Kanker merupakan istilah bagi penyakit degeneratif, yakni berkembangnya sel abnormal yang dapat merusak dan mengambil nutrisi dari dalam tubuh. Kondisi ini bisa menyebabkan komplikasi bahkan kematian. Kanker pada anak muncul pada usia anak-anak hingga remaja. Biasanya, jenis kanker pada anak berbeda dengan kanker pada orang dewasa.

 

Jika kanker pada orang dewasa umumnya disebabkan oleh gaya hidup, kanker pada anak disebabkan oleh adanya mutasi gen. Kelainan genetik dalam keluarga pun bisa meningkatkan risiko kanker pada anak. Mutasi gen ini bisa terjadi saat anak masih dalam kandungan dan terpapar oleh asap rokok.

Baca juga: Stop Percaya Mitos Penyebab Kanker Ini!

 

Ciri-ciri anak mengalami kanker

Gejala pada anak sulit dibedakan dengan masalah kesehatan lainnya. Namun, orang tua bisa memperhatikan kondisi anak apabila memiliki ciri-ciri berikut:

  • Pembengkakan pada tubuh.
  • Anak selalu terlihat pucat dan lemas.
  • Luka yang tak kunjung sembuh.
  • Adanya rasa nyeri pada bagian tubuh tertentu.
  • Lesu dan terkadang pincang saat berjalan.
  • Demam tiba-tiba tanpa sebab.
  • Sakit kepala disertai muntah.
  • Penglihatan terganggu.
  • Berat badan turun tanpa sebab.
  • Sering mimisan.
  • Sesak napas.
  • Perdarahan.

 

Walaupun tidak memiliki gejala yang spesifik dan sesuai dengan jenis kanker yang dialami, tanda-tanda di atas bisa menjadi indikator untuk langsung memeriksakan anak ke dokter sejak dini.

Baca juga: Ini 5 Jenis Kanker Paling Langka di Dunia!

 

Jenis-jenis kanker anak

  • Kanker pada sistem saraf pusat

Dampak dari kanker ini adalah gangguan berpikir dan koordinasi, serta bisa menyebabkan kelumpuhan.

 

  • Neuroblastoma

Jenis kanker sel saraf yang bisa ditemukan di beberapa bagian tubuh. Ini dapat berkembang pada embrio dan jarang ditemukan pada anak di atas usia 10 tahun. Namun, biasanya jenis kanker ini ditemukan pada bagian perut dengan tanda nyeri tulang, pembengkakan, dan demam.

 

  • Leukemia

Kanker ini terjadi pada sel darah putih dan sumsum tulang. Leukemia merupakan jenis kanker yang paling berbahaya pada anak. Ini bisa menyebabkan pembentukan sel leukosit abnormal dan memberikan dampak berhentinya pembentukan leukosit, serta gangguan produksi trombosit dan eritrosit.

Baca juga: Kanker Darah Tidak Hanya Leukemia, Lho!

 

  • Wilms tumor (nephroblastoma)

Kanker ini berkembang pada salah satu atau kedua ginjal dan ditemukan pada anak dengan rentang usia 3-4 tahun. Gejala yang muncul yaitu pembengkakan pada perut di dekat ginjal, mual, kehilangan nafsu makan, dan demam.

 

  • Rhabdomyosarcoma

Kanker ini tumbuh di bagian tubuh yang memiliki sel otot rangka, dengan disertai nyeri atau pembengkakan.

 

  • Retinoblastoma

Kondisi ini dikenal dengan kanker mata, yang ditemukan pada rentang usia 0-2 tahun. Gejala retinoblastoma adalah adanya warna merah pada pupil mata, akibat darah yang ada di belakang mata. Sebaiknya orang tua segera berkonsultasi kepada dokter apabila mata anak terlihat memantulkan cahaya warna putih jika terkena cahaya lampu.

 

  • Kanker tulang

Gejala dari kanker tulang ini nyeri pada malam hari atau pada saat menggerakkan tulang. Biasanya menyerang anak-anak yang memasuki usia remaja dan terjadi pada ujung tulang pipa pada kaki atau tangan, dan tulang pipih.

 

  • Lymphoma

Kanker ini menyerang sel imunitas pada organ nodus limfa, tonsil dan kelenjar thymus pada leher, serta ketiak dan sekitar area selangkangan. Gejala yang timbul yaitu keringat berlebihan, lemas, menurunnya berat badan, serta demam.

 

Kanker pada anak bisa dikenali melalui gejala yang timbul, pemeriksaan medis, dan biopsi. Selain itu, untuk pengobatan kanker pada anak bisa dengan metode radiasi, kemoterapi, dan operasi. Untuk pengobatan metode radiasi dan kemoterapi, memiliki efek samping gejala mual, kebotakan, anemia, dan terlihat lelah.

 

Pencegahan

Kanker pada anak tidak memiliki faktor risiko yang bisa diubah selayaknya kanker pada orang dewasa. Mutasi gen yang menyebabkan kanker pada anak disebabkan karena hilangnya kemampuan sel untuk menghentikan pertumbuhan yang abnormal.

 

Namun, orang tua bisa meminimalisasi risiko kanker pada anak sebelum dilahirkan dengan merencanakan kehamilan yang matang, menjaga organ reproduksi, menghindari paparan radiasi, dan selalu check up kesehatan janin pada masa kehamilan. (AP/AS)