Diabetes melitus adalah salah satu penyakit yang disebut silent killer alias dapat membunuh diam-diam. Disebut seperti ini karena kebanyakan orang sering kali tidak menyadari gejala-gejala awal diabetes melitus, terutama tipe 2, sehingga mereka terdiagnosis saat penyakit diabetes sudah berada pada tahapan lanjut.

 

Hal ini membuat pasien lebih berisiko terkena komplikasi penyakit, seperti penyakit jantung dan pembuluh darah, gagal ginjal, kematian sel saraf, amputasi kaki, dan lain-lain. Dan komplikasi-komplikasi inilah yang biasanya bersifat letal alias ‘membunuh’ pasien.

 

Hal ini sebenarnya dapat dicegah dengan cara mengenali tanda atau gejala awal seseorang terkena diabetes melitus. Jika sudah mengetahui gejala awal dari diabetes melitus, maka diharapkan pasien dapat segera mencari pertolongan medis agar penyakit dapat segera ditegakkan diagnosisnya dan memulai pengobatan.

Baca juga: Kenali Komplikasi dan Tanda-tanda Darurat Diabetes!

 

Tiga gejala utama seseorang terkena diabetes melitus sering disingkat dengan 3P. Ini adalah singkatan dari poliuria, polidipsia, dan polifagia. Nah, supaya Diabestfriend dapat mendeteksi diabetes melitus dengan segera, yuk kenali ketiga gejala utama diabetes melitus tersebut!

 

Poliuria

Poliuria adalah suatu kondisi ketika seseorang buang air kecil lebih sering, dengan jumlah urine yang juga melebihi normal alias abnormal. Normalnya, orang dewasa mengeluarkan urine sebanyak satu hingga dua liter per hari. Namun pada pasien terduga diabetes, ia dapat mengeluarkan urine hingga lebih dari tiga liter sehari.

 

Poliuria dapat menjadi penanda seseorang terkena diabetes melitus. Hal ini terjadi karena kadar gula dalam darah terlalu tinggi. Gula adalah zat yang akan direabsorpsi atau diserap kembali oleh ginjal saat menyaring darah untuk ‘membuat’ urine.

 

Karena kadar gula yang tinggi, tidak semua gula dapat diserap kembali oleh ginjal dan akan keluar lewat urine. Gula akan menyerap lebih banyak air, sehingga urine yang dihasilkan juga lebih banyak.

 

Selain karena diabetes melitus, poliuria juga dapat terjadi karena hal-hal lain. Misalnya diabetes insipidus, gagal ginjal, penggunaan obat-obatan yang memiliki efek meningkatkan urinasi, seperti furosemid atau spironolakton, konsumsi kafein dan alkohol, diare kronis, ataupun kehamilan.

 

Diabetes insipidus sendiri tidak berkaitan dengan diabetes melitus ya, Gengs. Kondisi diabetes insipidus adalah kondisi abnormalitas pada ginjal dan hormon-hormon yang berkaitan dengan ginjal, yang menyebabkan meningkatnya volume urine yang diproduksi.

 

 

Polidipsia

Polidipsia adalah suatu kondisi ketika seseorang merasa sangat kehausan dan biasanya diikuti dengan mulut yang kering terus-menerus. Meskipun sudah minum, bahkan dalam jumlah yang banyak, tidak berapa lama kemudian rasa haus akan kembali melanda!

 

Polidipsia terjadi salah satunya sebagai kompensasi dari kondisi poliuria yang dijelaskan di atas. Karena tubuh mengeluarkan air lewat urine dalam jumlah banyak, maka tubuh bereaksi memberi sinyal haus agar mendapat asupan air yang lebih banyak pula.

Baca juga: Tips Aman Makan Durian bagi Penderita Diabetes

 

Selain karena diabetes melitus, polidipsia juga dapat terjadi karena tubuh mengalami dehidrasi serta diabetes insipidus, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Konsumsi makanan asin juga dapat menjadi penyebab polidipsia, lho!

 

Polifagia

Polifagia adalah suatu kondisi medis ketika seseorang merasa sangat kelaparan atau mengalami peningkatan nafsu makan yang lebih besar dari biasanya. Hal ini dapat menjadi salah satu penanda utama diabetes melitus.

 

Pada pasien dengan diabetes melitus, gula tidak bisa masuk ke dalam sel karena adanya resistensi insulin ataupun kekurangan produksi insulin. Padahal, gula diperlukan sebagai bahan bakar utama bagi sel untuk memproduksi energi.

 

Karena itulah, tubuh akan memberi sinyal seakan-akan kekurangan asupan gula dan berujung pada rasa lapar dan nafsu makan yang meningkat. Selain pada kondisi hiperglikemia atau tingginya kadar gula dalam darah, polifagia juga dapat menjadi tanda terjadi kondisi hipoglikemia, yakni tubuh justru kekurangan gula dalam darah.

 

Gejala lain diabetes melitus

Poliuria, polidipsia, dan polifagia tadi adalah tiga gejala utama seseorang mungkin mengalami diabetes melitus. Selain tiga gejala utama tadi, ada beberapa gejala lain yang juga menandakan diabetes melitus, dan tentunya patut Kamu perhatikan juga! Gejala-gejala tersebut antara lain mudah lelah, penurunan berat badan, pandangan kabur, luka sulit sembuh, gatal di daerah kelamin, pusing, dan mual.

 

Periksa ke dokter sebelum terlambat

Seperti yang sudah diutarakan, diabetes melitus adalah salah satu penyakit yang bersifat silent killer, karena sering kali terdiagnosis saat penyakit sudah berada pada tingkat lanjut. Hal ini karena pasien terkadang tidak tahu dan tidak menyadari tanda dan gejala dari diabetes itu sendiri.

 

Nah, setelah mengetahui 3P sebagai gejala utama diabetes melitus, sebaiknya Diabestfriend lebih waspada ya! Jika Kamu atau orang terdekatmu mengalami salah satu atau bahkan lebih dari gejala-gejala di atas, dan hal tersebut berlangsung terus-menerus, ada baiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Lebih baik menanggulangi sebelum semuanya menjadi terlambat, bukan? Salam sehat!

Baca juga: Makanan yang Dianjurkan Dikonsumsi Penderita Diabetes

 

Yang Berisiko Diabetes Tipe 2