Siapa bilang tes laboratorium cuma dilakukan oleh pasien yang ingin mendeteksi penyakit dalam? Ibu hamil, khususnya yang memasuki trimester pertama pun juga harus melakukan tes ini, Mums.

 

Dengan melakukan pemeriksaan urine, Mums dapat mengetahui ada tidaknya infeksi saluran kencing (ISK). Kemudian, dengan melakukan pemeriksaan darah secara rutin, Mums dapat mencegah terjadinya berbagai penyakit yang berkaitan dengan darah, seperti anemia dengan mengetahui kadar Hemoglobin (Hb) serta gangguan sistem pembekuan darah yang diketahui melalui trombosit. 

 

Saat pemeriksaan kehamilan pertama, biasanya dokter akan menjelaskan tentang beragam tes yang perlu Mums lakukan demi keselamatan Mums sendiri dan si Kecil dalam kandungan!

 

Baca juga: Kenapa Ya Kulit Menjadi Lebih Gelap Selama Hamil?
 

Tes Laboratorium yang Perlu Dilakukan di Trimester Pertama Kehamilan

Berikut adalah jenis-jenis tes laboratorium yang perlu dilakukan di trimester pertama kehamilan, Mums:

 

Tes darah lengkap.

Tes ini dilakukan untuk mengetahui apakah jumlah hemoglobin dalam sel darah merah menunjukkan angka yang normal atau kurang, yang menandakan Mums menderita anemia. Selain itu, Mums pun akan mengetahui apakah jumlah sel darah putih dan plateletnya termasuk normal atau terjadi peningkatan yang mengindikasikan jika Mums mengalami infeksi. Untuk itu, lakukan tes darah secara lengkap di masa awal kehamilan Mums untuk mencegah risiko buruk pada kesehatan ibu maupun janin.  

 

Hematologi. Digunakan untuk mengetahui adanya kelainan pada darah, khususnya jika terdapat gangguan pada hati dan ginjal.

 

Golongan darah, antibodi, dan Rhesus. Tes ini hanya dilakukan sekali saja untuk mengetahui golongan darah dan rhesus antibodi pada janin. Jika golongan darah janin berbeda dengan sang Ibu, maka berdampak pada pembentukan antibodi yang cenderung dapat merusak sel-sel darah merah pada janin.  

 

Glukosa puasa. Tes ini bertujuan untuk mendeteksi diabetes gestasional yang dapat menyebabkan keguguran, serta kerusakan pada otak dan jantung janin. 

 

Tes HIV. Infeksi virus HIV merupakan jenis penyakit yang berbahaya, sebab dapat menginfeksi bayi ketika Mums dalam masa kehamilan, melahirkan, maupun menyusui. Namun, apabila Mums telah terdeteksi penyakit ini, biasanya akan segera dilakukan penanganan medis dengan cepat untuk mengurangi risiko bayi menderita AIDS yang disebabkan oleh virus HIV.

 

VDRL. Jenis tes ini sangat spesifik untuk mendeteksi adanya kuman Treponema Pallidum penyebab utama penyakit sipilis. Apabila Mums positif menderita penyakit ini, maka harus dilakukan pengobatan secepatnya, sebab akan memengaruhi perkembangan janin.

 

HBsAG. Berfungsi untuk mendeteksi apakah ibu hamil memiliki virus Hepatitis B atau tidak. Upaya ini merupakan pencegahan tertularnya virus pada janin.

 

Anti-Toxoplasma lg G, anti-Rubella lg G, dan anti-CMV lg G. Berfungsi untuk mendeteksi apakah ibu hamil menderita infeksi Toxoplasma, Rubella, dan Cytomegalovirus atau tidak. Virus-virus ini jika dibiarkan akan menyebabkan komplikasi dan menghambat perkembangan janin.

 

Urine. Fungsi utamanya adalah untuk mendeteksi adanya infeksi saluran kencing pada ibu hamil. Selain itu, dapat digunakan untuk mengetahui kadar protein dan glukosa pada urine. Kandungan protein yang tinggi dapat menimbulkan risiko preeklampsia atau gejala hipertensi pada ibu hamil.

 

Tes tekanan darah. Tes ini memang bukan termasuk tes laboratorium, tetapi cukup penting untuk dilakukan khususnya di masa-masa penting kehamilan, seperti masa awal, tengah, dan akhir. Pada usia tengah kehamilan, tekanan darah Mums cenderung akan menurun, dan akan kembali meningkat di akhir usia kandungan.

 

Mums dapat melakukan tes tekanan darah ini secara pribadi di rumah, terlebih ketika mengalami pusing setelah bangkit dari posisi duduk dan tidur. Namun, biasanya setiap Mums melakukan kunjungan antenatal, akan dilakukan pula tes tekanan darah ini untuk mengukur dan mencegah terjadinya pre-eklampsia

 

Baca juga: Lakukan Pencegahan Sebelum Pre-eklampsia Menyerang Kamu!.

 

Sumber:

Tommy's. What tests will I have during pregnancy?. 2018.
NICE. Antenatal care: NICE clinical guideline 62. National Institute for health and care excellence. 2017.