Kamu memilih olahraga lari kemungkinan karena banyak referensi yang merekomendasikan jenis olahraga tersebut sebagai salah satu yang paling efektif untuk membakar lemak dan membuang kalori.

 

Itu tidak salah, namun yang menjadikan berlari menjadi hal yang sia-sia dilakukan, apabila Kamu sudah mencobanya secara berulang namun berat badan tak kunjung menyusut. Ini malah memungkinkan Kamu mengalami stres karena aktvitas yang Kamu lakukan tak kunjung menuai hasil maksimal.

Baca juga: Ini 9 Teknik Berlari Supaya Tidak Cedera

 

Di manakah yang salah? Untuk menjawabnya, Kamu harus mengetahui 5 kesalahan yang membuat hasil dari olahraga berlari Kamu tidak maksimal. Dikutip dari beberapa sumber, ini 5 kesalahannya:

 

1. Berlari dalam pola yang sama

Tubuh layaknya mesin cerdas yang akan menyimpan suatu pola berulang dan menjadikan pola itu makin ringan untuk dilakukan. Begitu juga pola latihan lari. Awalnya, pola tersebut terasa berat namun seiring tubuh terbiasa, pola latihan itu menjadi ringan sehingga tubuh tidak bereaksi secara maksimal. Alhasil, kalori yang terbakar pun kecil.

Cara mengatasi: Tingkatkan target lari Kamu. Ubah rute lari setiap beberapa minggu sehingga tubuh Kamu tertantang dalam setiap sesi lari.

 

2. Lama versus pelan

Perlu diingat, salah satu variabel yang paling penting dengan semua jenis latihan kardio adalah intensitas. Sebuah penelitian yang dilakukan di University of Western Ontario mengungkapkan bahwa berlari dengan waktu yang lebih singkat namun dengan tempo yang cepat dapat membakar lebih banyak lemak dibandingkan berlari lama namun konstan. Jadi, jika Kamu lari santai, wajar jika hasilnya juga nggak maksimal.

Cara mengatasi: Lakukan sprint. Lari cepat itu akan memaksa tubuh untuk mengisi kembali energi dengan mengubah asam laktat menjadi glukosa dan menormalkan kembali hormon setelah berlari. Artinya, efek pembakaran lemak tetap terjadi setelah latihan.

 

3. Terlalu fokus membakar kalori

Salah satu kesalahan umum dalam penurunan berat badan adalah anggapan bahwa mayoritas kalori terbakar dengan berolahraga. Padahal, aktivitas sehari-hari juga membakar kalori, termasuk berpikir. Olahraga, seperti berlari dan latihan di gym, selain membakar kalori tapi juga akan akan menghasilkan lebih banyak otot dan semakin banyak otot dalam tubuh, semakin banyak kalori yang dibakar.

Cara mengatasi: Berorientasilah pada pembakaran kalori sekaligus pembentukan otot. Tubuh yang berotot menjadi mesin pembakar lemak dan kalori yang efektif.

Baca juga: Bakar Kalori dengan 9 Rutinitas Rumah Tangga Ini!

 

4. Tidak mencoba metode kardio lain

Kamu boleh saja fanatik dengan olahraga. Tapi, perlu sesekali Kamu mencoba metode latihan kardio lain dengan tujuan melatih dan membentuk otot. Variasi tersebut juga dapat mengantisipasi rasa bosan yang kadang muncul.

Cara mengatasi: Daripada Kamu berlari santai, gunakan waktu Kamu untuk bersepeda cepat atau berenang.

 

5. Berlari terlalu banyak

Mungkin, Kamu berpikir bahwa tubuh akan makin terlatih jika jadwal latihan dibuat sedekat mungkin. Padahal, itu justru bisa membuat tubuh Kamu kelelahan dan mengalami stres. Keadaan ini dapat mempengaruhi hormon kortisol yang menyebabkan resistensi insulin. Akibatnya, lemak justru cenderung menumpuk, terutama di sekitar perut. Terlalu banyak berlari juga membahayakan tiroid dan menurunkan tingkat metabolisme Kamu.

Cara mengatasi: Jangan menyiksa diri. Berlarilah secara intensif , jangan terlalu lama, dan naikkan target secara berkala. Sisanya, berikan waktu istirahat yang cukup untuk tubuh Kamu.

Baca juga: Manfaat Lari untuk Kesehatan Tubuh

 

Banyak orang menganggap olahraga lari adalah sesuatu yang sederhana, alami, dan tidak memerlukan teknik tertentu. Padahal, apapun bentuk olahraganya, semuanya perlu kesiapan fisik dan mental yang harus disiapkan secara bertahap. Salah satu persiapan itu adalah pemanasan. Jadi, setelah Kamu mengetahui kesalahan tersebut, jangan lupa juga melakukan pemanasan sebelum Kamu berlari, ya! (WK)