Bukan hanya perokok yang memiliki risiko kanker paru. Sekitar 20% dari kasus tumor paru menyerang orang yang tidak pernah merokok. Namun, ada beberapa perbedaan ciri khas dari penyakit ini berdasarkan dua golongan tersebut. Menurut ahli, penderita kanker paru yang tidak pernah merokok cenderung berusia lebih muda ketimbang perokok (dan mantan perokok) yang terkena penyakit tersebut. Selain itu, penderita kanker paru yang tidak pernah merokok juga cenderung berjenis kelamin wanita.

 

Jenis tumor beserta mutasi genetiknya pada perokok dan bukan perokok pun memiliki perbedaan. Sekitar setengah dari tumor paru pada orang yang tidak pernah merokok memiliki mutasi yang menunjukkan respon yang baik dengan pengobatan kanker paru terbaru. Inilah mengapa penderita kanker paru yang bukan perokok cenderung memiliki umur yang lebih panjang ketimbang penderita kanker paru yang mantan perokok. 

 

Hingga saat ini, penelitian masih mencari tahu lebih jauh perbedaan antara kedua jenis kanker paru ini. Geng Sehat harus tahu beberapa zat kimia yang diduga menyebabkan kanker paru pada orang yang tidak pernah merokok. Apakah Kamu kerap menghirup salah satunya?

 

Baca juga: Kanker Paru-Paru Banyak Menyerang Pria di Indonesia!

 

Gas Radon

The Environmental Protection Agency mengidentifikasi paparan radon sebagai penyebab utama kanker paru setelah rokok. Gas radon, yang merupakan hasil dari peluruhan radioaktif uranium, bisa ditemukan di udara sekitar kita dan pada umumnya tidak berbahaya.

 

Namun, bahayanya muncul ketika gas radioaktif alami ini terperangkap dan terkonsentrasi pada satu tempat. Hal ini biasa terjadi di wilayah pertambangan dan lantai bawah banyak rumah. Namun, kanker paru hanya berisiko pada mereka yang terpapar gas radon dalam waktu yang lama. 

 

 

Hirupan Asap Rokok

Meskipun Kamu tidak merokok, sebaiknya hindari paparan asap rokok. Pasalnya, sekitar 15% - 35% kasus kanker paru pada orang yang tidak merokok disebabkan oleh asap rokok, atau biasa kita sebut sebagai perokok pasif. Ada dua jenis asap rokok yang berbahaya. Yang pertama adalah asap sidestream (yang lebih beracun), atau asap yang dihirup perokok pasif, yang berasal dari ujung rokoknya. Yang kedua adalah asap mainstream, atau asap hembusan dari perokok. 

 

Beberapa orang memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker paru akibat menjadi perokok pasif, termasuk orang yang terpapar asap rokok sejak kecil. Maka itu, mulai saat ini jauhi asap rokok!

 

Asbestos

Asbestos merupakan sekelompok mineral yang ditemukan di dalam bahan-bahan bangunan, serta bagian-bagian mobil dan kapal laut. Karena memiliki keterkaitan dengan kanker paru, sekarang penggunaan asbestos sudah dikurangi. Kamu memiliki risiko kanker paru lebih tinggi jika Kamu bekerja di industri tertentu, seperti konstruksi. 

 

Baca juga: Mitos dan Fakta Tentang Kanker Paru-Paru

 

Polusi Udara

Polusi dari knalpot mobil, pembangkit listrik, tungku kayu, dan sumber-sumber lain yang mengandung partikel-partikel kecil polusi juga berkontribusi terhadap kanker paru. Kamu perlu mewaspadai ini, karena polusi udara masih menjadi masalah di Indonesia. Gunakan masker saat berada di area berpolusi udara. 

 

Radiasi Dada

Orang yang pernah menjalani pengobatan radiasi di dada (biasanya untuk mengobati kanker), juga memiliki risiko terkena kanker paru. Risiko terkena kanker paru tetap sama meskipun mereka tidak pernah merokok. Wanita yang pernah melakukan radiasi untuk kanker paru, atau anak yang menderita kanker limfoma dan harus melakukan pengobatan radiasi, memiliki risiko kanker paru. Namun, kasus kanker paru akibat radiasi ini cukup langka.

 

Polusi Udara di Dalam Ruangan

Menurut World Health Organization (WHO), sekitar 3 juta orang di seluruh dunia masak dan menghangatkan rumah mereka menggunakan bahan bakar padat (kayu dan batu bara) atau masak menggunakan api terbuka. Memasak dengan cara seperi itu, dipadukan dengan ventilasi ruangan yang kecil, menyebabkan peningkatan polusi udara dalam ruangan, dan meningkatkan risiko kanker paru. 

 

Wanita dan anak-anak memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker paru akibat polusi udara dalam ruangan, karena lebih sering melakukan aktivitas di dapur dan menghabiskan waktu di rumah.

 

Baca juga: Berbeda dengan Kanker Lain, Begini Cara Menentukan Stadium Kanker Paru-paru

 

Kalau Geng Sehat belum pernah merokok, hal terbaik yang bisa dilakukan untuk mencegah kanker paru adalah menjauhi asap rokok, mengetes kadar radon di rumah, dan memastikan keamanan standar jika bekerja di industri berisiko tinggi. Selain itu, rutinlah melakukan pemeriksaan dini. (UH/AY)