Penyakit

Herpes mulut, juga dikenal dengan herpes oral atau herpes labialis, adalah infeksi virus herpes simplex yang terjadi pada bibir, mulut, atau gusi. Masalah ini sering menyerang anak-anak usia 1-2 tahun, namun juga dapat terjadi pada orang dewasa. Terdapat 3 tahapan pada herpes oral, yaitu:

1. Infeksi primer, yaitu saat virus menginfeksi tubuh melalui kulit atau lapisan membran mukosa. Pada tahapan ini, dapat terjadi demam, luka, atau borok pada mulut. Namun bisa juga tidak muncul gejala sama sekali, yang dinamakan infeksi asimptomatik.
2. Tahapan kedua disebut dengan tahap laten, yaitu virus menetap pada jaringan saraf dan bersifat dorman (tidak aktif).
3. Tahapan ketiga disebut tahapan rekurensi (berulang). Tahapan ini ditandai dengan munculnya gejala klinis dari penyakit herpes oral, karena adanya reaktivasi virus herpes simplex yang dorman. Pada umumnya ini dipicu oleh kondisi fisik yang menurun dan stres, baik fisik maupun emosi.

Hindari bersentuhan dengan air ludah, kulit, atau jaringan yang terkena lesi (luka) dari penderita.

Masa inkubasi (pertama kontak dengan virus sampai timbul gejala) antara 2-12 hari. Pada umumnya, 4 hari sudah timbul gejala. Durasi penyakit biasanya berlangsung selama 2-3 minggu, dengan ditandai gejala demam, rasa pegal, dan rasa tidak nyaman.

Pada daerah yang terinfeksi, akan terasa nyeri, panas seperti terbakar, rasa geli atau semacam kesemutan, maupun gatal sebelum muncul rasa sakit. Setelah itu, timbul lepuhan-lepuhan kecil (blister), dangkal, dan dasarnya berwarna kemerahan pada kulit.

Dalam waktu beberapa hari, akan berubah menjadi berkerak, kering, serta berwarna kekuningan. Luka atau borok pada daerah mulut dapat menyebabkan rasa sakit saat makan dan menelan. Selain itu, infeksi juga dapat merangsang terjadinya pembesaran kelenjar limfa pada leher. Hal ini juga mengakibatkan rasa sakit saat menelan. Apabila infeksi terjadi pada gusi, bisa menyebabkan gusi berdarah.

Virus herpes simplex tipe 1 atau herpes-1 penyebab 80 persen kasus infeksi herpes oral. Sisanya disebabkan oleh virus herpes simplex tipe 2 atau herpes-2.

Diagnosis dokter berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan lain tidak diperlukan, kecuali untuk memastikan virus penyebab penyakit. Akan diperiksa dengan cara kultur virus, tes pewarnaan yang disebut juga Tzanck smear, pemeriksaan antigen-antibodi, serta pengambilan sampel darah untuk tes antibodi.

Herpes oral biasanya disertai rasa nyeri dan deman. Untuk itu, penderita dapat mengonsumsi analgesik-antipiretik (obat nyeri dan demam), seperti ibuprofen atau parasetamol. Agar tetap terhidrasi, konsumsi air putih secukupnya. Penggunaan antivirus atau obat-obatan lain dapat dilakukan berdasarkan kebijaksanaan dokter yang menangani.

Baca juga: Herpes Oral: Penularan, Gejala, dan Pencegahan