Kehadiran bayi atau adik baru bagi balita, yang tiba-tiba harus berubah status menjadi seorang kakak, bisa menjadi tantangan tersendiri bagi balita. Mereka harus mulai 'berbagi' orang tua dengan adik barunya. Nah, bagaimana menganalkan adik bayi ke kakaknya yang masih balita agar tidak terjadi kecemburuan?

 

Pandangan Balita akan Kehadiran Bayi di Rumah

Memiliki anak kedua dalam beberapa hal lebih mudah dibandingkan yang pertama, Mums sudah lebih percaya diri mengasuh bayi, karena sudah ada pengalaman sebelumnya. Namun seiring dengan kepercayaan diri ini, muncul pula serangkaian tantangan baru.

 

Karena sudah ada anak pertama, maka sebagai orang tua kedua kalinya, Mums dan Dads tidak bisa mencurahkan seluruh waktu dan energi untuk bayi yang baru lahir. Dalam kondisi lelah setelah melahirkan, kurang tidur karena memiliki newborn, Mums harus memerhatikan di kakak yang masih membutuhkan kasih sayang dan perhatian Mums.

 

Bagi seorang balita atau batita, bayi yang baru lahir mungkin tampak mengancam baginya. Dari sudut pandang mereka, si bayi ini akan membuat perhatian Mums dan Dads terfokus pada bungkusan kecil yang berisik itu, dan mereka tidak suka diperlakukan menjadi kakak yang sudah 'besar'. Wajar jika balita menyalahkan bayi yang baru lahir atas perubahan rutinitasnya.

 

Mereka, si balita, biasanya akan melawan dengan menjadi lebih 'kekanak-kanakan' untuk mencoba mencari perhatian Mums. Jangan heran kalau tiba-tiba mereka lupa cara pipis sendiri, tidak mau makan sendiri, atau menangis dan rewel sepanjang hari. Ini adalah sebagai usaha menunjukkan kepada Mums bahwa mereka masih kecil dan masih membutuhkan perhatian Mums

 

Lantas apa yang dapat Mums lakukan untuk membantu balita menghadapi kedatangan bayi baru?

 

Tips Mengenalkan Bayi ke Kakak Balita

Ada banyak hal yang dapat Mums lakukan agar si kakak menerima adik bayi dan mendorongnya menjalin ikatan dengan bayi kecil.

 

1. Persiapkan balita jauh-jauh hari tentang kehadiran adik bayi

Persiapan jauh-jauh hari dapat mencegah balita merasa 'digantikan' oleh adik bayinya. Misalnya, jika Mums berencana mengganti kamar kakak menjadi kamar bayi, cobalah melakukannya sejak di awal kehamilan. Jelaskan bahwa Mums melakukannya karena si kakak sudah semakin besar dan butuh kamar baru, dan si bayi yang baru lahir membutuhkan tempat tidurnya.

 

Sebelum bayi lahir, siapkan balita Mums agar lebih mandiri. Pastikan ia sudah dapat menggunakan toilet dan dapat makan serta berpakaian sendiri tanpa bantuan.

 

Selain itu, ajak di kakak untuk bersosialisasi dan bermain dengan anak lain, mungkin dalam kelompok bermain. Hal ini membantu ia mengembangkan keterampilan sosial yang mereka perlukan untuk memiliki hubungan yang baik dengan saudara barunya.

 

2. Memberitahu si kakak bahwa Mums akan memiliki bayi

Balita mungkin tidak mengerti bahwa bayi yang baru lahir akan membawa perubahan dalam hidupnya, namun Mums dapat berbicara dengan mereka tentang bayi yang tumbuh di dalam perut Mums untuk membantu mereka mulai memahami.

 

Saat yang tepat memberitahukan si balita bahwa Mums akan memiliki bayi lagi sebaiknya juga jangan terlalu cepat, karena 9 bulan adalah waktu yang lama bagi mereka untuk menunggu. Ketika perut Mums mulai terlihat membesar, barulah pelan-pelan ceritakan ke kakak.

 

Sering-sering bacakan cerita tentang bayi, atau tentang hubungan kakak dan adik. Selain itu, balita senang mendengar cerita tentang dirinya saat masih kecil. Pertimbangkan untuk berbagi cerita dan foto mereka ketika mereka masih bayi.

 

Ketika kehamilan mulai mendekati akhir, mulailah berbicara tentang Mums yang harus menginap di rumah sakit untuk melahirkan adik bayi. Sangat penting bagi mereka untuk merasa aman dengan kepergian Mums. Saat Mums pergi ke rumah sakit, minta si kakak menjaga sesuatu sampai Mums kembali, seperti buku favorit, boneka, atau mainan lunak.

 

4. Bawa si kakak mengunjungi adik bayi di rumah sakit

Membawa balita mengunjungi adik bayi di rumah sakit adalah ide yang bagus. Balita biasanya suka melihat bayi baru lahir dan mungkin suka menyentuh atau menggendongnya.

 

5. Pastikan balita tetap merasa aman

Penting agar balita tetap merasa aman, merasa terus merasa dicintai, dan diinginkan. Saat Mums sudah sampai ke rumah kembali, berikan banyak perhatian ke kakak. Mintalah suami atau pengasuh untuk menggendong bayi Mums saat Mums memeluk dan bermain dengan kakak.

 

Berutahu teman atau saudara yang berkunjung untuk memperhatikan di kakak juga. Ingat ya Mums, menghabiskan waktu bersama balita Mums jauh lebih penting daripada melakukan pekerjaan rumah tangga.

 

Sumber:

Pregnancybirthbaby.org.au. Toddler-and-the-new-baby