Jangan kaget jika sekarang ini muncul tabir surya yang diciptakan khusus untuk bayi dan anak-anak. Losion penangkal sinar matahari ini diharapkan bisa menjaga kulit anak dari paparan UV yang jahat. 

 

Namun, apakah bayi perlu menggunakan tabir surya? Seberapa bahayakah paparan sinar matahari pada anak? Dilansir dari Edhelper Baby, di tahun 1999, American Academy of Pediatrics (AAP) tidak menyarankan penggunaan tabir surya untuk bayi di bawah usia 6 bulan. Namun, pernyataan tersebut sudah diperbaharui.

 

Tabir Surya untuk Bayi di Bawah Usia 6 Bulan

AAP sekarang memperbolehkan bayi di bawah usia 6 bulan untuk menggunakan tabir surya dengan SPF 15. Kendati demikian, yang mesti diperhatikan ialah lokasi penggunaannya. AAP menyarankan untuk mengaplikasikan tabir surya pada area kulit bayi yang tidak ditutupi pakaian, seperti tangan dan wajah.

 

Baca juga: Sudahkah Mums Menjemur Bayi dengan Cara yang Tepat?

 

Hal yang mesti diperhatikan juga adalah penggunaannya tidak boleh dalam jumlah banyak. Saat mengoleskannya pun harus setipis mungkin. Sejauh ini, memang belum ada penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan tabir surya untuk bayi di bawah 6 bulan. Namun, upaya ini dilakukan untuk meminimalisasi pengaruh paparan sinar matahari yang tidak perlu. 

 

Ketahuilah bahwa tabir surya mengandung bahan kimia yang dapat menghalangi keringat dan kemungkinan berkontribusi terhadap risiko dehidrasi pada bayi. Efek bahan kimia tertentu dalam tabir surya pun bisa jadi berbahaya. 

 

Jangan Gunakan Tabir Surya dengan Kandungan Ini

Hindari penggunaan tabir surya yang mengandung asam para-aminobenzoic (PABA). Tabir surya jenis ini menyebabkan kulit merah dan gatal pada 40% populasi. Kamu juga disarankan untuk menjauhi benzephenone, seperti dioxybenzone, oxybenzone, sulisobenzone, homosalate, octy-methoxycinnamate (octinoxate), dan paraben (butyl-, ethyl-, methyl-, dan propyl-).

 

Dalam proses pengujian, bahan kimia tersebut menghasilkan efek seperti estrogen, yang memengaruhi perkembangan otak dan organ reproduksi pada tikus. Dua bahan kimia lain yang harus dihindari adalah Padimate-O dan Parsol 1789 (asam 2-etilheksil-4-dimetilaminobenzoat dan avobenzon), yang dalam tes laboratorium diketahui merusak DNA. 

 

Baca juga: Kenali Penyakit Kuning pada Bayi Baru Lahir

 

Sebelum menggunakan tabir surya, disarankan untuk mengaplikasikannya terlebih dulu dalam jumlah yang sangat sedikit. Lihat apakah ada reaksi alergi atau iritasi pada kulit bayi. Jika muncul ruam atau kulit memerah, sebaiknya jangan diteruskan penggunaannya.

 

Cara Melindungi Bayi dari Matahari

Dengan demikian, apa yang seharusnya dilakukan orang tua untuk menjaga bayi dari paparan sinar matahari?

 

1. Sebisa mungkin berlindunglah di tempat yang teduh ketika bersama si Kecil. Gunakan tudung pada kereta dorong atau payung. Menggunakan kereta bayi atau stroller yang dilengkapi kanopi juga dapat menjadi pilihan.

2. Batasi waktu berada di luar ruangan setidaknya 30 menit setiap kali. Ini juga akan membantu menjaga anak dari kepanasan atau dehidrasi.

3. Pakaikan si Kecil celana panjang yang longgar dan baju lengan panjang.

4. Pastikan si Kecil memakai topi. Disarankan untuk menggunakan topi lebar yang melindungi wajah dan leher.

 

Manfaat Menjemur Bayi - GueSehat.com

 

Manfaat Sinar Matahari untuk Bayi

Sementara itu, orang tua juga perlu mengetahui bahwa sebetulnya sinar matahari itu penting untuk pertumbuhan tubuh bayi. Makanya, sangat disarankan untuk menjemur bayi di bawah matahari di jam-jam tertentu.

 

Waktu yang paling tepat adalah pukul 06.00-08.00. Di jam tersebut, matahari masih belum berdampak buruk. Bayi pun akan merasa hangat dan ini baik untuk pertumbuhannya. Lalu, apa saja manfaat dari sinar matahari pagi? Dilansir dari First Cry, berikut penjabarannya!

 

1. Memenuhi vitamin D

Ini adalah salah satu manfaat terbesar yang akan didapatkan bayi. Perlu diketahui, tubuh manusia membutuhkan Vitamin D. Untuk membuatnya, diperlukan sinar UV minimal 15 menit setiap hari.

 

Vitamin esensial ini membantu tubuh menyerap kalsium demi memperkuat tulang dan gigi. Selain itu, sistem kekebalan tubuh akan bekerja secara efisien dan tubuh terlindung dari banyak penyakit.

 

2. Meningkatkan serotonin

Sinar matahari diketahui meningkatkan produksi serotonin ketika bayi menerimanya dalam jumlah yang diperlukan. Serotonin yang sering disebut hormon bahagia ini meningkatkan kebahagiaan dan rasa aman.

 

Kadar serotonin yang rendah dapat mencetuskan kemarahan, depresi, dan masalah perkembangan. Hormon ini juga mengatur pola tidur, sistem pencernaan, dan manajemen depresi pada anak.

 

Baca juga: Alergi Sinar Matahari Itu Ada, Lho!

 

3. Meningkatkan level insulin

Ketika bayi menerima sinar matahari sejak usia dini, hal tersebut dapat membantu mencegahnya terkena diabetes di kemudian hari. Meskipun tidak bisa mencegah diabetes sepenuhnya, dengan menjalankan pola diet dan olahraga yang tepat, maka risiko diabetes pun dapat diperkecil. Vitamin D membantu mengatur kadar insulin dan sinar matahari adalah fasilitator yang hebat untuk membuat vitamin D.

 

4. Menyehatkan sistem saraf

Sinar matahari yang merupakan sumber terbaik vitamin D akan membantu mengembangkan sistem saraf sepenuhnya. Dengan begitu, si Kecil dapat terhindar dari penyakit serius dan rasa sakit kronis di masa depan. Kualitas hidupnya pun akan meningkat.

 

5. Meningkatkan pembekuan darah

Ketika terluka, darah mengalir keluar dari luka. Ini bisa menyebabkan tubuh kehilangan sejumlah darah. Jika tubuh bayi memiliki cukup vitamin D dan K, aliran darah dapat berhenti karena akan membeku. Ia pun akan terhindar dari risiko serius.

 

6. Mengelola ikterus atau menguningnya kulit

Pertumbuhan bilirubin yang tidak terkendali dan fungsi hati yang tidak efisien adalah penyebab utama kulit menguning pada bayi baru lahir. Mendapatkan sinar matahari pagi dapat menjadi solusi yang efektif untuk menyembuhkan penyakit kuning pada bayi baru lahir. Spektrum cahaya biru berguna untuk mengurangi kadar bilirubin dalam tubuh bayi yang baru lahir dan mencegah timbulnya komplikasi lebih lanjut.

 

7. Meningkatkan energi tubuh

Ketika bayi yang baru lahir terkena sinar matahari alami, ini akan mengatur produksi melatonin di dalam tubuhnya. Kadar melatonin pada bayi dapat memengaruhi pola tidur, yang amat penting di awal-awal kelahirannya. Paparan sinar matahari membantu tubuh untuk memproduksi lebih banyak hormon tersebut, terutama di jam-jam awal hari.

 

Jadi, Mums harus cerdas dalam menjemur si Kecil di bawah sinar matahari, ya. Cermatlah dalam memilih tabir surya untuk si Kecil dan konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakannya.

 

Baca juga: 10 Alasan untuk Berlindung dari Sinar Matahari

 

 

Sumber:

Parenting.FirstCry.com: 7 Amazing Benefits of Sunlight for Newborn Babies

: Is sunscreen safe for infants?