Akhir-akhir ini marak terdengar kabar tentang seorang selebriti yang tertangkap tangan memiliki obat golongan psikotropika dalam jumlah yang cukup banyak. Pada umumnya, apabila seseorang telah mengalami ketagihan atau kecanduan, berarti mereka sudah kehilangan kendali atas diri sendiri. Mereka pun akan melakukan hal-hal secara berlebihan, hingga membahayakan diri sendiri ataupun orang sekitarnya.

 

Rasa ketagihan muncul karena beberapa faktor, mulai dari penyalahgunaan zat narkotika dan psikotropika, pengonsumsian sesuatu yang dapat membuat ketagihan (alkohol dan rokok), serta kebiasaan sehari-hari yang ternyata dapat membuat kecanduan, misalnya bermain gadget, bermain video games, olahraga, hingga aktivitas seksual.

 

Proses kecanduan yang muncul pada seseorang cukup rumit untuk dijelaskan. Tapi, ada beberapa karakteristik tertentu yang dapat membuat orang lebih rentan mengalami ketagihan atau kecanduan. Simak penjelasan berikut, yuk!

Baca juga: Sama dengan Narkoba, Junk Food Juga Bikin Ketagihan!

 

Faktor Genetik

Faktor genetik yang ada pada manusia merupakan penentu bagaimana mereka akan berperilaku dan merespons suatu hal. Jadi apabila seseorang terlahir dari orang tua yang memiliki riwayat alkoholik, maka risiko mengalami ketagihan alkohol pada dirinya akan meningkat. Tapi jangan khawatir, walau faktor genetik dapat berperan besar, Kamu masih bisa menghindari kecenderungan untuk mengalami ketagihan dengan meminimalisasi interaksi atau perilaku yang dapat menimbulkan ketagihan tersebut.

 

Usia Muda

Otak pada usia anak-anak dan remaja masih dalam masa perkembangan. Dan, pada usia tersebut seseorang akan mencoba banyak hal baru karena sedang mencari jati diri. Selain itu, area otak yang memproses keinginan untuk berhenti melakukan sesuatu dan mempertimbangkan risiko dari apa yang dilakukan masih belum terbentuk sempurna. Itulah mengapa kerap terjadi ketergantungan pada usia muda, seperti merokok atau mengonsumsi alkohol, dan terbawa hingga dewasa. Selain itu, jika seseorang ketagihan terhadap sesuatu, ini akan memicu ketagihan akan hal lain yang lebih parah.

Baca juga: Olahraga Terbaik Untuk Otak

 

Kebiasaan Tidak Bertanggung Jawab

Mereka yang kerap tidak bertanggung jawab atas masalah yang diperbuat cenderung lebih mudah mengalami ketagihan terhadap banyak hal, di antaranya merokok dan mengonsumsi alkohol. Pasalnya dengan melakukan hal itu, mereka akan mendapatkan ketenangan dan melupakan masalah. Padahal hal tersebut dapat menimbulkan depresi dan kecemasan, yang justru semakin memperburuk keadaan.

 

Broken Home

Apabila seseorang tinggal dengan orang tua yang mengalami ketergantungan terhadap obat-obatan dan alkohol, lingkungan tersebut akan memicu ia mengalami ketergantungan terhadap hal yang sama, karena adanya dampak psikologis yang membuatnya merasa cemas dan rendah diri. Selain itu, dampak trauma yang ditimbulkan dapat memengaruhi susunan kimia pada otak yang berperan dalam pembentukan perilaku ketergantungan terhadap hal-hal tersebut.

 

Riwayat Gangguan Mental

Gangguan mental, seperti trauma, kecemasan, depresi, dan bipolar, akan menyulitkan seseorang untuk menangani stres. Ia pun tidak dapat berpikir dengan jernih dan akan dikendalikan oleh emosi, sehingga rentan untuk mencoba aktivitas yang menimbulkan ketergantungan.

Baca juga: Sudah Tahu Belum Beberapa Jenis Gangguan Mental Ini?

 

Sifat Impulsif

Sifat ini cenderung meningkatkan risiko seseorang akan mengalami ketagihan. Ini disebabkan karena mereka tidak pernah berpikir panjang atas keinginan mereka. Dan ini akan berkembang menjadi kebiasaan.

 

Menginginkan Sensasi Baru

Seseorang yang mengalami ketagihan cenderung merasakan sensasi peningkatan dopamin yang sangat kuat ketika mereka mencoba hal baru untuk pertama kalinya.

 

Itulah beberapa kondisi yang dapat membuat seseorang rentan mengalami ketagihan terhadap hal-hal tertentu. Jika Kamu merasa ketagihan terhadap sesuatu, maka sebaiknya konsultasikan kondisi Kamu kepada ahlinya. Cari akar masalah mengapa Kamu bisa mengalami ketagihan dan lakukan pengobatan hingga kondisi Kamu membaik.