Berbeda dengan orang dewasa, anak-anak kerap menganggap potong rambut sebagai sesuatu yang mengerikan. Tapi tenang, di setiap masalah, pasti ada jalan keluarnya. Yuk, simak triknya berikut ini.

 

Kenapa Anak-anak Takut Potong Rambut?

Senang ya, melihat rambut si Kecil tumbuh lebat dan makin panjang. Jika sudah seperti itu, saatnya si Kecil potong rambut agar potongan rambutnya kembali rapi dan mudah diatur. Namun perlu diakui, pada beberapa anak potong rambut adalah sesuatu yang menakutkan. Akhirnya, Mums dan Dads dibuat kewalahan karena ia menangis, meraung, bahkan menolak untuk duduk di kursi salon.

 

Ada banyak alasan mengapa anak-anak tidak menyukai rambutnya dipotong, dan itu nyatanya berhubungan dengan kepekaan sensoriknya. Berdasarkan hasil penelitian yang dimuat di American Journal of Occupational Therapy, beberapa hal yang melatarbelakangi kenapa potong rambut menjadi pengalaman yang tidak menyenangkan untuk anak adalah:

 

 

  • Anak akan disentuh dan itu dilakukan oleh orang asing

 

Sentuhan mendominasi pengalaman potong rambut si Kecil, mulai dari memakai jubah, sentuhan jari pemotong rambut, sisir, gunting, dan suara dengung yang mengelilingi leher, telinga, dan kepala anak. Ini tidak hanya menakutkan, tetapi juga "menyakitkan" bagi anak-anak yang sensitif. Dan yang lebih buruk adalah bahwa sebagian besar dari hal-hal ini terjadi di belakang kepala anak, yang mana tidak dapat dilihat dan dikendalikan olehnya. 

 

Jenis pengalaman sensorik yang melibatkan sentuhan ringan, lalu dapat menyebabkan anak-anak yang peka terhadap sensorik masuk ke mode "lawan atau lari". Ini berarti detak jantung anak meningkat, telapak tangannya mungkin berkeringat, dan ia beralih ke mode pertahanan yang umumnya melibatkan raungan, teriakan, atau gerakan menangkis.

 

 

  • Terganggu dengan suara bising

 

Sensorik juga melibatkan indera pendengaran. Suara bising dari alat-alat yang ada di salon atau barbershop, terdengar menakutkan bagi anak-anak yang peka terhadap sensorik. Perlu diketahui, sistem pendengaran adalah sistem pertahanan hidup, yang memperingatkan kita akan potensi bahaya bahkan sebelum kita dapat melihat atau menyentuhnya. Hal inilah yang membuat agenda potong rambut menjadi sangat menantang bagi anak-anak yang sudah sensitif terhadap kebisingan, terutama di lingkungan baru.

 

 

  • Potong rambung asing baginya

 

Selain pengalaman sensorik yang menantang di atas, potong rambut adalah kegiatan yang cenderung melibatkan banyak hal yang tidak diketahui. Hal ini dapat meningkatkan kecemasan dan ketakutan untuk anak-anak yang peka terhadap sensorik. Sebagai orang dewasa, kita cenderung tahu apa yang biasanya terjadi saat potong rambut, bahkan jika kita berada di lingkungan baru dengan orang baru. Namun, karena anak-anak kecil memiliki pengalaman potong rambut yang jauh lebih sedikit daripada orang dewasa, dan karena memotong rambut bukanlah bagian "normal" dari rutinitas harian atau mingguan anak, lingkungan dan pengalaman potong rambut mungkin agak asing dan tidak terduga baginya. Kombinasi dari lingkungan dan pengalaman baru ini,  menjadi menakutkan bagi anak-anak yang sensitif terhadap suara dan sentuhan. 

 

 

 

Baca juga: Tips Isi Piringku dengan Pangan Lokal, Sehat!

 

 

 

 

 

Ini Trik Mengatasinya!

Menunda satu-dua kali untuk memotong rambut si Kecil, mungkin bisa jadi solusi. Tapi ketika hal ini dibiarkan, tentunya rugi juga ya Mums, jika si Kecil tak dilatih agar tak takut dipotong rambutnya. 

 

Di sinilah Mums perlu melakukan beberapa hal untuk menyiapkan si Kecil agar tak takut lagi dengan rencana potong rambut. Yuk, coba beberapa trik ini:

 

 

  • Ajak menonton video anak-anak yang sedang dipotong rambutnya

 

Teknologi digital yang ada saat ini cukup bisa memudahkan Mums untuk memberi gambaran tentang banyak hal. Sebelum mengajaknya potong rambut, perlihatkan kepadanya video anak-anak di YouTube ketika pergi ke salon untuk potong rambut. Ini dapat membantu menghilangkan rasa penasaran sekaligus ketakutannya, ditambah lagi ia dapat menonton ulang sebanyak yang ia butuhkan.

 

 

  • Ajak anak untuk melihat langsung proses potong rambut

 

Jika pernah melihat proses potong rambut via video, kini saatnya mengajak ia untuk menyaksikan langsung. Jika si Kecil berjenis kelamin laki-laki, ajak ia saat Dads pergi ke barbershop, sementara jika si Kecil perempuan Mums bisa ikutkan ia ke salon saat Mums berencana potong rambut.

 

 

 

Baca juga: 10 Hal yang Anak Ajarkan kepada Orang Tua

 

 

 

 

  • Bawa jubah potong rambut sendiri jika diperlukan

 

Mums dapat menggunakan handuk, kain bedong, atau kain apa pun yang terasa lebih nyaman untuk dililitkan di sekitar leher si Kecil. Gunakan peniti besar atau binder clip (jepit kertas besar) sebagai pengaitnya.

 

 

  • Bawa baju ganti

 

Setelah potong rambut selesai, ganti baju anak agar sisa-sisa rambut kecil yang menempel di leher atau bajunya, tidak membuatnya risih.

 

 

  • Pangku si Kecil

 

Biarkan anak duduk di pangkuan Mums jika ia minta ditemani. Posisikan si Kecil menghadap Mums, sehingga kapster atau pemotong rambut mempunyai akses yang mudah untuk menjangkau bagian belakang kepala anak.

 

Bagaimana, caranya mudah semua, kan? Semoga cukup membantu drama yang kerap terjadi setiap mengajak si Kecil potong rambut, ya. (IS)

 

 

Baca juga: Anak Suka Bernapas dari Mulut, Banyak Risikonya!

 

 

Referensi:

Mama OT. Kids Haircuts

Parents. Toddler Dislikes Being Groomed

Baby Center. Toddler Haircuts