Penyakit kardiovaskular dilaporkan menjadi salah satu penyebab kematian wanita di dunia. Dan, umumnya peningkatan risiko ini terjadi setelah memasuki masa menopause. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Simak yuk penjelasan lengkap di bawah ini, agar Kamu dapat mengambil langkah-langkah untuk melindungi jantung!

 

Baca juga:  15 Cara Mudah Mencegah Risiko Penyakit Jantung

 

 

Mengapa Menopause?

Penurunan produksi hormon estrogen setelah menopause menjadi pemicu utama meningkatnya risiko gangguan kardiovaskular pada wanita. “Estrogen berfungsi untuk melindungi lapisan arteri. Jadi, tanpa estrogen arteri lebih rentan terhadap kerusakan,” kata dr. Suzanne Steinbaum, juru bicara Go Red for Women, sebuah gerakan yang ditujukan untuk mengakhiri penyakit jantung dan stroke pada wanita.

 

"Ketika seorang wanita mencapai usia lanjut dan kekurangan estrogen, arteri menjadi kaku dan ada peningkatan tekanan darah. Apalagi jika kolesterol LDL (kolesterol buruk) naik dan kolesterol HDL (kolesterol baik) menurun. Semua faktor ini pada akhirnya dapat meningkatkan risiko penyakit jantung pada wanita,” jelas dr. Steinbaum .

 

Faktor yang Meningkatkan Risiko 

Pada beberapa kasus, meningkatnya risiko penyakit jantung baru terdeteksi sekitar 10 tahun setelah wanita mengalami menopause. Kira-kira apa yang menjadi pemicunya? Kebiasaan buruk seperti merokok akan mempercepat proses peningkatan risiko penyakit jantung. “Karena itu, sebisa mungkin lakukanlah semua kebiasaan sehat yang dapat membuat tekanan darah tetap normal, “ saran dr. Mary Jane Minkin, seorang dokter spesialis menopause dari Universitas Yale, Amerika Serikat.

 

Baca juga: 6 Gejala Serangan Jantung yang Harus Diwaspadai Wanita

 

Cara Melindungi Jantung Sebelum Menopause

Jalani Pola Diet Sehat

“Pola makan yang menyertakan buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, minyak zaitun, ikan, susu rendah lemak, daging tanpa lemak, serta mengurangi konsumsi gula adalah cara tersehat untuk menurunkan risiko penyakit kardiovaskular,” saran dr. Steinbaum.

 

Akan lebih baik lagi jika Kamu menerapkan diet gaya mediterania. Pola diet ini mengharuskanmu mengonsumsi minyak zaitun, ikan, daging, keju, dan membatasi makan makanan manis. Bagi penderita hipertensi, Kamu bisa menurunkan asupan garam dengan menerapkan diet DASH. Pola diet ini akan membantumu menurunkan kadar kolesterol, risiko obesitas, hingga risiko penyakit jantung.

 

Berolahraga

Obesitas memang merupakan salah satu faktor utama risiko penyakit jantung. Namun, bukan berarti Kamu mengesampingkan olahraga. Perlu diketahui, wanita dengan berat badan berlebih yang rajin berolahraga lebih baik daripada wanita dengan berat badan normal tetapi jarang berolahraga,” kata dr. Howard Hodis, anggota dewan Perhimpunan Menopause untuk Amerika Utara (NAMS).

 

Inilah sebabnya dokter spesialis jantung menyarankan wanita untuk berolahraga. Secara umum, berolahraga selama 75-150 menit dalam seminggu sangat membantu arteri tetap sehat. Jika Kamu bisa berolahraga setiap hari, itu bagus. Tetaplah menyempatkan diri untuk berolahraga sesuai dengan kemampuanmu.

 

Kendalikan Stres

"Stres dapat mencetuskan risiko tekanan darah tinggi dan gangguan kardiovaskular," kata dr. Hodis. Karena itu, jauhilah stres. Temukanlah hal-hal sederhana tetapi spesial bagimu untuk menikmati hidup. Salah satunya dengan meluangkan waktu dan tertawa bersama orang-orang yang Kamu cintai.

 

Rata-rata wanita mengalami menopause pada usia 51-60 tahun. Pada beberapa kasus, menopause juga bisa terjadi lebih awal, yakni di usia 35 tahun. Dan data dari Asosiasi Jantung Amerika melaporkan, 80% kasus penyakit jantung dapat dicegah dengan melakukan perubahan gaya hidup. Untuk itu, tidak ada alasan terlalu dini bagi wanita untuk menjaga kesehatan jantung. (TA/AS)

 

Baca juga: Benarkah Menikah Membuat Jantung Lebih Sehat?