Kanker prostat adalah salah satu jenis kanker yang paling umum pada pria. Di Indonesia saja, kanker prostat menempati urutan ketiga sebagai jenis kanker pada pria yang kasusnya paling banyak di Indonesia.

 

Karena hal inilah pemerintah berupaya untuk meningkatkan fasilitas diagnosis dan pengobatan untuk penyakit ini. Oleh sebab itu, RSCM membuka Pusat Layanan Prostat Terpadu (Prostate Center) dengan fasilitas biopsi kanker prostat menggunakan teknologi robotik.

 

Untuk tahu lebih jauh tentang biopsi kanker prostat menggunakan teknologi robotik ini, berikut penjelasannya!

 

Baca juga: Pria, Lakukan 8 Tips Berikut untuk Mencegah Kanker Prostat!

 

Biopsi Kanker Prostat

Sebagai salah satu jenis kanker dengan kasus terbanyak, Kamu perlu mewaspadai gejala kanker prostat. Pada stadium awal, kanker prostat tidak menimbulkan gejala khusus.  Sementara itu, gejala kanker prostat pada stadium yang lebih lanjut adalah:

  • Sering buang air kecil, khususnya di malam hari
  • Sulit mengeluarkan atau mengontrol urin yang keluar
  • Nyeri saat buang air kecil atau ejakulasi
  • Darah di dalam urin atau air mani

 

Pria yang sudah berusia 50 tahun, untuk melakukan skrining prostat secara rutin. Tujuannya agar ditemukan lebih dini sehingga peluang kesembuhan lebih besar. 

 

Baca juga: Hati-hati, 7 Penyakit Ini Dapat Menyebabkan Disfungsi Ereksi!

 

Teknologi Robotik untuk Biopsi Kanker Prostat

Untuk meningkatkan kualitas penanganan kanker prostat, RSCM mengeluarkan layanan Prostate Center. Layanan ini dibuka untuk menjawab permasalahan seputar waktu diagnosis maupun pengobatan kanker prostat.

 

Dr. Irfan Wahyudi, Sp.U (K), selaku Kepala Departemen Urologi RSCM menjelaskan, Prostate Center RSCM memberikan tiga layanan utama. "Yang pertama, kita akan buat layanan satu hari untuk evaluasi pasien dengan gangguan prostat, apakah pasien ini dicurigai terkena kanker prostat dan perlu dibiopsi," jelas dr. Irfan, di Jakarta, Senin (5/8).

 

Jika memang pasien tersebut perlu dibiopsi, maka langsung akan dilayani dengan teknologi terbaru ini yang disebut robotic biopsy transperineal. RSCM menjadi rumah sakit pertama yang memiliki teknologi biopsi kanker prostat robotik ini. "Kemudian kalau sudah terdiagnosis, kita juga punya pelayanan canggih yaitu operasi prostat dengan teknologi 3 dimensi," lanjut dr. Irfan.

 

Dengan adanya layanan ini, maka proses diagnosis kanker prostat bisa berlangsung dengan cepat. Sebelumnya, pasien harus bolak balik hanya untuk diagnosis dan biopsi kanker prostat.

 

Dengan teknologi robotik ini, pasian tidak lagi datang berulang-ulang. Namun disarankan agar pasien datang sejak pagi. Selain efisiensi waktu, layanan terbaru biopsi kanker prostat menggunakan teknologi robotik dan visualisasi 3 dimensi ini juga meningkat dalam sisi kualitas.

 

Umumnya, biopsi kanker prostat bisa dilakukan menggunakan dua cara, yaitu lewat usus dan lewat perineum atau kemaluan. Namun, tindakan melalui usus dinilai lebih berisiko ketimbang lewat perineum. "Lewat usus ini berisiko tidak steril dan menyebabkan infeksi, sehingga transperineal atau perineum risikonya jauh lebih kecil," jelas dr. Aguz Rizal Ardy Hariandy, Sp.U (K), Ph.D.

 

Selain itu, dengan menggunakan teknologi robotik yang tersedia di RSCM ini, biopsi kanker prostat juga menjadi lebih akurat. Pasalnya, menggunakan robot lebih stabil ketimbang menggunakan tangan.

 

Jadi, dengan adanya fasilitas biopsi kanker prostat menggunakan teknologi robotik dan 3 dimensi, proses diagnosis dan pengobatan kanker prosta di Indonesia bisa menjadi leih cepat, efisien, dan akurat.

 

Baca juga: Fakta Seks bagi Penderita Kanker Prostat

 

  Kanker Langka di Dunia -GueSehat.com

Sumber:

WebMD. Prostate Cancer: The Basics. Mei 2018.