Menjemur bayi adalah kebiasaan yang sangat umum dilakukan oleh para orang tua. Memang tidak perlu diragukan lagi bahwa sinar matahari memiliki banyak manfaat, salah satunya untuk proses pembentukan vitamin D yang sangat penting bagi pertumbuhan bayi.

 

Namun, ternyata belum semua ibu memahami bagaimana cara yang tepat menjemur bayi agar manfaat yang didapatkan dari sinar matahari bisa optimal. Berikut beberapa hal penting yang sebaiknya Mums perhatikan sebelum menjemur bayi dengan tepat di bawah sinar matahari!

 

1. Penyakit kuning pada bayi tidak akan hilang hanya dengan dijemur

Warna kekuningan yang tampak pada kulit atau mata bayi disebut juga dengan istilah jaundice. Secara umum, terdapat dua jenis jaundice, yaitu physiologic jaundice (kuning fisiologis) dan pathologic jaundice (kuning patologis).

 

Tidak banyak yang memahami bahwa physiologic jaundice atau kuning fisiologis adalah hal yang wajar terjadi pada bayi di hari-hari pertama kehidupannya. Warna kuning berasal dari zat bernama bilirubin, yaitu hasil pemecahan dari sel darah merah yang terdapat dalam tubuh bayi.

 

Baca juga: Agar Tidak Terpapar Sinar UVB, Lindungi Kulit Bayi dengan Cara Ini!


Bilirubin tidak akan hilang hanya dengan menjemur bayi, melainkan akan dibuang oleh tubuh bersama dengan feses atau kotoran. Rutin menyusui bayi juga menjadi strategi yang baik untuk membantu menyingkirkan kelebihan bilirubin.

 

Mums perlu memperhatikan beberapa gejala pathologic jaundice atau kuning patologis, seperti warna kuning yang bertambah intens, bayi cenderung tidur terus dan sulit dibangunkan, bayi malas menyusu, atau disertai dengan gejala lain yang mengkhawatirkan. Bila menjumpai gejala demikian, Mums sebaiknya langsung membawa bayi untuk ke dokter.

 

2. Jangan menjemur bayi dalam keadaan telanjang

Tujuan utama dari menjemur bayi di bawah sinar matahari adalah agar ia mendapatkan paparan sinar matahari yang cukup untuk sintesis vitamin D. Sintesis vitamin D memang berlangsung di lapisan kulit. Oleh karena itu, banyak yang berpikir bahwa semakin banyak bagian kulit yang terpapar sinar matahari, maka akan semakin besar manfaat yang diperoleh. Alhasil, bayi pun dijemur dalam keadaan hanya mengenakan popok.

 

Faktanya hal ini kurang tepat ya, Mums! Berdasarkan pedoman dari American Academy of Pediatrics, bayi yang belum berusia 6 bulan sebaiknya tidak terpapar sinar matahari secara langsung. Hal ini disebabkan kulit bayi masih sangat sensitif dan mudah mengalami kerusakan jika terlalu intens terpapar sinar matahari. Jadi, biarkan bayi tetap mengenakan pakaian secukupnya ketika dijemur, ya.

 

Baca juga: Tips Berjemur di Bawah Sinar Matahari yang Aman

 

3. Perhatikan waktu yang tepat untuk menjemur bayi

Mums bisa menjemur bayi antara pukul 07.00-09.00, yakni saat matahari belum begitu terik bersinar. Hindari paparan sinar matahari antara pukul 10.00-16.00. Pasalnya pada jeda waktu tersebut, sinar matahari sangat kuat dan bayi relatif lebih mudah mengalami sunburn (kulit terbakar). Selain itu, menjemur bayi tidak perlu terlalu lama ya, Mums! Cukup 10-15 menit saja.

 

Mums bisa menjemur bayi sambil berjalan santai berkeliling kompleks. Tempatkan bayi di dalam stroller berkanopi, sehingga sinar matahari tidak terlalu intens mengenai tubuhnya. Selain sunburn, ada pula masalah kulit pada bayi yang perlu diwaspadai oleh Mums, seperti:

 

Gangguan Kulit pada Bayi - GueSehat.com

 

4. Lindungi bagian mata bayi

Mata adalah bagian yang masih sangat sensitif pada bayi baru lahir. Oleh karena itu, apabila Mums ingin mengajak bayi berjemur, jangan lupa untuk melindungi bagian matanya, ya! Saat ini, banyak pilihan kacamata khusus untuk bayi yang desainnya unik dan lucu, lho!

 

Idealnya, bayi perlu menggunakan kacamata khusus yang dilengkapi dengan filter UV. Namun, Mums juga bisa memilih penutup mata berbahan kain agar mata bayi terlindung dari sinar matahari langsung.

 

Baca juga: Do's dan Don'ts dalam Merawat Kulit Bayi

 

5. Jangan menjemur bayi di dekat jendela

Terkadang ada Mums yang tidak sempat membawa bayinya berjemur, sehingga mengakalinya dengan meletakkan bayi di dekat kaca jendela agar tetap terkena sinar matahari. Hal ini ternyata keliru, Mums!

 

Untuk mensintesis vitamin D, jenis sinar ultraviolet UVB sangat berperan penting. Sinar UVB tidak mampu menembus kaca maupun dinding. Karenanya, menjemur bayi di dalam ruangan tidak akan memberikan manfaat bagi si Kecil.

 

Setelah si Kecil berusia 6 bulan, Mums bisa memakaian tabir surya atau sunscreen apabila akan mengajaknya beraktivitas di luar ruangan. Jangan lupa pilih produk yang khusus diformulasikan untuk kulit bayi.

 

Semoga dengan membaca artikel ini, Mums bisa memahami lebih jauh tentang seluk-beluk menjemur bayi, apa tujuannya, dan bagaimana cara melakukannya dengan tepat, bukan hanya sekadar menjalankan kebiasaan yang sudah turun-temurun. Jangan lupa untuk membagikan informasi ini kepada Mums lain yang membutuhkan, ya! Salam sehat!

 

Baca juga: 2 Tahapan Penting Merawat Kulit Bayi


 

 

Referensi:

Mayo Clinic: Infant jaundice

Sun Safety and Protection Tips from the American Academy of Pediatrics

Health Physics Society: Answer to Question #12082 Submitted to "Ask the Experts"

The Skin Cancer Foundation: Make Vitamin D, Not UV, a Priority