Saat anak saya akan menginjak usia 6 bulan, saya dihadapkan pada ‘petualangan’ yang baru sebagai seorang ibu. Yup, menyiapkan dan memberikan makanan pendamping ASI alias MPASI! Setelah selama enam bulan ‘hanya’ bertugas menyediakan ASI, baik lewat menyusui langsung ataupun lewat ASI perah, maka masuk masa MPASI ini menjadi momok yang menakutkan buat saya. Terbayang betapa ribetnya harus masak setiap hari merancang menu, apalagi rasanya ‘aturan’ dalam MPASI itu banyak sekali! Apalagi saya adalah ibu yang bekerja full time di kantor dan menjalankan hidup tanpa asisten rumah tangga. Duh!



Apakah Mums juga sama seperti saya, menghadapi masa MPASI dengan kekhawatiran? Ternyata setelah dijalani, ada banyak cara untuk membuat kegiatan menyiapkan dan memberikan MPASI ini agar menjadi lebih menyenangkan dan tentunya tidak ribet. Berikut pengalaman yang saya jalani.



1. Buat daftar belanja peralatan dan bahan makanan

Sebelum memulai MPASI, sisihkan waktu Mums untuk memikirkan peralatan apa saja yang akan dibutuhkan untuk memasak, menyimpan, dan menyajikan MPASI. Kalau saya, memisahkan semua peralatan memasak dan makan untuk si kecil. Jadi, ia tidak menggunakan alat memasak dan makan yang digunakan oleh kami orangtuanya. Hal ini saya lakukan untuk menghindari kemungkinan bau dan rasa yang tertinggal dari makanan orang dewasa di MPASI si Kecil.


Untuk peralatan masak standar, yang saya siapkan adalah panci kecil untuk memasak bubur atau sup, pengaduk, blender, alat kukus, dan alat saring. Sedangkan peralatan makan juga standar seperti piring, mangkuk, sendok, dan gelas. Untuk peralatan makan sebaiknya siapkan lebih dari satu set, untuk cadangan jika sedang dicuci. Jangan khawatir jika ada saja tambahan peralatan yang dibutuhkan seiring berjalannya MPASI, namanya juga learning by doing!

Baca juga: Tanda-tanda Bayi Siap Memulai MPASI Pertamanya

 

2. Persiapkan menu untuk satu minggu

Terutama untuk Mums bekerja seperti saya, waktu paling santai untuk memikirkan tentang MPASI adalah di akhir pekan. Rancanglah menu untuk satu minggu, sehingga Mums dapat membuat daftar belanja untuk satu minggu tersebut. Sehingga di tengah minggu tidak perlu ribet bolak-balik ke pasar atau supermarket untuk belanja! 

Saya biasanya meminta saran juga dari dokter spesialis anak saya mengenai menu seminggu yang sudah saya rancang ini. Hal ini sangat membantu saya dalam memastikan bahwa variasi MPASI yang saya sajikan tidak hanya enak tapi juga mampu memenuhi kebutuhan gizi si kecil!


Namun, Mums juga harus melatih diri untuk fleksibel terhadap menu ini. Selera makan anak kadang tidak terduga. Jika karena preferensi ia tidak mau menu yang sudah Mums berikan, jangan stres dan segera putar otak untuk rencana B menggunakan bahan yang ada yang lebih disukai si kecil! 

Baca juga: Resep Nugget Daging Keju Brokoli untuk MPASI

 

 


 

3. Selaraskan menu MPASI dengan menu masakan orang tua.

Setelah merancang menu untuk si Kecil, jangan lupa juga rancang menu makan untuk orang tua atau orang dewasa lain di rumah. Supaya Mums tidak ribet memasak banyak menu dalam sehari, selaraskan menu MPASI si Kecil dengan menu masakan untuk orang dewasa. Misalnya jika menu si Kecil hari ini adalah bubur dengan hati dan bayam, Mums bisa memasak sayur bening bayam untuk orang dewasa. Atau, jika Mums membuat stok kaldu dengan iga sapi, iga yang sudah dikaldu dapat dikreasikan lebih lanjut menjadi sop iga sapi untuk menu makanan Mums and Dads!


4. Kemas bahan makanan untuk sekali memasak

Setelah menu dirancang dan kegiatan belanja bahan masakan ditunaikan, ada baiknya Mums mengemas bahan-bahan tersebut ke dalam porsi sekali memasak. Misalnya jika Mums membeli setengah kilogram daging cincang, bersihkan lalu kemaslah daging cincang tersebut di wadah-wadah kecil untuk porsi sekali masak dan simpan di freezer. Sehingga pada saat memasak, Mums tidak perlu lagi repot melalukan defrosting untuk semua bagian daging. 

Demikian pula dengan sayur dan bumbu-bumbu. Kemaslah sesuai takaran untuk sekali memasak. Saya selalu melakukan hal ini dan terbukti hal ini sungguh menghemat waktu!

Baca juga : MPASI Sehat untuk Anak



5. Buat stok kaldu di akhir pekan

Kaldu, baik itu kaldu ayam, sapi, ikan, adalah ‘senjata’ di setiap masakan MPASI yang saya buat. Anak saya tidak suka dengan sesuatu yang rasanya tawar, sementara itu penggunaan gula dan garam harus dibatasi pada bayi (bahkan tidak dianjurkan untuk bayi di bawah usia 1 tahun). Jadi, membuat kaldu yang kaya rasa dan menambahkannya di setiap masakan adalah cara agar si kecil mau makan! 

Mums pasti tahu bahwa membuat kaldu membutuhkan waktu lama. Jadi, buatlah kaldu di akhir pekan atau hari libur dimana Mums punya sedikit waktu luang. Saya biasanya menggunakan alat slow cooker untuk meembuat kaldu ini, tinggal masukkan bahan-bahan seperti daging, bawang, wortel, seledri di malam hari sebelum tidur dan esoknya saya sudah mendapat persediaan kaldu untuk seminggu. Seperti halnya bahan masakan lain, kaldu juga saya kemas di wadah-wadah kaca untuk sekali pemakaian lalu disimpan di freezer. Jika ingin digunakan tinggal dicairkan, mudah dan hemat waktu!



6. Sediakan stok MPASI instan untuk kondisi tak terduga

Saya bukanlah ibu yang anti terhadap MPASI instan. MPASI instan sudah melalui pemeriksaan yang ketat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebelum dan sesudah beredar di pasaran, sehingga mutunya terjaga. Saya selalu punya persediaan MPASI instan ini di rumah, sebagai back up jika terjadi hal-hal di luar perencanaan yang sudah dibuat. Misalnya, saat Mums sedang terburu-buru sehingga tidak sempat memasak, atau misalnya saat si kecil tidak mau makan dan lebih memilih makan MPASI instan.

Baca juga: MPASI Instan VS Rumahan


Mums, itu dia beberapa tips anti ribet dalam mempersiapkan makanan pendamping ASI atau MPASI. Jadikanlah masa ini sebagai petualangan baru Mums dengan si kecil. Walaupun mempersiapkan MPASI memang membutuhkan effort lebih, tapi itu semua sebanding dengan kebahagiaan melihat si kecil tumbuh sehat dengan makanan bergizi yang kita sediakan!