang bisa Mums dan Dads berikan kepada si Kecil? Bentuk pujian tersebut adalah:

 

1. Mengenali dan memuji karakter si Kecil

Misal: Ketika Mums sedang kerepotan mencuci piring dan telepon berdering, si kecil berinisiatif untuk mengangkat dan menjawab telepon. Karakternya yang peduli terhadap sekitar dan berinisiatif, pantas mendapatkan pujian tulus dari Mums.

 

2. Memuji karena telah patuh

Karena masih dalam masa eksplorasi dan belajar, tak heran si Kecil akan banyak melakukan “aksi” yang tak selalu benar atau menyenangkan. Namun, bukan berarti selalu memarahinya adalah jalan terbaik untuk mendisiplinkannya, ya. Ketika si kecil diajak ke acara keluarga dan ia mau duduk manis di samping Mums hingga acara selesai, sangat patut untuk mendapatkan penghargaan dalam bentuk pujian, lho. Dari situ, si Kecil pun bisa memahami bahwa ada imbalan menyenangkan ketika ia berbuat baik.

 

3. Memuji kehadirannya

Kehadiran buah hati, tentu saja menjadi anugerah bagi semua orang tua, dan hal tersebut tak perlu diragukan. Namun, pernahkah Mums dan Dads menyampaikan rasa syukur itu secara langsung pada si Kecil? Jika ide ini terdengar janggal, Mums bisa menyampaikannya dalam bentuk pujian, lho. Misalnya, “Nak, mama seneng deh, bisa jadi mamanya Adek. Soalnya, setelah ada Adek, mama jadi ga kesepian lagi.” Pujian ini bisa Mums utarakan saat bercengkrama dengan si Kecil, sambil memeluknya sebelum ia berangkat ke sekolah, atau saat Mums sampai di rumah setelah pulang kerja.

 

4. Memuji kontribusinya untuk keluarga

Ketika Mums sedang memasak, ia bersedia untuk membantu membereskan meja makan? Atau, ketika hari mulai gelap, si Kecil dengan sigap menutup gorden serta membantu menyalakan lampu depan? Kontribusi semacam itu tak boleh disepelekan begitu saja, Mums. Berterima kasihlah dan puji ia dengan kalimat yang positif. Percaya deh, kita orang dewasa saja senang ketika dihargai, apalagi si Kecil, Mums.

 

Baca juga: Jika Balita Kecanduan Main Game Online

 

5. Memuji hasil kerjanya

Ketika si Kecil mendapatkan nilai bagus di ujian, atau ketika ia membereskan tempat tidurnya dengan rapi, sebenarnya ia tak mengharapkan yang muluk-muluk. Cukup mendengar pujian dari orang tuanya atas pekerjaan yang telah rampung ia kerjakan. Maka, tak perlu gengsi untuk memuji sekaligus memeluknya, ya, Mums.

 

6. Memuji usahanya

Kebalikan dari poin sebelumnya, si Kecil tak selamanya bisa meraih hasil yang baik. Namun, hasil akhir bukanlah segalanya, lho. Karena, ketika ia mau berusaha untuk melakukannya, sudah sangat pantas untuk Mums puji. Jadi, ketika si Kecil belum juga berhasil mengendarai sepeda roda dua, besarkanlah hatinya dengan berkata, “Hebat Adek hari ini belajar sepedanya. Besok, kita coba ulang lagi, ya, biar lebih lancar.”

 

7. Memuji pencapaian terbarunya

Di usia prasekolah, si Kecil akan mulai intens belajar membaca kata-kata sederhana dan menulis sebagai persiapannya untuk memasuki Sekolah Dasar. Nah, di setiap sesi belajar, jangan lupa menyisipkan pujian atas pencapaian terbarunya, ya. Tak hanya agar hatinya senang, namun ia jadi memahami bahwa ada sisi menyenangkan dari proses belajar.

 

8. Memuji gaya berpenampilannya

Memasuki usia 4-5 tahun, si Kecil mulai mengerti arti bergaya dan berpakaian. Itulah kenapa, jika sebelumnya ia menurut saja dengan pakaian yang Mums pilihkan, di usia ini si Kecil sudah bisa menolak dan memilih sendiri pakaiannya. Tak perlu kesal, Mums. Justru, fase ini patut mendapat pujian tulus.

 

9. Memuji perkembangannya

Di usia 1-2 tahun, si kecil mungkin cenderung keras kepala dan susah diatur. Namun seiring pertambahan usianya memasuki masa prasekolah, ia menjadi lebih mudah diajak bernegosiasi atau bisa bekerja sama dengan Mums. Nah, perkembangan semacam ini memang bukan checklist nyata seperti layaknya milestone motorik yang mudah terlihat. Namun, tetap saja patut mendapatkan penghargaan dari Mums dengan pujian, lho. Tak susah, kok. Mums bisa mengatakan, “Senangnya anak Mama sekarang jadi berkurang marah-marahnya. Good job, Adek!”

 

10. Memuji teman-temannya

Siapa pun butuh teman, tak terkecuali si Kecil yang sebenarnya masih banyak berkutat di lingkungan keluarga. Karena dengan berteman, kecerdasan interpersonalnya terasah, sehingga tumbuh rasa simpati, empati, dan peduli pada orang lain. Namun perlu diingat, berikanlah pujian ini ketika Mums bisa melakukannya dengan tulus. Jangan sampai, pujian ini jadi terdengar seperti basa-basi atau malah sindiran.

 

Baca juga: 5 Faktor Penyebab Stunting pada Anak Balita

 

Bagaimana Cara Memuji Anak yang Benar?

 

Walau merupakan sebuah tindakan yang positif, namun memuji pun adalah pisau bermata dua. Artinya, jika dilakukan terlalu sering dalam situasi dan kondisi yang tak tepat, tetap saja menimbulkan efek negatif.

 

Beberapa efek samping memuji yang tidak baik untuk anak adalah:

  • Membuatnya merasa terbebani karena berpikir bahwa ia harus bisa menyenangkan orang tuanya.
  • Tumbuh dengan pemikiran bahwa ia sudah cukup dan tak perlu belajar lagi.
  • Takut salah.
  • Kepercayaan diri rendah.

 

Agar jangan sampai hal tersebut terjadi, cobalah memuji si Kecil dengan cara:

  • Memuji dengan tulus dan spesifik ketika mengomentari performa si Kecil.
  • Hindari memuji untuk sesuatu yang sebenarnya sangat mudah untuk dilakukan oleh si Kecil.
  • Hindari memuji untuk hal yang sebenarnya si Kecil memang sukai.
  • Puji si Kecil tentang atas kemauannya untuk menguasai sesuatu, bukan agar bisa lebih unggul daripada orang lain.
  • Hindari menggunakan kata pujian yang berlebihan, seperti, “Anak mama memang paling pintar di dunia.” (AS)

Baca juga: Jika Anak Terlambat Bicara

 

 

Sumber:

Parenting Science. The Effects of Praise.

Peace Quarters. Parents Should Not Compliment Their Children Too Often.