Bagi beberapa penikmat kopi mungkin lebih senang menyeduh kopi hitam tanpa tambahan apapun. Alasannya, supaya kealamian rasa kopi tetap terjaga. Tapi bagaimana dengan Anda? Karena ada beberapa orang yang lebih senang menambahkan creamer pada kopi yang diseduhnya. Semua sama-sama nikmat, kok, tergantung selera! Tetapi apakah Anda tahu kandungan dan bahan dasar creamer apa saja? Coba cek bungkus creamer yang biasa Anda gunakan dan lihat komposisi yang tertulis di sana. Berikut contohnya:

INGREDIENTS: CORN SYRUP SOLIDS, PARTIALLY HYDROGENATED VEGETABLE OIL. (MAY CONTAIN ONE OR MORE OF THE FOLLOWING OILS: SOYBEAN, CANOLA, SUNFLOWER, CORN, OR COTTONSEED). SODIUM CASEINATE (A MILK DERIVATIVE), DIPOTASSIUM PHOSPHATE CONTAINS 2% OR LESS OF MONO- AND DIGLYCERIDES SODIUM SILICIALUMINATE, SOY LECHITHIN ARTIFICAL FLAVOR, ARTIFICAL COLOR.

Pada daftar komposisi yang tertulis, bahan yang terletak di awal memiliki porsi paling banyak dan diikuti dengan bahan yang porsinya lebih kecil. Maka porsi paling banyak dari komposisi di atas adalah  corn syrup solids atau sirup jagung, yang juga merupakan sumber gula. Jadi bagi Anda yang diabetes, mungkin Anda perlu mengucapkan selamat tinggal pada creamer yang biasa Anda konsumsi ini. Tapi hati-hati juga bagi Anda yang punya kolesterol tinggi, karena sirup jagung pada creamer tidak bisa diolah oleh organ lain dalam tubuh selain hati, sehingga  apabila  terakumulasi di hati ia dapat merusak sel hati dan juga dapat meningkatkan kadar trigliserida (jenis lemak utama yang mengalir di darah) Anda. Selanjutnya adalah kandungan partially hydrogenated soybean oil yang bila diterjemahkan berarti kandungan lemak trans. Sekalipun label pada krimer mengatakan  “0 g” lemak trans,Anda perlu tahu bahwa regulasi mengatakan jika tiap saji hanya terkandung kurang dari 0.5 g lemak trans maka produsen dapat mengklaim produknya bebas lemak trans. Padahal, selain berbahaya bagi jantung dan mengakibatkan diabetes, lemak trans juga dikaitkan dengan kanker, lho!. Hmm.. Bahan dasar creamer selanjutnya adalah sodium caseinate, yang merupakan protein susu. Jadi kurang tepat jika menyebutnya sebagai non-dairy creamer. Jika kandungan protein susu yang terdapat di creamer ini tidak disebutkan secara langsung akan berbahaya bagi konsumen yang memiliki alergi susu karena dapat menimbulkan reaksi alergi, seperti gatal-gatal, bengkak, atau asma. Lalu bagaimana dengan kandungan creamer lainnya? Mungkin istilahnya saja sudah bisa Anda tangkap sebagai bahan kimia, yang sebenarnya tidak penting bagi tubuh seperti pengawet dan pewarna. Setelah mengetahui kandungan creamer yang terdapat di dalamnya, sebaiknya mulai mengurangi penggunaannya sebagai ‘teman’ kopi Anda.  Bagi yang sudah terbiasa dengan creamer, bisa mulai menggantinya dengan susu asli (untuk yang tidak alergi), susu almond, atau santan yang juga tidak kalah gurih. Yuk, menikmati kopi dengan cara yang lebih menyehatkan!