Sebuah penelitian mencatat bahwa pada 2030, kecacatan, kesakitan, dan kematian akibat stroke mungkin akan meningkat 2 kali lipat di seluruh dunia terutama negara dengan penghasilan rendah dan menengah. Rata-rata penderita stroke menyerang mereka yang berusia di atas 65 tahun namun kini semakin muda.

 

Sebuah studi yang dilaporkan pada tahun 2014, sekitar 10 persen dari 800.000 kasus stroke di Amerika Serikat setiap tahunnya menyerang orang dewasa yang lebih muda dari 45 tahun. Termasuk di Indonesia sendiri, penderita stroke juga mulai menyerang mereka yang berusia muda yakni 30-55 tahun, dan usia termuda yakni 22 tahun.

 

Stroke merupakan kondisi terganggunya aliran darah menuju ke otak. Gangguan tersebut bisa karena pembekuan darah atau justru perdarahan. Orang muda yang menderita stroke akan kehilangan masa-masa prima dan produktif dalam hidupnya.

 

Penyebab Stroke pada Usia Muda Meningkat

 

Beberapa faktor diyakini menjadi penyebab meningkatnya penderita stroke pada mereka yang masih muda. Faktor tersebut di antaranya faktor medis seperti penyakit jantung bawaan, faktor sosial ekonomi, serta gaya hidup. Mereka yang masih muda saat ini banyak yang menderita diabetes dan obesitas. Konsumsi narkoba, alkohol, serta rokok juga turut serta meningkatkan risiko mengidap stroke.

 

Studi lain menunjukkan bahwa wanita muda memiliki risiko lebih tinggi menderita stroke dibanding laki-laki muda. Penyebabnya adalah penggunaan pil KB. Tak hanya itu, saat ini mulai banyak pula gadis-gadis remaja yang menjadi perokok baru. Sayangnya, masih banyak pula baik dokter maupun pasien yang berpikir bahwa stroke merupakan penyakit orang tua saja. Hal tersebut membuat dokter tidak curiga dengan tanda-tanda yang hadir yang sebenarnya merupakan gejala stroke. Diagnosis yang salah membuat pengobatan tertunda sehingga menimbulkan kerusakan yang lebih permanen. Namun, pada beberapa kasus dengan diagnosis stroke ditemukan lebih awal membuat penderitanya lebih cepat pulih dibanding pada orang tua.

 

Ketahui tanda-tanda peringatan gejala stroke dengan singkatan F. A. S. T. seperti dilansir oleh WebMD berikut ini:

F—Fallen (jatuh). Wajah seakan-akan jatuh atau terkulai pada satu sisi. Coba minta orang tersebut untuk tersenyum, jika ia tidak bisa mengangkat kedua sudut mulutnya, maka sudah pasti ada yang salah.

A—Ability (kemampuan). Coba tes kemampuan seseorang yang Kamu duga terkena stroke untuk mengangkat kedua lengannya dan pertahankan selama beberapa saat. Bila salah satu lengannya terjatuh dan melayang ke bawah, berarti ada sesuatu yang salah.

S—Slurred (samar). Coba minta orang tersebut untuk mengucap kata-kata yang sederhana. Apakah ucapan jelas atau justru samar-samar?

T—Time (waktu). Segera hubungi petugas medis darurat atau bawa ke unit gawat darurat terdekat jika orang tersebut mengalami gejala-gejala di atas.

 

Untuk mencegah terserang penyakit stroke, mulai sekarang segera ubah gaya hidup menjadi lebih baik. Karena pencegahan merupakan jalan terbaik daripada mengobati. Ubah gaya hidupmu demi mengurangi risiko stroke dengan cara; kurangi alkohol, tembakau, makanan tinggi kalori, garam, daging merah, serta lemak. Perbanyak konsumsi buah dan sayuran serta kontrol kadar gula darah tubuh. Jangan lupa melakukan aktivitas fisik secara teratur.