Akhir-akhir ini, di beberapa wilayah Indonesia kerap dilanda cuaca yang mudah berubah-ubah. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa hal seperti tekanan udara, angin,  kelembaban, dan curah hujan. Karena itu tidak heran pada perubahan cuaca yang terjadi sangat drastis, suhu udara bisa menjadi sangat panas saat siang hari, tetapi sangat dingin di malam hari, atau keesokan harinya mendung, turun hujan deras, dan disertai petir. Dengan perubahan cuaca seperti ini, apa pengaruhnya terhadap kondisi kesehatan?

 

Menurut situs Kementerian Kesehatan, ada beberapa hal yang perlu diwaspadai saat kondisi cuaca yang berubah-ubah. Udara panas meningkatkan kadar ozon serta polutan di udara yang bisa menimbulkan penyakit, salah satunya gangguan pernapasan. Sementara itu, curah hujan yang tinggi berpotensi menimbulkan banjir yang memengaruhi ketersediaan air bersih yang aman untuk dikonsumsi, juga meningkatnya penyakit gangguan pencernaan seperti diare.

 

Bagaimana agar Geng Sehat terhindar dari penyakit-pernyakit tersebut? Ikuti tips berikut!

 

Baca juga: Inilah Cara Mudah Terhindar dari Flu

 

Perubahan Cuaca Memengaruhi Suhu Tubuh

Dr. Richard Siahaan, M.Si (Herb.) dari Perhimpunan Dokter Herbal Medik Indonesia (PDHMI), menjelaskan, “Saat cuaca panas, suhu tubuh akan meningkat tajam dan membuat tubuh bekerja lebih keras untuk mempertahankan keadaan yang seimbang dengan cara mengeluarkan keringat. Cuaca panas sangat rentan bagi kelompok usia tertentu seperti orang lanjut usia. Hal ini karena mereka kehilangan kemampuan untuk mendinginkan suhu tubuh."

 

Untuk menjaga tubuh tetap sehat dari udara panas, dr. Richard menyarankan agar mengenakan pakaian yang longgar, minum air yang cukup, dan menghindari panas matahari pada siang hari hingga pukul 3 sore. 

 

Perubahan cuaca dari kering dan basah juga membuat tubuh harus beradaptasi dengan suhu dan kelembaban sebelumnya Perubahan ini mungkin dapat diterima dengan baik oleh tubuh, bisa juga tidak. Bagaimana tubuh dapat beradaptasi dengan perubahan ini, tergantung daya tahan tubuh yang dimiliki. Pada orang yang sistem kekebalan tubuhnya rendah, akan mudah terserang penyakit. Salah satu penyakit yang sering muncul pada saat perubahan cuaca adalah flu.

 

Baca juga: Suhu Udara Lebih Dingin di Indonesia, Waspada Terserang Batuk!

 

 

Penularan Flu di Musim Hujan

Flu adalah infeksi virus yang menyerang sistem pernapasan. Sistem pernapasan manusia sendiri terdiri dari hidung, tenggorokan, dan paru-paru.. Penularan virus flu, terutama pada saat kondisi cuaca hujan atau berangin, biasanya sangat mudah. Selain karena virus flu dapat membentuk lapisan keras sehingga mudah tersebar pada suhu dingin, faktor lainnya karena pada saat hujan atau kondisi berangin, sirkulasi udara memburuk. Memburuknya sirkulasi udara ini karena orang-orang cenderung berada dalam ruangan yang tertutup tanpa sinar matahari. Jika ada seseorang terkena flu, maka virus akan mudah menginfeksi orang dengan daya tahan tubuh rendah yang berada di dalam ruangan yang sama.

 

Meskipun tidak tergolong kronis, flu sangat mengganggu dan menghambat aktivitas sehari-hari, bahkan dalam kondisi ekstrem bisa berdampak serius terhadap kesehatan. Flu sebenarnya mudah disembuhkan dengan mengkonsumsi makanan bergizi dan istirahat yang cukup. Namun, jika sangat mengganggu, disarankan mengonsumsi obat-obatan yang aman dan efektif

 

Mengapa harus aman? Karena flu disebabkan oleh virus, maka obat yang dikonsumsi adalah jenis non-antibiotik. “Penggunaan antibiotik dan obat keras lainnya untuk menangani flu dapat membahayakan kesehatan karena tubuh akan mengalami resistensi antibiotik dan penggunaan obat keras dapat membahayakan ginjal. Resistensi antibiotik sangat dikhawatirkan karena tubuh tidak merespons efek antibiotik yang dikonsumsi dan membuat antibiotik gagal bekerja melawan bakteri yang menyerang tubuh” ujar dr. Richard menambahkan..

 

Baca juga: Cegah ISPA pada Musim Pancaroba!

 

Saat ini PT Dexa Medica menawarkan solusi yang paling tepat dan aman. Solusi tersebut adalah mengonsumsi produk obat herbal modern HerbaCOLD. “HerbaCOLD adalah obat herbal pertama di Indonesia yang dapat membantu mengatasi gejala pilek yang disertai sakit tenggorokan. HerbaCOLD mengandung bahan-bahan alami asli Indonesia yang berasal dari jinten hitam dan buah mahkota dewa yang sudah dibuktikan keamanannya. "Selain itu, HerbaCOLD diproduksi dengan teknologi modern Advanced Fractionation Technology (AFT),” ujar Darmastuti Dian Pratiwi, Brand Manager HerbaCOLD. HerbaCOLD sudah menggunakan dot Obat Herbal Terstandar yang berarti obat ini sudah melalui uji praklinik sebelumnya” ujarnya lagi.

 

Teknologi AFT dikembangkan di laboratorium Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences (DLBS) oleh para peneliti Indonesia. Mereka mempelajari kandidat bahan baku aktif obat herbal dari aspek kimia dan biologi pada tingkat molekular melalui sebuah proses yang disebut TCEBS (Tandem Chemistry Expression Bioassay System). TCEBS merupakan suatu metodologi penyaringan sistematis untuk menemukan kandidat zat yang paling aktif dan berpotensi untuk produk yang tengah diteliti, diikuti bioassay system yang memanfaatkan teknik ekspresi gen dan protein array.

 

Baca juga: Alergi atau Flu?

 

Melalui fasilitas tersebut, DLBS mampu memproduksi bahan baku aktif obat flu dalam bentuk Bioactive Fraction dan menjadi perusahaan farmasi pertama di Indonesia yang memproduksi Bioactive Fraction berbahan herbal. Produk hasil Bioactive Fraction yang ada di produk obat flu herbal modern HerbaCOLD, menghasilkan zat aktif Silfamin™.

 

“Silfamin bekerja melalui dual action yaitu meningkatkan sistem imun agar lebih tahan terhadap flu dan menurunkan inflamasi sehingga radang tenggorokan dapat terbantu teratasi,” ujar Darmastuti Dian Pratiwi. Dengan kandungan nya yang alami dan mekanisme dual action, pilih HerbaCOLD untuk meredakan flu. HerbaCOLD bisa didapatkan di link berikut ini.