Beberapa tahun yang lalu, virus zika pada dianggap tidak berbahaya, namun semenjak wabah virus ini menyebar di Eropa, praktisi kesehatan pun memberikan pandangan lebih serius terutama bagi ibu hamil. Hal ini karena ternyata virus zika bisa memberikan efek yang berbahaya, baik bagi ibu dan bayi yang masih di dalam kandungan. Menurut Associate Professor Arijit Biswas, kepala kebidanan dan ginekologi di Rumah Sakit National University, serangan virus ini akan lebih berpengaruh terhadap ibu hamil dalam trimester pertama. Namun, bukan berarti setelah trimester tersebut terlewatkan ibu hamil tidak lagi mungkin terserang virus zika karena risiko kematian bagi bayi masih dapat terjadi.      

 

Bahaya virus zika pada ibu hamil dapat menyebabkan microcephaly dan masalah yang cukup serius pada bagian otak bayi yang sedang dikandung. Microcephaly adalah keadaan di mana kepala bayi berukuran lebih kecil dibandingkan dengan bayi yang lahir dalam keadaan normal. Bayi yang terlahir dengan microcephaly biasanya memiliki otak yang lebih kecil dan tidak berkembang dengan baik. Selain itu, serangan virus zika juga dapat menyebabkan cacat lahir yang bisa berupa gangguan terhadap pendengaran dan masalah pada bagian mata. Ibu hamil yang sudah terpapar virus ini akan memiliki kemungkinan mengalami risiko  yang cukup fatal, yaitu sang ibu akan mengalami keguguran (bayi mati dalam kandungan) sebelum usia kandungan menginjak usia 20 minggu. Penyakit ini bukan tidak bisa dihindari. Bagi Mums yang terkena virus zika ini, sebaiknya mengetahui beberapa hal penting yang harus diperhatikan. Apabila Mums mengalami gejala virus zika yang sudah melalui pemeriksaan dokter dan ingin memiliki anak, Mums sebaiknya menunggu hingga sekitar 8 minggu dari gejala awal virus zika muncul. Untuk lebih amannya, sebaiknya setelah melakukan pemeriksaan, Mums menunggu hingga 6 bulan lamanya. Virus zika yang menyerang tubuh manusia tidak selalu memberikan pertanda, maka dari itu sebaiknya memang Mums memeriksakan diri terlebih dahulu kepada dokter sebelum melakukan berencana untuk memiliki anak. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan untuk menunggu beberapa minggu setelah mengalami gejala virus zika tersebut supaya memastikan tubuh Mums  dan pasangan sudah tidak terinfeksi virus zika.

 

Mengapa proses hamil sebaiknya diperhatikan baik-baik supaya terhindar dari virus zika?

Karena sebenarnya virus zika ini bukan hanya dapat menular melalui gigitan nyamuk saja, tetapi dari air mani suami Mums apabila ia terserang virus zika. Virus zika ini pada awalnya akan beredar di dalam darah selama beberapa hari hingga atau minggu, namun dalam waktu tiga bulan virus tersebut akan bisa tersalurkan melalui air mani dari pasangan Mums. Bahaya virus zika pada ibu hamil yang sudah terinfeksi nantinya akan mengalami serangkaian tes USG untuk melihat keadaan janin dengan harapan terhindar dari microcephaly atau masalah kesehatan lainnya. Bukan hanya melihat pembentukan janin di dalam rahim, proses USG ini juga dilakukan untuk melihat bagaimana keadaan virus zika di dalam rahim yang mungkin masuk ke dalam cairan air ketuban Mums. Sebelum terinfeksi virus zika, Mums sebaiknya mencegahnya terlebih dahulu. Lakukan berbagai metode yang menjauhkan Mums dari nyamuk penyebab zika, lakukan pemeriksaan ke dokter terpercaya untuk mengecek keadaan tubuh Mums. (GS/OCH)