Beberapa hari belakangan ini, lini masa media sosial dipenuhi oleh postingan video yang menunjukkan seseorang menuang kopi saset pada nyala api. Saat dituang, nyala api tersebut semakin membesar. Kesimpulan yang diambil para pengambil video tersebut adalah kopi saset tersebut mengandung kotoran luwak.

 

Namun, ada pula yang mengatakan bahwa kopi saset tersebut mengandung gas berbahaya, yang bersifat mudah terbakar. Sementara ada pula yang sampai mengatakan kalau isi dari kopi saset itu bukanlah kopi, melainkan bubuk mesiu!

 

Sudah tentu kopi saset yang ketika diseduh rasanya manis dan pahit tersebut tidak mungkin mengandung bubuk mesiu. Namun jangan salah Gengs, ternyata banyak juga lho warganet yang termakan isu dan akhirnya menjadi panik. Padahal, 'fenomena' kopi saset menyala ketika terbakar adalah perkara yang sangat sederhana dan dapat dijelaskan dengan sains.

 

Baca juga: Ibu Menyusui Minum Kopi, Boleh atau Tidak?

 

Video viral ini mirip dengan kejadian tahun 2016 silam. Kala itu, lini masa diramaikan video crackers yang mudah terbakar. Badan Pengawasan Obat dan Makanan pun mengeluarkan rilis yang menyebutkan bahwa produk pangan yang mengandung lemak atau minyak dengan kadar air rendah, terutama yang berbentuk tipis atau berpori seperti kerupuk, crackers, serbuk, dan makanan ringan lainnya, memang dapat terbakar atau menyala jika disulut api. Selain itu, untuk menyimpulkan suatu produk mengandung zat lain, seperti gas, plastik, bahkan bubuk mesiu, tentu perlu pengujian di laboratorium.

 

Fenomena kopi saset yang menyala itu sebenarnya bisa dijelaskan hanya melalui komposisi produk. Kita ketahui bersama, walaupun produknya kopi saset, ada kandungan creamer di dalamnya. Creamer secara prinsip memang kering, karena kalau tidak kering pasti mengganggu serbuk kopi dalam saset. Benda kering inilah yang secara sifat fisika dapat terbakar jika terkena api.

 

Dalam teori api, diketahui bahwa api hanya akan bisa dibentuk jika ada 3 unsur pada saat yang sama. Teori ini disebut segitiga api. Segitiga api sekaligus jadi metode pemadaman api. Tiga unsur tersebut adalah oksigen, bahan bakar, dan panas.

 

Untuk lebih memahami mengenai segitiga api, mari kita ambil contoh tentang proses pemadaman kebakaran. Pemadaman kebakaran pada prinsipnya menghambat setidaknya salah satu dari segitiga api tadi. Pemadaman dengan air adalah upaya menghilangkan panas. Pemadaman dengan alat pemadam api ringan, yang isinya bahan kimia semacam foam, ditujukan untuk menghambat panas dan oksigen.

 

Baca juga: Apakah Alergi Kafein Itu?

 

Dalam kasus video kopi saset tersebut, creamer berperan sebagai bahan baku. Sedangkan oksigen sudah ada di sekitar dan panas dari korek yang menyala. Kombinasi serbuk yang kering itulah yang menyebabkan adanya pembesaran nyala api. Sebenarnya, jangankan creamer, setiap serbuk yang cukup kering memang punya tendensi untuk menjadi bahan bakar.

 

Press release yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyebut beberapa jenis bahan halus yang juga ada di sekitar kita, mulai dari merica bubuk, susu bubuk, pati jagung, cabe bubuk, hingga kopi instan, yang memiliki karakteristik mudah terbakar tetapi bukan berarti tidak aman. Serbuk itu halus, ringan, mengandung minyak nabati, dan berkadar air rendah. Jadi, mau serbuk apapun ya sama saja, akan mudah terbakar.

 

Lantas, bagaimana dengan video yang membandingkan hasil pembakaran kopi saset merek lain? Nah, harus dilihat dulu komposisinya. Merek kopi lain yang disebut tidak menyala ketika dibakar itu mengandung gula pasir yang tidak halus, sehingga kemungkinannya untuk terbakar menjadi lebih kecil.

 

Kalau kopinya saja yang dibakar, sudah pasti akan menyala juga, kok. Sedangkan untuk gula pasir, ukurannya sebagai serbuk sudah kebesaran. Jadi, wajar kalau tidak terbakar. Apalagi cara membakarnya hanya dengan menjatuhkan serbuk ke nyala api.

 

Sekali lagi, produk pangan yang punya rantai karbon (ikatan antar atom karbon) serta mengandung lemak atau minyak dengan kadar air rendah, seperti yang sudah disebutkan di atas, pasti akan terbakar atau menyala jika disulut api.

 

Gengs, itu dia penjelasan mengenai mengapa kopi saset yang menyala ketika dibakar dalam video yang viral di media sosial belakangan ini. Sekali lagi, hal tersebut terjadi karena kopi saset yang dibakar mengandung serbuk kering, yang memang bersifat mudah terbakar. Jadi, tentu saja bukan karena mengandung bahan berbahaya, apalagi mesiu!

 

Semoga dengan penjelasan ini Geng Sehat semua dapat lebih bijaksana dalam menyikapi konten-konten yang berseliweran di media sosial, ya! Jangan buru-buru menjadi panik untuk sesuatu yang sebenarnya bisa dijelaskan dengan penjelasan sederhana, selayaknya dalam kasus ini! Yuk, minum kopi dulu biar happy!

 

Baca juga: Benarkah Kopi Starbucks Meningkatkan Risiko Kanker? Ini Tanggapan Ahli!