Salah satu pertanyaan yang paling sering diajukan penderita diabetes adalah tentang pengganti gula. Tidak dapat dipungkiri, gula begitu digemari semua kalangan, anak kecil hingga orang dewasa. Maka ketika seseorang dinyatakan menderita diabetes dan harus mengurangi semua jenis gula, dunia seakan runtuh.

 

Jika Kamu berpikir bahwa penderita diabetes harus selalu menghindari gula, itu tidak benar sama sekali. Penderita diabetes masih dapat menikmati makanan manis, hanya porsinya dibatasi. Menurut Keri Glassman, pakar nutrisi dari Nutritious Life yang berbasis di New York, pilihan terbaik bagi penderita diabetes justru gula asli, hanya dalam sehari porsi yang dianjurkan sangat kecil.

 

Solusinya, penderita diabetes boleh mengonsumsi pemanis buatan. Pengganti gula ini sering disebut pemanis buatan alami, yang dapat dijadikan solusi untuk memotong kelebihan kalori dan karbohidrat, tanpa harus kehilangan menikmati makanan dan minuman manis. 

 

Gula pengganti adalah salah satu produk makanan yang paling teruji secara ilmiah di dunia. Badan Administrasi Makanan dan Obat di Amerika (FDA) memberikan label “aman" untuk produk pemanis buatan yang sudah dikenal luas.

 

Baca juga: 3 Hal yang Perlu Anda Ketahui tentang Pemanis Buatan 

 

Pengganti Gula yang Aman untuk Penderita Diabetes

Pengganti gula tertua adalah sakarin. Ini sudah ditemukan lebih dari 100 tahun lalu. Sejak itu, industri makanan terus membanjiri pasar dengan produk gula pengganti yang lengkap dengan berbagai klaim.

 

Tidak semua pemanis memiliki dampak sama terhadap pengendalian darah. Sebagian pemanis bebas kalori dan sebagian lagi mengandung nutrisi. Pilihan terbaik untuk penderita diabetes adalah pemanis buatan bebas kalori dan bebas nutrisi.

 

Dilansir dari everydayhealth, inilah 5 pengganti gula yang sudah dinyatakan aman untuk penderita diabetes:

 

1. Sukralosa

Sukralosa adalah pemanis buatan non-nutrisi, yang sangat baik untuk penderita diabetes, terutama diabetes tipe 2. Sukralosa 600 kali lebih manis daripada gula, tetapi tidak berpengaruh pada kenaikan gula darah. Selain itu, sukralosa hanya melewati tubuh dengan penyerapan minimal. Kelebihannya akan dikeluarkan melalui urine.

 

2. Sakarin

Sakarin adalah pemanis buatan bebas kalori, dengan tingkat kemanisan 300 hingga 500 kali lebih manis daripada gula. Sakarin juga dapat dijadikan pilihan pengganti gula bagi mereka yang menderita diabetes. Namun hati-hati, penelitian menunjukkan bahwa asupan sakarin dapat menyebabkan kenaikan berat badan.

 

Penjelasannya begini, ketika Kamu makan makanan manis, tubuh mengharapkan ada pemasukan kalori. Jika ternyata dalam pemanis tidak ada kalori, tubuh akan mencari kebutuhan kalori dari sumber lain. Akhirnya tubuh lapar dan menyuruh Kamu makan makanan yang mengandung kalori lebih besar sepanjang hari. Inilah yang harus diwaspadai agar tidak terjadi kenaikan berat badan.

 

Baca juga: Ini Dia Batas Mengonsumsi Gula Setiap Hari!

 

3.Aspartam

Aspartam juga merupakan pemanis buatan yang mudah dijumpai. Ini termasuk pemanis buatan non-nutrisi, yang 200 kali lebih manis daripada gula. Meskipun tidak nol kalori seperti beberapa pemanis buatan lainnya, aspartam masih sangat rendah kalori.

 

Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika sudah meninjau berbagai penelitian ilmiah tentang aspartam dan hasilnya aman dikonsumsi manusia, meskipun ada temuan yang bertentangan. Beberapa penelitian menunjukkan ada keterkaitan konsumsi aspartam dengan leukemia, limfoma, dan kanker payudara. Penelitian lain menunjukkan ada hubungannya dengan migrain.

 

4. Stevia

Stevia adalah pendatang baru di keluarga pemanis buatan atau pengganti gula. Terbuat dari daun tanaman stevia, ini berasal dari Amerika Tengah dan Selatan. Stevia bebas kalori dan telah terbukti hanya sedikit atau tidak meningkatkan kadar gula darah, sehingga dapat menjadi pilihan pengganti gula yang sangat baik untuk penderita diabetes.

 

FDA telah menyetujui penggunaan ekstrak stevia tertentu, yang secara umum diakui aman. Ekstrak stevia digunakan sebagai pemanis dalam makanan dan minuman. Ada laporan anekdotal tentang efek samping yang terkait dengan konsumsi berlebihan stevia, termasuk sakit kepala dan gejala gastrointestinal. Namun, sampai saat ini tidak ada penelitian ilmiah yang kuat untuk mendukung hal tersebut.

 

Baca juga: Cara Berhenti Mengonsumsi Gula Berlebih
 

5. Gula alkohol

Gula alkohol atau poliol berasal dari serat alami buah dan sayuran. Pemanis buatan ini mengandung karbohidrat, sehingga masuk kategori pemanis buatan bernutrisi. Karenanya, ini memiliki sedikit dampak terhadap kenaikan kadar glukosa darah.

 

Meskipun gula alkohol relatif rendah kalori dan lebih ramah terhadap gula darah daripada karbohidrat, ada laporan ini dapat menyebabkan efek pencahar serta menyebabkan gangguan pencernaan, kembung, diare, dan sakit kepala pada beberapa orang. Contoh gula alkohol adalah sorbitol, manitol, dan xylitol.

 

Perlu diingat bahwa meskipun semua pengganti gula di atas terhitung tidak terlalu berdampak besar terhadap kadar gula darah dalam tubuh, bukan berarti dapat dikonsumsi sepuasnya. Selalu perhatikan label fakta nutrisi, untuk gambaran lengkap kandungan nutrisi dan kalorinya. (AY/AS)