Kebaikan yang didapatkan dari kebiasaan sarapan, sudah tidak diragukan lagi. Mengisi perut di pagi hari menjelang beraktivitas bisa membuat Kamu tetap berenergi sepanjang hari. Manfaat lainnya, Kamu tidak "brutal" dan makan berlebihan saat makan siang karena masih ada sisa rasa kenyang setelah sarapan.



Sarapan dianjurkan diterapkan sejak anak-anak, sehingga di sekolah si Kecil bisa mengikuti pelajaran dengan baik. Dampak jangka panjang, bisa mencegah obesitas sejak dini. Sayangnya kebiasaan baik sarapan seringkali tidak diikuti pemilihan menu yang benar. Alih-alih mendapatkan manfaat baik sarapan, pemilihan menu sarapan yang tidak tepat bisa menyebabkan tak hanya perut tidak nyaman sesudahnya, tetapi dapat menganggu metabolisme, mengundang penyakit kronis bahkan membuat berat badan malah naik.

 

Baca juga: Ini Alasan Penting Kamu Harus Sarapan



Inilah menu sarapan yang sebaiknya tidak dijadikan kebiasaan, dilansir dari health.clevelandclinic.com:

 

1. Donat dan pastri : sangat mudah membuat berat badan naik

Satu buah donat mengandung 250–550 kalori, dan tidak terlalu menjadi masalah. Tapi kandungan gulanya yang mencapai 20–50 gram itulah sumber masalahnya. Gula sebanyak itu akan membuat pankreas bekerja keras mengeluarkan insulin. Gula darah yang melonjak naik gara-gara donat semakin membuat tubuh makin nagih gula yang lebih banyak lagi.



Konsumsi gula berlebihan akan menghambat hormon leptin, yang berfungsi sebagai sinyal bahwa kita sudah kenyang. Kamu akan terus merasa lapar. Jadi gula tidak membuat kita merasa kenyang walaupun energi yang diberikan sangat tinggi. Malah yang ada adalah kelebihan kalori yang akan menaikkan berat badan. 


2. Sosis : memicu hipertensi

Bahan dasar sosis adalah lemak jenuh dan sodium, nama lain garam. Jika saja pembuluh darah Kamu bisa bicara, ia akan berteriak "Tolong janga memberi Kami makanan ini!" Kandungan garam yang tinggi dari makanan olahan seperti sosis akan membuat tekanan darah naik. Bagi yang sudah memiliki hipertensi, tentu sangat berisiko. Tak hanya itu, kandungan nitrat dalam sosis juga dapat meningkatkan risiko kanker usus.

 

Baca juga: 5 Jenis Makanan ini Memiliki Kandungan Garam Tinggi!
 

3. Kopi dan krimer : merusak manfaat kopi

Kopi memang bermanfaat, asalkan tidak ditambahkan gula atau krimer. Jika Kamu berpikir bahwa krimer non-susu adalah pilihan lebih sehat, sebaiknya dipikirkan kembali. Kebanyakan krimer non-susu terbuat dari lemak jenuh dan lemak trans. Coba Kamu cek di label kemasannya. Jika tertulis “partially hydrogenated” oil, maka itu adalah lemak trans. Belum lagi kandungan gula tambahan dan pemanis buatan pada krimer. 

 

Lemak trans berkaitan dengan risiko serangan jantung dan stroke karena akan meningkatkan kolesterol “jahat' LDL. Para ahli kesehatan memperkirakan, mengurangi konsumsi lemak trans meskipun dalam jumlah kecil, sudah dapat mencegah 10.000 kematian di seluruh dunia dalam satu tahun. Mulai sekarang, cobalah singkirkan gula dan krimer di kopi Kamu, dan ganti dengan susu almond, atau susu rendah lemak.

 

Tips Minum Kopi Aman untuk Penderita Diabetes - Guesehat

 

 

4 Sereal warna warni: merangsang anak hiperaktif

Pernah melihat produk sereal untuk anak dengan berbagai bentuk dan warna? Anak-anak pasti suka ya! Sayangnya sereal warna-warni tersebut bukan pilihan yang baik. FDA sudah memberikan peringatan bahwa makanan yang diberi zat pewarna dapat memciu ADHD atau hiperaktif pada anak. Penelitian tahun 2012 sudah mengonfirmasi hal ini.

 

Inggris dan negara-negara Uni Eopa sudah melarang pabrik pengolahan makanan menggunakan pewarna makanan yang tidak aman. Di luar potensi bahaya dari pewarna tambahan pada makanan, sereal yang berwarna warni ini juga mengandung gula non kalori yang tinggi. Jadi bukan pilihan yang baik untuk si Kecil.

Baca juga: Cegah Obesitas Anak dengan Membatasi Asupan Gula
 

5. Bagel: mengundang diabetes

Tubuh kita sudah bekerja keras agar tetap berfungsi baik, bahkan saat kita tidur. Jangan merusaknya dengan makanan penyebab inflamasi, yaitu makanan tinggi kalori yang berasal dari tepung, krim keju, dan mentega. Salah satu contohnya, bagel. Satu buah bagel mengandung 300 - 500 kalori. Jika Kamu masih menambahnya dengan olesan keju atau mentega, tentu saja jumlah kalorinya menjadi berlipat-lipat plus bonus lemak jenuh.

 

Diet tinggi karbohidrat olahan dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular. Jadi jangan terbiasa makan pagi dengan roti dari tepung, kecuali roti yang terbuat dari gandum utuh.



Apakah salah satunya menu sarapan Kamu, Gengs? Melewatkan sarapan bukan kebiasaan baik, namun sarapan dengan menu yang salah pun tidak disarankan. Sarapan yang salah berkontribusi pada kenaikan berat badan, kekurangan energi, dan meningkatkan risiko berbagai penyakit. Mulai sekarang ganti menu sarapanmu dengan buah dan sayuran, yang jauh lebih sehat. (AY)