Siapa yang suka makan junk food? Mungkin Kamu yang sekarang sedang membaca akan langsung mengangguk dan berkomentar, “Saya... saya!” Saat ini, junk food memang sudah mendunia. Bahkan sekelas mantan presiden Amerika, Barack Obama, mengaku lemah dengan jenis makanan yang satu ini. Ia dan istrinya, Michelle, sangat gemar mengonsumsi burger, pizza, dan hot dog.

Tapi tahukah Kamu kalau junk food tidak sama dengan fast food? Atau junk food selayaknya narkoba, karena dapat menimbulkan ketagihan?

 

Fast Food Belum Tentu Junk Food

Faktanya, tidak semua fast food adalah junk food. Menurut Jansen Ongko, konsultan gizi, seperti dikutip melalui Detik.com, junk food merupakan sekelompok makanan yang memiliki sedikit gizi, vitamin, dan mineral. Umumnya, makanan jenis ini juga tinggi lemak dan gula. Karenanya, junk food dapat dikatakan sebagai makanan yang tidak sehat.

Baca juga: Makanan Instan, Boleh Sih Tapi..

Nah, fast food atau makanan cepat saji tidak selalu memiliki kriteria tersebut. Ada beberapa makanan yang termasuk dalam golongan fast food tetapi tetap sehat, misalnya salad serta potongan buah yang dijual di supermarket.

 

Lalu Makanan Apa yang Dikategorikan Sebagai Junk Food?

Menurut World Health Organization (WHO), terdapat beberapa jenis makanan yang termasuk ke dalam daftar junk food, antara lain:

  1. Gorengan. Gorengan adalah makanan yang digoreng, dan mengandung kalori serta minyak yang tinggi. Jangan salah, martabak manis maupun telur, serta donat juga termasuk di dalam kategori junk food, lho.

  2. Makanan kalengan. Daging kalengan, bahkan buah kalengan, termasuk ke dalam junk food karena kandungan gizi dan vitaminnya sudah ada yang rusak. Kandungan protein juga sudah berubah sifat dan nilai gizinya berkurang.

  3. Daging olahan. Contoh daging olahan yang kerap dikonsumsi adalah ham, sosis, nugget, dan lain-lain. Ini mengandung garam rendah nutrisi, pengawet, dan pewarna. Alhasil, risiko terkena kanker lebih tinggi dan hati bekerja lebih keras.

  4. Daging berlemak atau jeroan. Daging yang berlemak dan jeroan mengandung lemak jahat dan kolesterol, yang dapat mengakibatkan masalah jantung. Dan dilansir melalui gadis.co.id, jika jroan dikonsumi dalam jumlah banyak dan dalam jangka waktu yang panjang, akan mengakibatkan penyakit jantung koroner, tumor ganas, kanker payudara, dan lain-lain.

Baca juga: Makanan yang Bisa dikonsumsi Sebanyak Apa Pun

 

Junk Food Bikin Ketagihan?

Karena mudah ditemukan di mana-mana, rasanya enak, sering dijual berbarengan dengan hadiah, serta menyediakan playground untuk bermain, orangtua kerap mengajak anak-anak mereka makan di restoran junk food.

Jika Mums punya kebiasaan ini, maka sebaiknya segera hentikan. Pasalnya, junk food dibuat dengan rasa yang unik, sehingga membuat lidah tertipu. Alhasil, orang yang mengonsumsinya akan sulit berhenti dan ketagihan, terutama pada anak-anak.

Menurut Jansen, indra perasa anak-anak masih berkembang. Jika mereka mengonsumsi makanan yang ditambahkan penyedap, pemanis, atau pewarna, mereka akan terbiasa dengan rasa-rasa tersebut dan enggan mengonsumsi makanan buatan rumah yang rasanya cenderung tidak sekuat junk food.

Sebaiknya hindari pula memberikan junk food sebagai reward atau hadiah kepada si Kecil jika ia berhasil melakukan sesuatu atau bertingkah-laku baik. Meski mungkin sulit menolak keinginan si Kecil untuk makan junk food, Mums harus tegas demi masa depan dan kesehatannya, ya!

Baca juga: 5 Makanan Berkalori Tinggi untuk Si Kecil