Pembicaraan mengenai virus corona menjadi sesuatu yang tidak luput dari topik sehari-hari. Kita bisa menemukan topik virus corona dari berbagai macam platform media. Mereka memberitakan bagaimana perkembangan virus corona sampai dengan hari ini.

 

Berbagai berita di perbarui setiap harinya, salah satunya tentang adanya pernyataan dari World Health Organization (WHO) atau organisasi kesehatan dunia yang menyatakan hal ini sebagai kegawatdaruratan global. Berbagai negara pun menutup penerbangan dari dan tujuan Cina, dengan alasan pencegahan penularan penyakit.

 

Tidak bisa saya pungkiri, berita tersebut memengaruhi saya dalam mengambil keputusan untuk bepergian. Saya pun membatalkan rencana saya untuk mengunjungi negara tetangga, di mana di negara tersebut sudah terdapat beberapa kasus positif virus corona. 

 

Sampai artikel ini ditulis, perkembangan informasi mengenai virus corona cukup pesat. Dikatakan bahwa penularan bisa terjadi dari manusia ke manusia, bahkan ketika manusia tersebut tidak menimbulkan gejala.

 

Hal ini terjadi pada kasus dengan positif virus corona di Jerman, yang mana sumber kontak tersebut tidak memiliki gejala demam maupun penyakit pernapasan pada saat berkontak dengan pasien di Jerman.

 

Namun, hal ini sangat dipengaruhi oleh sistem imunitas seseorang. Beberapa kasus juga ditemukan di berbagai negara lain, tetapi semuanya memiliki kontak dengan orang asal Cina, khususnya area Wuhan.

 

Begitu pula dengan kasus virus corona pertama di Amerika Serikat, pasien memiliki riwayat perjalanan dari Wuhan dengan alasan kunjungan keluarga. Wuhan sendiri merupakan lokasi strategis untuk transportasi, tidak hanya domestik, melainkan juga internasional, sehingga kemungkinan terjadi kasus di luar Wuhan memang bisa terjadi.

 

Jadi, apakah aman untuk melakukan perjalanan ke luar negeri?

WHO menyarankan untuk mencari pengobatan, baik sebelum, sedang, atau setelah melakukan perjalanan, jika mengalami penyakit pernapasan yang tiba-tiba. Dilakukannya skrining pada berbagai bandar udara, pelabuhan, dan stasiun diharapkan dapat membantu penanganan masalah infeksi virus corona.

 

Jika seseorang memiliki riwayat kontak dengan orang yang sudah positif terinfeksi virus corona, orang tersebut harus diobservasi sekitar 14 hari selama terjadinya masa inkubasi. Masa inkubasi adalah proses masuknya virus sampai menimbulkan gejala.

 

Berbagai tindakan yang dikatakan dapat menurunkan penularan virus corona, antara lain:

  • Mencuci tangan

Cuci tangan merupakan salah satu kebiasaan baik untuk menjaga kesehatan personal. Cuci tangan disarankan menggunakan air dan sabun, atau dengan hand sanitizer yang mengandung alcohol minimal 60%.

 

Cuci tangan disarankan dilakukan pada saat sebelum makan, sebelum, selama, dan setelah menyiapkan makanan, setelah dari kamar mandi, setelah kontak dan menemani orang sakit, setelah kontak dengan binatang, serta setelah batuk dan bersin. 

 

  • Pakai masker jika sedang sakit

Jika sedang mengalami sakit, khususnya masalah pernapasan, menggunakan masker dapat menurunkan risiko menularkan infeksi tersebut kepada orang lain di sekitar kita. Pastikan Kamu menggunakan masker dengan benar dan tidak terbalik. Kamu bisa menggunakan masker bedah yang mudah didapatkan di publik. Berikan jarak sekitar 1 meter dengan orang lain pada saat sakit, untuk menurunkan risiko tertular infeksi pernapasan tersebut.

 

  • Etika batuk dan bersin

Lakukan etika batuk dan bersin dengan cara menutup mulut dan hidung dengan lipatan siku, bukan dengan telapak tangan. Jika mengguankan tisu, segera buang tisu ke tempat sampah dan cuci tangan. (AS)