Diet yang seimbang dan bernutrisi itu sangat penting bagi Mums untuk menjaga kesehatan dan mensuplai nutrisi bagi janin. Sebenarnya, Mums boleh saja mengonsumsi makanan yang biasa dimakan. Namun karena beberapa jenis keracunan makanan dapat membahayakan diri sendiri dan janin selama hamil, Mums perlu berhati-hati dalam memilih makanan. Berikut 2 jenis keracunan makanan yang paling umum menyerang ibu hamil!

 

Baca juga: Seorang Vlogger Keracunan Setelah Mengonsumsi Tumbuhan Mirip Lidah Buaya

 

Listeriosis 

Listeriosis disebabkan oleh Listeria monocytogenes, bakteri yang kerap ditemukan di tanah dan air. Bakteri ini bisa ditemukan di sayur-sayuran, daging, dan produk berbahan dasar susu. Walaupun bakteri ini tidak terlalu berbahaya bagi orang sehat, infeksi pada ibu hamil bisa menyebabkan kelahiran prematur, infeksi serius pada janin, atau bahkan kelahiran mati.

 

Gejala-gejala listeriosis meliputi demam, nyeri otot, dan terkadang mual atau diare. Pada beberapa kasus, sakit kepala, leher kaku, kebingungan, atau kehilangan keseimbangan bisa terjadi. Ibu hamil yang terinfeksi juga bisa mengalami flu ringan.

 

Kalau Mums terkena listeriosis, dengan mengonsumsi antibiotik biasanya bisa mencegah infeksi pada janin atau bayi yang baru lahir. Bayi yang baru lahir dan memiliki listeriosis akan menerima jumlah antibiotik yang sama dengan orang dewasa.

 

Untuk mencegah listeriosis, Mums bisa melakukan langkah-langkah di bawah ini:

  • Pastikan daging yang dikonsumsi dimasak hingga benar-benar matang.
  • Jangan makan keju lunak, kecuali jika di labelnya tertulis bahwa keju tersebut terbuat dari susu yang sudah dipasteurisasi.
  • Hindari makanan laut.
  • Jangan minum susu mentah atau makanan yang mengandung susu mentah.
  • Hindari salad yang dijual bebas.

 

Toksoplasmosis

Toksoplasmosis disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii. Ibu hami bisa menularkan toksoplasmosis kepada janin yang dikandungnya. Toksoplasmosis bisa menyebabkan keguguran, kelahiran mati, atau kelahiran cacat.

 

Mums bisa tertular parasit ini hanya dengan memegang mulut setelah memegang tanaman, membersihkan kandang binatang peliharaan, atau menyentuh hal-hal lain yang sudah memiliki kontak langsung dengan kotoran kucing. 

 

Toksoplasmosis sering kali tidak menunjukkan gejala-gejala tertentu. Namun, gejala yang paling umum dirasakan orang yang terkena toksoplasmosis adalah flu, kelenjar getah bening membengkak, atau nyeri otot yang berlangsung selama beberapa hari hingga beberapa minggu. 

 

Maka dari itu, sebelum hamil Mums perlu melakukan tes pengecekan toxoplasma gandii. Biasanya, tes ini dilakukan dengan mengambil sampel darah. Kalau Mums didiagnosis terkena toksoplasmosis ketika sedang hamil, biasanya dokter akan memberikan antibiotik. Jika tes selanjutnya menunjukkan bahwa janin sudah terinfeksi, Mums akan diberikan antibiotik yang bisa mengurangi dampak toksoplasmosis pada janin. 

 

Untuk mencegah toksoplasmosis, Mums bisa mengikuti langkah-langkah berikut:

  • Hindari kotoran kucing, di dalam maupun di luar rumah. Kalau Mums memiliki kucing, biarkan orang lain yang membersihkan kandangnya. 
  • Lebih baik, jaga agar kucing Mums tetap berada di dalam ruangan. Kucing yang keluar rumah lebih berisiko terinfeksi Toxoplasma gondii.
  • Cuci semua makanan sebelum dimasak atau dikonsumsi. Cuci juga semua peralatan makan dengan bersih.
  • Hindari mengonsumsi daging yang belum matang.
  • Hindari minum air yang tidak bersih dan matang.

 

Baca juga: 5 Superfood untuk Ibu Hamil

 

Mencegah Keracunan Makanan pada Ibu Hamil

Dampak keracunan makanan biasanya lebih parah pada ibu hamil ketimbang orang biasa. Jadi, sangat penting bagi Mums untuk mencegah keracunan makanan. Makanan-makanan seperti telur, daging, ikan, susu, dan produk berbahan dasar susu lainnya harus disimpan dengan sangat hati-hati.

 

Untuk mencegah keracunan makanan pada ibu hamil, ikuti langkah-langkah ini: 

  • Ketika belanja, pisahkan kantongan daging mentah atau ikan dengan makanan-makanan lainnya. Setelah membelinya, langsung bawa pulang supaya makanan-makanan tersebut bisa langsung disimpan dengan baik.
  • Siapkan makanan dengan aman. Cuci tangan sebelum dan sesudah menyiapkan makanan. Cuci tangan setelah ke kamar mandi. Cuci buah-buahan dan sayuran segar dengan air bersih. Jangan menggunakan talenan yang sama untuk memotong daging atau ikan dengan makanan lainnya.
  • Simpan makanan dengan aman. Pastikan kulkas pendingin untuk daging dan ikan pada 4°C atau lebih rendah.
  • Masak makanan dengan aman. Gunakan termometer daging yang bersih untuk menentukan apakah makanan sudah dimasak pada suhu yang tepat. Panaskan makanan paling tidak pada suhu 74°C. Hindari makan ikan mentah seperti sushi.
  • Ikuti instruksi dari kemasan makanan. Biasanya, kemasan makanan menyediakan informasi tentang kapan dan bagaimana cara menyimpan makanannya dengan aman. Membaca dan mengikuti instruksi tersebut akan mengurangi risiko Mums terkena keracunan makanan. 

 

Baca juga: Bahaya Virus Zika pada Ibu Hamil

 

Yang terpenting, perhatikan cara menyiapkan dan menyimpan makanan. Apalagi jika Mums tinggal di daerah dengan suhu cenderung panas. Bakteri tumbuh lebih cepat di udara panas, jadi makanan bisa cepat terkontaminasi bakteri dan menyebabkan penyakit. Oleh sebab itu, Mums perlu lebih berhati-hati! (AS)