Sinar matahari dipercaya sebagai terapi teurapetik, yang bermanfaat untuk mengobati penyakit kuning pada bayi. Menjemur bayi sebanyak dua kali dalam sehari telah lama dikenal sebagai rutinitas yang dianjurkan bagi kesehatan kulit.

 

Namun ketika kanker kulit mulai merebak pada tahun 1940 menjadi wabah di era 70-an, para dokter pun menyadari bahwa sinar matahari memiliki dampak negatif bagi kulit. Dilansir dari idai.or.id, paparan sinar matahari pada bayi dapat meningkatkan risiko berkembangnya melanoma dan kanker lainnya pada usia lanjut.

 

Namun di sisi lain, tidak bisa dipungkiri bahwa kandungan radiasi UVB dari sinar matahari pada level rendah sangat baik untuk memproduksi vitamin D. Karena itulah, tren di dunia kesehatan masa kini menganjurkan untuk memberikan tata cara perlindungan tepat pada kulit bayi sebelum berjemur di bawah sinar matahari. Lalu, apa saja ketentuan dan cara yang bisa Mums lakukan untuk melindungi kesehatan kulit bayi? Simak penjelasannya.

Baca juga: Tips Berjemur di Bawah Sinar Matahari yang Aman

 

Jangan beraktivitas di luar ruang saat matahari terlalu terik

Umumnya, sinar matahari sangat terik di atas pukul 10 pagi hingga sebelum pukul 4 sore. Jadi sebisa mungkin, Mums tidak mengajak si Kecil berjalan-jalan pada jam tersebut. Paparan sinar matahari yang terlalu terik akan berisiko buruk bagi kesehatan kulit bayi yang masih tipis. Jika Mums ingin mengajak si Kecil berjemur, pastikan Mums melakukannya sebelum pukul 10 pagi atau setelah pukul 4 sore.

 

Penting untuk diingat, faktor utama yang bisa membuat kulit terbakar adalah kandungan sinar ultraviolet, bukan sinar matahari. Saat Mums mengajak si Kecil berjalan-jalan menggunakan stroller, gunakan juga sun shade, pelindung matahari berentuk kanopi, yang dikaitkan di bagian depan stroller. Jika sedang tidak membawa stroller, Mums bisa menggunakan payung atau memilih berjalan di bawah pepohonan yang rindang.

 

Pilihkan pakaian dengan warna yang gampang menyerap sinar matahari

Warna hitam merupakan warna yang harus dihindari agar si Kecil tidak kepanasan. Pakaikan ia pakaian berbahan katun dan berwarna terang. Warna-warna terang dapat memantulkan panas matahari serta menjaga kulit tetap dingin, jika dibandingkan dengan pakaian berwarna gelap yang justru menyerap panas.

 

Selain itu, pilihlah baju berbahan kain dengan serat yang tebal. Cara mengecek bahan baju yang tepat untuk si Kecil cukup gampang. Hadapkan baju si Kecil pada cahaya matahari. Apabila Mums bisa melihat sinarnya tampak jelas menembus kain, maka baju tersebut tidaklah terlalu bagus. Semakin tebal serat kain pada baju si Kecil, maka semakin optimal perlindungan yang dapat diberikan dalam menghalau sinar matahari.

 

Bila Mums ingin perlindungan yang lebih maksimal, saat ini sudah ada lho berbagai jenis kaus maupun baju renang berbahan kain khusus, yang mampu memproteksi diri dari sinar UV. Sayangnya, harganya masih cukup mahal. Jika Mums berminat, tak ada salahnya kan membeli pakaian dengan bahan khusus tersebut sebagai investasi kesehatan untuk si Kecil.

 

Maksimalkan penampilan si Kecil dengan kacamata hitam

Mums juga bisa memakaikan topi dan kacamata hitam. Lumayan kan, Mums, si Kecil tidak hanya terlindungi dari terik matahari, tetapi juga tampak semakin bergaya.

Baca juga: Kacamata Hitam Penangkal Sinar UV

 

Berikan perlindungan tabir surya pada kulit si Kecil

American Academy of Pediatrics melarang penggunaan sunblock pada bayi di bawah usia 6 bulan. Namun jika si Kecil telah menginjak usia 6 bulan, losion tabir surya sangat dianjurkan untuk diaplikasikan di kulit si Kecil, agar perlindungan terhadap sinar ultraviolet semakin efektif. Aplikasikan sunblock pada permukaan kulit bayi sekitar 15-30 menit, sebelum mengajaknya beraktivitas di luar rumah. Berikut tips memilih sunblock yang aman untuk bayi.

  • Pilihlah sunblock khusus bayi. Jangan pernah mengaplikasikan sublock untuk orang dewasa pada kulit bayi. Kelebihan dari sunlock bayi adalah kandungan formula khususnya yang bebas bahan kimia, untuk mencegah agar kulit bayi tidak iritasi.
  • Pilihlah sunblock yang tahan air (waterproof). Ini merupakan antisipasi yang tepat untuk segala destinasi. Jadi bila Mums sekeluarga tiba-tiba ingin berenang atau bermain di pantai, si Kecil telah terlindungi dengan maksimal.
  • Selalu pilih sunblock dengan kandungan titanium dioxide atau zinc oxide. Keduanya berfungsi untuk menghalangi kulit bayi dari sinar matahari sebelum sunblock meresap ke dalam kulit. Ini perlindungan yang jauh lebih optimal untuk mencegah kulit terbakar.
  • Pilih subblock berspektrum luas (broad spectrum) dengan kandungan SPF minimal 15-30, untuk melindungi  kulit dari sinar UVA dan sinar UVB.
  • Jangan membeli sunblock bayi yang mengandung losion antinyamuk. Zat Diethyltoluamide atau DEET biasanya ada di sunblock bayi yang juga menawarkan perlindungan sebagai losion antinyamuk. DEET merupakan racun yang bersifat sangat korosif. Bila zat diethyltoluamide dioleskan pada besi atau plastik PVC, dalam hitungan minggu lapisannya akan terkikis. Karenanya, jangan pernah mengoleskan sunblock ataupun losion antinyamuk dengan kandungan DEET ya, Mums!

 

Itu dia hal-hal penting yang harus diperhatikan sebelum mengajak si Kecil jalan-jalan dan beraktivitas di luar ruangan. Selamat menikmati hari yang cerah bersama si Kecil, Mums! (TA/AS)

Baca juga: Bahaya Sinar UV Tetap Mengancam Meski di Dalam Mobil